Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Balita 4 Tahun di Bandung Meninggal Diduga Jadi Korban Penganiayaan Orang Tua

Ilustrasi penganiayaan. Freepik
Ilustrasi penganiayaan. Freepik
Intinya sih...
  • Luka lebam dan luka bakar di dada, serta kejanggalan pada tubuh balita
  • Ayah sambung korban tidak mengetahui kronologis kejadian meninggalnya balita
  • Kejanggalan terdapat sejumlah luka pada tubuh anak sambungnya, membuat pihak keluarga melaporkan ke polisi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Seorang balita berumur empat tahun (RA) di Bandung diduga menjadi korban penganiayaan orang tuanya. Hal ini karena korban yang dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Bandung didapati sejumlah luka di bagian tubuh.

Polrestabes Bandung tengah mendalami kasus kematian seorang balita yang diduga mengalami kekerasan sebelum meninggal di RSUD Ujungberung.

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Kompol Anton memastikan ibu tiri dari korban telah dimintai keterangan terkait peristiwa ini.

"Saat ini sedang didalami," ujar Anton, Sabtu (22/11/2025) malam.

Ia menegaskan bahwa penyelidikan dilakukan setelah pihak keluarga melaporkan apa yang menimpa balita tersebut ke Satreskrim Polrestabes Bandung.

1. Luka luka lebam dan luka bakar di dada

ilustrasi penganiayaan. (pexels.com/mart)
ilustrasi penganiayaan. (pexels.com/mart)

Sebelumnya viral di media sosial mengenai dugaan penganiayaan anak tersebut diunggah akun Instagram @infocileunyi. Narasi yang disampaikan bahwa meninggalnya RA dianggap janggal karena ada luka di badannya.

"Telah meninggal dunia ananda Raditya Allbyan Fauzan (4 tahun), pada Sabtu pagi ini (22/11/2025) di RSUD Ujung Berung, korban sempat di bawa ke RSUD Ujungberung pada hari Jum'at. Raditya, bocah dari kp baeud RT 05 RW 05 Kecamatan Selaawi kabupaten Garut, wafat dalam kondisi yang menyayat hati.

​Pihak rumah sakit menemukan banyak kejanggalan pada tubuh mungilnya, termasuk luka lebam, luka bakar di dada (diduga bekas setrika), hingga retak tulang tengkorak dan patah tulang dada," tulis akun tersebut.

2. Disebut jatuh dari kamar mandi

Ilustrasi penganiayaan. (IDN Times/Nathan Manaloe)
Ilustrasi penganiayaan. (IDN Times/Nathan Manaloe)

Sementara itu, ayah sambung korban, Didin, mengungkap ia tidak mengetahui kronologis kejadian meninggalnya balita tersebut. Pasalnya saat dikabari kematian Raditya, dirinya tengah ada di Depok.

"Saya kerja di Depok, lalu ada kabar dari istri suruh kesini (ke rumah sakit)," kata Didin, saat dihubungi.

Dia mengatakan ia tidak mengetahui penyebab kematian dari anak sambungnya tersebut. Berdasarkan informasi yang ia dapat, balita tersebut dilarikan ke rumah sakit karena jatuh dari kamar mandi.

"Katanya jatuh di kamar mandi. Dari pihak rumah sakit ada kejanggalan," ucapnya.

3. Terasa janggal

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Kejanggalan yang dimaksud pihak rumah sakit, lanjut Didin, ada sejumlah luka yang ditemukan pada tubuh anak sambungnya tersebut.

"Ada sejumlah luka di tubuhnya seperti di jidat, lembam dan kata dokter tulang depan dada patah," katanya.

Didin mengungkap, jika Raditya kesehariannya ikut tinggal bersama ayah kandung dan ibu sambungnya, di Cipadung. Mereka mengontrakkan di tempat kerja ayah kandungnya.

"Tadi istri saya (ibu kandung) sudah bikin laporan ke polisi. Kita hanya ingin memastikan saja ini meninggal benar karena jatuh atau karena apa? Ingin memastikan saja," kata dia.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Bikin Onar, 25 Anggota Geng Motor di Diringkus Tim Prabu Polrestabes Bandung

23 Nov 2025, 09:23 WIBNews