Bey Tegur Pemkot Bandung Soal Pembuangan Sampah di TPAS Sarimukti

Bandung, IDN Times - Penanganan sampah di Kota Bandung mendapatkan teguran dari Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin. Salah satu yang menjadi sorotan yaitu kuota pembuangan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang tidak sesuai target.
Menurutnya, kuota pembuangan sampah di TPA Sarimukti yang sudah diputuskan bersama dengan wilayah Bandung Raya, seharusnya ditindaklanjuti, bukan justru melebihi kuota yang ada.
"Itu kan sedang ditekan pengirimannya untuk yang ke Sarimukti, tapi memang Kota Bandung malah meningkat kan, jadi harusnya 170 turun ke 130, ini malah meningkat jadi 185, 166 rate seharinya," ujar Bey, Selasa (22/10/2024).
1. Pembuangan sampah TPA Sarimukti harus berkurang

Kondisi itu disebutkannya harus turut menjadi perhatian Pemkot Bandung. Di sisi lain, masyarakat harus turut disadarkan dalam memilah sampah dan menyelesaikannya di lingkungan rumah.
"Nah itu kami ingatkan betul harus terjadi penurunan tapi juga bagaimana di masyarakatnya harus ada edukasi juga bahwa paling terbaik adalah memelola sampah dari hulunya," katanya.
2. Sampah harus selesai di hulu

Bey menegaskan, penanganan sampah paling efektif itu dengan diselesaikan dari hulu, tidak hanya memilah dan kemudian dibuang ke TPA Sarimukti. Adapun imbauan ini sudah disampaikan ke seluruh wilayah Bandung Raya yang membuang sampah ke Sarimukti.
"Bukan hanya mengirim, buang sampah pada tempatnya tapi bagaimana mengelola sampah dari hulunya," kata dia.
3. Kota Bandung membuang sampah ke Sarimukti tidak sesuai kuota

Diberitakan sebelumnya, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat belum mampu mengurangi ritase pembuangan sampah ke Sarimukti. target pengurangan 170 menjadi 140 ritase per hari dalam dua bulan ke depan, tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan saat ini.
Berdasarkan data yang diterima IDN Times, Kota Bandung kini membuang sampah ke TPA Sarimukti mencapai 186 ritase per hari atau bertambah 16 ritase per hari. Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar, Dodit Adrian Pancapana turut membenarkan data itu.
"Seperti itu, estimasi angka umumnya," ujar Dodit saat dikonfirmasi, Selasa (15/10/2024).
Sebagai pengelola TPPAS Sarimukti, Dodit mengatakan, wilayah Bandung Raya telah diberikan target untuk pengurangan sampah hingga 140 ritase. Adapun hal itu sudah disepakati bersama beberapa waktu lalu.
"Kota Bandung eksisting rata-rata 173 rit per hari. Ditargetkan terus menurun gradual, hingga akhir November mencapai 140 rit per hari," ucapnya.
Selain Kota Bandung, penambahan ritase juga dilakukan oleh Kabupaten Bandung Barat, di mana dari eksisting 20 ritase per hari, realisasi saat ini menjadi 28 ritase atau bertambah 8 ritase per hari.
Sementara Kabupaten Bandung, dikatakannya telah melakukan pengurangan dari 70 ritase saat ini menjadi 36 ritase atau berkurang 34 ritase per hari.
"Kabupaten Bandung Barat eksisting rata-rata 20 rit per hari. Diupayakan penurunan menerus hingga tercapai 17 rit per hari di akhir November. Kabupaten Bandung eksisting rata-rata 40 rit per hari. Angka ini harus terus dijaga agar tidak melebihi 40 rit per hari," jelas Dodit.
Untuk Kota Cimahi, pengurangan eksisting 37 ritase, menjadi 25 ritase atau berkurang 12 ritase. Dodit mengharapkan, semua wilayah Bandung Raya dapat mengurangi ritase sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti sesuai dengan kesepakatan bersama.
"Kota Cimahi eksisting 23 rit per hari. Ditargetkan menurun terus hingga akhir November, mencapai 17 rit per hari," kata dia.