Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

28 Persen Pemilih di Kota Cimahi Pilih Golput di Pilkada 2024

Ilustrasi Pemungutan suara ulang (PSU). (IDN Times/Ashrawi Muin)

Cimahi, IDN Times - Jumlah partisipasi warga Kota Cimahi, Jawa Barat yang menyalurkan hak pilihnya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 melenceng dari target 80 persen. Partisipasi memilih di Kota Cimahi tercatat hanya 71,97 persen. Artinya, ada 28,03 persen warga yang masuk golongan putih alias golput.

"Partisipasi masyarakat 71,79 persen. Itu angka normal aja untuk Pilkada, hampir sama dengan Pilkada 2017," kata Kepala Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Kota Cimahi, Yosi Sundansyah saat dikonfirmasi, Rabu (4/12/2024).

1. Penyebab partisipasi meleset

Ilustrasi Pilkada Serentak 2024 (https://images.app.goo.gl/HpwYM8rYQs4qaRrn8 )

Menurut Yosi, ada sejumlah penyebab yang membuat partisipasi dalam Pemilihan Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tidak sesuai target. Di antaranya faktor musim hujan yang membuat masyarakat enggan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

Kemudian menurut dia, dinamika politik di Pilkada 2024 juga berdampak terhadap melesetnya partisipasi memilih di Kota Cimahi. Apalagi, kata Yosi, partisipasi memilih di Pilkada biasanya selalu lebih rendah dibandingkan Pemilu.

"Analisa mungkin karena cuaca kedua dinamika politiknya tidak terlalu panas jadi landai-landai saja, jadi masyarakat merasa gak rame," ucap dia.

2. Klaim sosialisasi sudah optimal

Ketua KPU Kota Cimahi, Anzhar Ishal Menandatangani Deklarasi Damai Pilkada 2024. (Rizki/IDN Times)

Padahal, klaim Yosi, pihaknya sudah melakukan sosialisasi secara optimal terkait penyelenggaraan Pilkada yang sudah berlangsung pada 27 November 2024. Hasil ini, lanjut dia, akan menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan pesta demokrasi berikutnya.

"Kalau sosialisasi sudah maksimal. Tentunya ini akan jadi pasti jadi bahan evaluasi kita, apa kesalahannya, apa yang harus kita perbaiki," ujarnya.

3. Ngatiyana-Adhitia raih suara terbanyak

Calon Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi Nomor Urut 2 Ngatiyana-Adhitia-Yudisthira. (Rizki/IDN Times)

Sebelumnya, KPU Kota Cimahi mengumumkan perolehan suara Pemilihan Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi. Hasilnya, pasangan nomor urut 2 Ngatiyana-Adhitia Yudisthira mendapat surara terbanyak dengan raihan 121.108 suara.

Posisi kedua disusul pasangan nomor urut 1 Dikdik Suratno Nugrahawan-Bagja Setiawan dengan raihan 100.673 suara dan posisi ketiga diraih pasangan nomor urut 3 Bilal Insan Muhammad Priatna-Mulyana yang meraih 68.591 suara.

"Kita sudah melaksanakan penetapan rekapitulasi perolehan suara, hasilnya memang untuk Pilwakot pasangan nomor 2 mendapat suara terbanyak. Disusul pasangan nomor urut 1 dan 3," kata Ketua KPU Kota Cimahi, Anzhar Ishal Afryand.

Adapun perolehan suara masing-masing kontestan itu berasal dari 812 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 3 kecamatan yakni Kecamatan Cimahi Utara, Kecamatan Cimahi Tengah dan Kecamatan Cimahi Selatan.

Total daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Serentak 2024 di Kota Cimahi sejumlah 419.974 orang. Kemudian, secara akumulasi dari ketiga kecamatan itu terdapat suara sah dan tidak sah. Rinciannya 290.372 suara sah serta 12.201 suara tidak sah.

"Total suara sah dan tidak sahnya itu mencapai 302.573 suara. Jumlah suara sah 290.372 suara dan jumlah suara tidak sah 12.201 suara," ujar Anzhar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ferry Rizki
EditorFerry Rizki
Follow Us