200 Jemaat Katedral Bandung Ikut Misa Bareng Paus Fransiskus

Bandung, IDN Times - Sebanyak 200 jemaat Gereja Santo Petrus Katedral Bandung akan mengikuti rangkaian ibadah misa kudus yang dipimpin Paus Fransiskus di SU GBK, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Rombongan akan berangkat dengan menggunakan bus.
Ketua Panitia Gereja Santo Petrus Katedral Bandung, Hady Hartanto mengatakan, persiapan untuk ibadah bersama Paus Fransiskus telah dipersiapkan dengan sangat matang.
"Dari kami yang akan berangkat itu sebanyak 200 orang menggunakan 5 bus menuju Jakarta. Kami kumpul pukul 06.00 WIB di Katedral dan akan berangkat pukul 07.00 WIB, dan rencananya sampai GBK pukul 13.00 WIB," ujar Hady saat ditemui, Selasa (3/9/2023).
1. Jemaat mengikuti rangkaian kegiatan di GBK

Setelah itu, Hady memastikan, para jemaat akan turut mengikuti semua rangkaian yang telah dipersiapkan, hingga ibadah misa bersama yang akan digelar pada sore harinya. Adapun Paus diagendakan akan melakukan beberapa kunjungan penting sebelum menjalani ibadah bersama umat Katolik Indonesia.
"Para umat bisa mengikuti semua rangkaian acara di GBK yang akan dimulai pukul 12.00 hingga 17.00 WIB. Kemudian, acara akan dilanjutkan kembali pukul 17.00 WIB, misa dengan Bapak Paus," katanya.
Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia merupakan momen yang penting dan sangat berharga bagi umat Katolik.
"Kami semua, umat katedral sangat berharga ini suatu kerinduan bagi umat-umat karena kapan lagi bisa bertemu dengan Bapak Paus. Karena dengan jauhnya Jakarta ke Roma, itu tidak memungkinkan kami bertemu dengan Bapak Paus," jelasnya.
2. Momen ini sangat penting

Jemaat yang akan diberangkatkan sendiri dipilih menyesuaikan kriteria yang ada, seperti kesehatan fisik harus mempuni, dan menyesuaikan dengan agenda dan kondisi di lapangan.
"Umat ini berdomisili di Paroki Katedral, lalu umat yang memiliki riwayat kesehatan dan fisik yang kuat. Sebab, perjalanan ini membutuhkan waktu yang sangat panjang dan situasi di sana itu mungkin tidak akan nyaman," ucapnya.
Hady mengungkapkan, dirinya merasa sangat senang bisa turut bertemu langsung dengan Paus Fransiskus. Kesempatan ini dirasakannya menjadi momentum paling berharga.
"Kami sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa kami menjadi hamba-hambanya yang terpilih untuk bisa bertemu Bapak Paus, kami mengikuti semua rangkaian dan apapun pesan dari Bapak Paus yang akan kami laksanakan, kami teruskan kepada umat-umat yang lain di Katedral ini," kata dia.
3. Kedatangan Paus Fransiskus merupakan sebuah peziarahan

Sementara, Pastur Kosman Sianturi menambahkan, kunjungan Paus Fransiskus merupakan kali ketiga dari sejarah Kepausan. Pertama pada tahun 1970, kedua 1989 oleh Paus II, dan yang ketiga 2024.
"Ini penantian empat tahun. Jadi kami juga melihat bahwa umat mau membawa ini menjadi sebuah momen yang terkait dengan kehidupan spiritual, berjumpa dengan Paus adalah kegembiraan besar bagi kami," kata Kosman.
Kunjungan Paus Fransiskus ini diartikannya juga sebagai simbol kepemimpinan sentral dalam Gereja Katolik. Ia mengharapka agar para jemaat yang datang misa bersama nantinya tidak menggap sebuah wisata.
"Kardinal menyampaikan kunjungan ini bukan wisata tapi semacam ziarah. Jadi karena ini peziarahan mungkin kami butuh perjuangan lebih. Kami berharap umat juga menunjukkan bahwa ini adalah sebuah peziarahan bahwa mereka mulai mempersiapkan diri. Itu paling utama," kata dia.