150 Sekola di Jabar Dipasang PLTS Atap, Target Selesai Lima Tahun

Bandung, IDN Times - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di sekolah-sekolah baik SMA-SMK masih berprogres. Adapun tahun ini, ditargetkan tujuh sekolah sudah dipasangi PLTS atap.
Kepala Dinas ESDM Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan, tahun ini juga ditargetkan sekitar 150 sekolah yang telah menjalani pra-feasibility study (FS). Proses tersebut harapannya selesai dalam lima tahun ke depan, sebelum sekolah menerima PLTS atap.
"Jadi masih kami lanjutkan. Saat ini ada tujuh sekolah dan dengan arahan Pak Gubernur, beliau juga sangat concern terhadap EBT (energi baru terbarukan). Mudah-mudahan target ke depan bisa diperbanyak," ujar Ai di Gedung Sate, Kota Bandung, diikutip Senin (10/3/2025).
1. Ratusan PLTS atap ditargetkan selesai lima tahun mendatang

Ai menjelaskan, pada dasarnya ada 173 sekolah yang direncanakan mendapatkan program untuk dibangunkan PLTS atap. Hanya saja, perlahan beberapa sekolah sudah menerima infrastruktur tersebut, dan menyisakan sekitar 150 sekolah yang menjadi sasaran.
"Ini kami usulkan mudah-mudahan diselesaikan dalam lima tahun ke depan. Sudah kami usulkan dalan RPJMD, maupun rencana strategi atau rencana kerja kami," ucapnya.
2. Target per tahun 20 sekolah

Pembangunan PLTS atap di sekolah ini perlu diakselerasi dengan mencari dukungan swasta yang memang fokus pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT), selain bersumber dari APBD. Sebab, kata Ai, setidaknya dibutuhkan biaya sekitar Rp700 juta sampai Rp1 miliar untuk dapat membangun infrastruktur PLTS atap di sekolah.
"Untuk menyelesaikan 150-an sekolah itu, tiap tahun kami bisa kerjakan sekitar 20 sekolah. Tentu kami juga buka peran swasta melalui CSR, atau mekanisme lain kami jajaki agar bisa berkontribusi dalam pembangunan PLTS atap di Jawa Barat," kata dia.
3. Pemprov Jabar fokus soal EBT

Selain PLTS atap, Pemprov Jabar kini masih fokus dalam optimalisasi EBT. Gubernur Dedi Mulyadi, kata Ai, sebelumnya juga sempat meminta optimalisasi di sisi pertanian, dengan meminta solusi agar persawahan bisa terairi dengan cara lain melalui pemanfaatan EBT.
Dedi meminta agar musim tanam padi di sawah tidak hanya mengandalkan musim hujan dan pompanisasi. Tujuannya, tak lain guna memastikan ketahanan pangan di Jabar.
"Pak Gubernur sudah memberikan arahan lain terkait pengembangan EBT ini, misalnya sumur pengairan di sawah dengan EBT. Kami juga support, walaupun dinas pengampu DTPH," kata dia.