Modus biar Bisa Pulang Kampung, Polisi Ogah Diakali Pemudik

Ada modus pemudik di setiap pos penyekatan mudik 2021.

Tasikmalaya, IDN Times - Berbagai macam modus dan cara dilakukan pemudik demi bisa melewati setiap pos-pos penyekatan kerap ditemukan petugas. Salah satunya yang terjadi di sekitar pos penyekatan Gentong, Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Demi bisa melewati penyekatan, pemudik kerap menghalalkan berbagai cara agar bisa pulang mudik ke kampung halamannya. "Iya benar, rata-rata demi bisa menerobos dari penyekatan, mereka banyak modusnya ketika di cegat," ujar Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan, ketika dijumpai sejumlah awak media. Sabtu (08/05/2021).

1. Banyak modus yang ditemukan petugas dari pemudik.

Modus biar Bisa Pulang Kampung, Polisi Ogah Diakali PemudikIDN Times / Yudi Rohmansyah

Menurut Doni, ada beberapa banyak modus yang ditemuka oleh kepolisian di lapangan. Tidak hanya satu, melainkan banyak cara dengan upaya yang beraneka ragam.

"Ada yang naik di mobil boks, ada juga yang mengaku dan memakai atribut ojek online. Itu yang kita temukan. Alasannya mengantar barang, tapi kan sudah di luar areanya. Begitu dicek ternyata mau ke Cilacap. Kita putarbalikkan," jelasnya.

2. Antisipasi modus pemudik, petugas tingkatkan pengawasan

Modus biar Bisa Pulang Kampung, Polisi Ogah Diakali PemudikIDN Times / Yudi Rohmansyah

Doni mengatakan, pihaknya akan memperketat pos-pos penyekatan untuk mengantisipasi adanya kendaraan berpenumpang atau travel yang membawa pemudik.

Hal tersebut guna mengantisipasi perusahaan-perusahaan angkutan atau travel yang memberikan bonus hasil tes PCR antigen negatif kepada pemudik dengan ongkos yang terbilang mahal.

"Surat PCR atau antigen negatif sebagaimana ketentuan hanya diberikan sebagai salah satu syarat kepada orang-orang yang diizinkan untuk melakukan perjalanan seperti perjalanan dinas," kata dia.

3. Selain yang dikecualikan, petugas tetap putar balikkan pemudik

Modus biar Bisa Pulang Kampung, Polisi Ogah Diakali PemudikIDN Times / Yudi Rohmansyah

Di samping itu, ia mengatakan ada pelaku perjalanan yang dikecualikan di antaranya ada keluarga yang sakit atau melahirkan, dan kepentingan tertentu seperti adanya yang meninggal.

"Jadi hasil PCR atau antigen negatif itu bukan syarat utama untuk diperbolehkan mudik. Jadi jangan beranggapan bahwa punya surat negatif COVID-19 bisa melintas di pos penyekatan," ujar Doni.

Ia menyebut, pada saat travel berisi orang-orang yang tidak dikecualikan melakukan perjalanan, meskipun membawa hasil PCR atau antigen negatif, tapi secara ketentuan tetap tidak diperbolehkan untuk melakukan perjalanan mudik.

Kalau pun ternyata pelaku perjalanan itu adalah seorang pekerja dan sudah ada surat dinasnya, pihaknya akan mengecek dulu surat PCR atau antigennya untuk memastikan bahwa yang bersangkutan sehat.

"Kalau itu lengkap kita perbolehkan melanjutkan perjalanannya. Namun, kalau belum kita upayakan pengetesan. Ya kalau travel itu tidak sesuai ketentuan, ya kita putar balik," ujar dia.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya