Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Apindo Ajak Pemerintah Perkuat UMKM Tembus Pasar Ekspor

IMG_20250804_132827.jpg
Kegiatan Apindo di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno
Intinya sih...
  • UMKM dalam negeri sebenarnya punya kualitas, bukan sekadar ajang promosi produk.
  • UMKM harus diajak berjejaring dengan luas untuk menunjukkan kualitas produk dan memperluas jaringan usaha.
  • Permudah mereka dalam akses keuangan melalui workshop, pelatihan, dan diskusi kebijakan yang membahas isu-isu krusial UMKM.

Bandung, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengajak pemerintah untuk bisa memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas salah satunya dalam peningkatan volume ekspor. Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani menuturkan bawha UMKM Indonesia yang berjumlah lebih dari 66 juta unit berperan dalam menjaga daya tahan ekonomi nasional bahkan dalam situasi krisis, dengan menciptakan dan menyerap hingga 97 persen tenaga kerja nasional serta menopang produktivitas melalui kontribusi 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Meskipun demikian, UMKM masih menghadapi tantangan struktural untuk naik kelas dan menembus pasar global. Hanya 7 persen UMKM Indonesia yang terhubung dengan rantai pasok domestik, sementara hanya 4,1 persen yang dapat mengakses global value chain. Di sisi lain, kontribusi ekspor UMKM Indonesia baru mencapai 15,7 persen, jauh di bawah Singapura di angka 41 persen dan Thailand 29 persen.

"Kami mengajak semua pihak untuk tidak hanya mengapresiasi peran UMKM, tetapi juga membangun ekosistem yang memungkinkan mereka naik kelas. Dukungan terhadap UMKM juga merupakan bagian dari semangat “Indonesia Incorporated” yaitu semangat dalam membangun ekosistem ekonomi di mana pemerintah, korporasi, UMKM, masyarakat, dan akademisi saling terhubung dalam sistem yang kolaboratif, efisien, dan terbuka terhadap inovasi," kata Shinta dalam APINDO Expo & UMKM Fair 2025 di Bandung, Senin (4/8/2025).

1. UMKM dalam negeri sebenarnya punya kualitas

IMG_20250804_131654.jpg
Kegiatan Apindo di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dia menuturkan, kegiatan ini bukan sekadar ajang promosi produk UMKM, melainkan pernyataan kolektif bahwa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan aktor utama dalam transformasi ekonomi nasional, serta menunjukkan produk UMKM Indonesia punya kualitas, cerita, dan daya saing untuk pasar nasional dan global.

Dalam perkembangan UMKM, Shinta pun mengapresiasi sinergi antara pengurus pusat dan daerah Apindo menjadi model nyata bagaimana kolaborasi bisa menciptakan ruang tumbuh yang lebih luas bagi UMKM.

"Komitmen ini akan terus diperluas ke seluruh DPP Apindo di Indonesia agar semangat pemberdayaan UMKM menyentuh seluruh lapisan daerah baik dari pusat kota hingga pelosok perbatasan,” kata Shinta.

Lewat kegiatan ini Apindo tidak sekadar memberikan panggung bagi UMKM, tetapi juga memperjuangkan kebijakan yang berpihak dan mendorong kemitraan berkeadilan antara usaha besar dankecil-menengah. Kita ingin UMKM Indonesia naik kelas, lebih inovatif, lebih terhubung, danmenjadi motor pertumbuhan yang kuat dan mandiri,” tambag Ronald.

2. UMKM harus diajak berjejaring dengan luas

IMG_20250804_132139.jpg
Kegiatan Apindo di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Ketua DPP Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik menuturkan, programini merupakan platform strategis yang menjembatani kepentingan pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah daerah. Harapannya, dapat memberikan ruang bagi UMKM untuk menunjukkan kualitas produk serta memperluas jaringan usaha, sekaligus mendorong keterlibatan aktif warga dalam pertumbuhan ekonomi daerah.

Ning mengatakan, bagi pemerintah Kota Bandung, acara ini selaras dengan agenda strategis pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara sektor swasta dan publik yang terjalin melalui kegiatan seperti ini mempercepat terciptanya lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta peningkatan daya saing UMKM lokal.

“Kami percaya bahwa kemajuan ekonomi harus dimulai dari level akar rumput. Karena itu, APINDO Expo dan UMKM Fair diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara dunia usaha dan pemerintah dapat menghadirkan dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” terang Ning.

Apino pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengambil langkah perubahan nyata membuka akses ke rantai pasok, memperluas pasar ekspor, dan mendorong transformasi UMKM menjadi aktor utama dalam panggung ekonomi nasional dalam kerangka menuju Indonesia Emas 2045.

3. Permudah mereka dalam akses keuangan

IMG_20250804_131454.jpg
Kegiatan Apindo di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

APINDO Expo & UMKM Fair 2025 mempertemukan ribuan pelaku UMKM dengan pelaku usaha besar, pemerintah, investor, dan pemangku kebijakan lainnya dalam satu ekosistem kolaboratif. Tidak hanya pameran produk unggulan dari berbagai daerah, Expo dan Fair juga dilengkapi dengan workshop tematik, pelatihan, dan diskusi kebijakan yang membahas isu-isu krusial UMKM seperti digitalisasi, ekspor, pembiayaan inklusif, serta inovasi produk dan manajemen usaha.

Dalam expo ini juga diadakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan juga peluncuran buku panduan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk UMKM.

Pembahasan isu dalam workshop dilatarbelakangi oleh potensi UMKM yang masih dibatasi oleh tantangan struktural seperti keterbatasan akses pembiayaan, minimnya adopsi teknologi,dan rendahnya integrasi dalam rantai pasok. Survei Apindo menunjukan 51 persen UMKM kesulitan memperoleh pembiayaan, 80 persen masih bergantung pada modal pribadi. Kesenjangan ini bukan hanya soal kapasitas, tetapi juga persoalan akses, keterhubungan, dan kolaborasi lintas sektor yang belum optimal.

Selain workshop dalam UMKM Expo & Fair yang diadakan berkala tahunan, organisasi ini konsisten menjawab tantangan UMKM dengan memperkuat komitmennya melalui program unggulan Apindo UMKM Merdeka (AUM).

Program ini lahir dari semangat kolaborasi pentahelix yang melibatkan dunia usaha, pemerintah, akademisi, komunitas, dan media. Di tahun 2024, AUM telah menjangkau 425 UMKM di 9 provinsi, melibatkan 247 mahasiswa dari 164 perguruan tinggi, didampingi 173 mentor dan 27 perusahaan mitra. Untuk tahun 2025, program ini diperluas melalui berbagai inisiatif seperti sosialisasi Green Jobs dan Green UMKM, integrasi

dengan Diplomat Success Challenge (DSC), eksplorasi ke e-katalog elektronik LKPP, serta sinergi dalam program Magang Berdampak dan PRIMA PTKI.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us