Namanya Masuk Survei, Ridwan Kamil Belum Berharap di Pilpres 2024

Ridwan Kamil bakal fokus bangun Jabar dalam 5 tahun ke depan

Bandung, IDN Times - Lembaga survei Strategic Institue (Instrat) baru saja merilis hasil penelitian terhadap sejumlah tokoh Indonesia yang diprediksi bakal maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satu tokoh yang masuk dalam penelitian itu adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Seperti apa komentar Ridwan Kamil terkait peluangnya maju dalam kontestasi politik nasional khususnya Pilpres 2024, mendatang? Yuk, simak jawaban Emil sapaan akrabnya saat ditanya dalam forum Pimpinan Redaksi yang berlangsung di Kota Bandung, Selasa(17/9).

1. Masih gelap menghadapi 2024

Namanya Masuk Survei, Ridwan Kamil Belum Berharap di Pilpres 2024IDN Times/Yogi Pasha

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu tokoh yang ikut disurvei Instrat dalam ajang Pilpres 2024, mendatang. Emil bersanding dengan tokoh lain seperti Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta dan kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama (BTP).

Emil mengaku, dalam sejumlah pemberitaan dirinya memang selalu dikaitkan dengan politik nasional khususnya Pilpres 2024. Namun, kata dia, untuk menghadapi kondisi tersebut hingga saat ini masih gelap.

"Ya, saya selalu dihubung-hubungkan dengan 2024 ya. Tapi, sekarang masih gelap. Pertanyaan saya, apakah KH Ma'ruf Amin dibahas gak sejak 2014, 2015, 2016, hingga 2018. Ma'ruf Amin itu baru dibahas seminggu jelang pendaftaran calon wakil presiden. Namanya baru muncul saat itu," kata Emil.

2. Tidak dijadikan referensi

Namanya Masuk Survei, Ridwan Kamil Belum Berharap di Pilpres 2024IDN Times/Debbie Sutrisno

Emil menyebutkan, munculnya nama dia dalam sejumlah isu untuk maju sebagai capres 2024 tidak dijadikan referensi. Hal itu akan dijadikan pengalaman dirinya dalam berpolitik. Sebab, kata Emil, konstalasi isu politik nasional itu sangat dinamis dalam perubahan.

"Nah itulah di level nasional yang digadang-gadang sejak jauh hari tidak  selalu saya jadikan referensi. Sama halnya dengan pasangan Prabowo-Sandiaga. Awalnya semua partai mau, tapi seminggu terakhir ternyata pasangannya malah dari Gerendra dari hasil sebuah kesepakatan," ujar Emil.

Baca Juga: Setahun Gubernur Jabar, Apa Saja yang Dikerjakan Ridwan Kamil?

3. Politik nasional penuh dinamika yang tak terduga

Namanya Masuk Survei, Ridwan Kamil Belum Berharap di Pilpres 2024Instagram/Ridwan Kamil

Emil mengungkapkan, politik nasional dalam menghadapi pilpres penuh dengan dinamika yang tak terduga. Sehingga, dirinya tidak selalu berharap untuk mencari posisi sebagai calon presiden.

"Padangan saya, politik nasional itu penuh dinamika yang tak terduga. Jadi, dari pada mikirin 2024 yang belum jelas, saya akan fokus bangun Jabar dalam 5 tahun ke depan," kata mantan wali kota Bandung ini.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Cisumdawu Jadi Gerbang Utama Perekonomian Baru di Jabar

4. Fokus bangun Jabar dengan janji Rindu

Namanya Masuk Survei, Ridwan Kamil Belum Berharap di Pilpres 2024Instagram/Ridwan Kamil

Emil menyebutkan, saat ini dirinya bersama Uu Ruzhanul Ulum sebagai Wakil Gubernur Jabar akan fokus membangun Jabar sesuai dengan program Janji Pasangan Rindu saat kampanye Pilgub 2018, lalu. 

Dia menyebutkan, Pemprov Jabar telah merencanakan program pekbangunan untuk Jabar dalam 5 tahun ke depan. Sejumlah pembangunan sudah mulai dilakukan sebagai tahap awal atau pembangunan pondasi.

"Ibaratnya sekarang proses melahirkan bayinya sudah dilakukan. Launching program, groundbreaking pembangunan dan lainnya di 2019. Nanti, 2020 hingga 2024 tinggal menikmati masa panennya saja,. Karena, pondasinya sudah dilakukan di 2019," kata dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bakal Terapkan Konsep Millennial di Kawasan Rebana

5. Tapi, tetap berkampanye di Jabar

Namanya Masuk Survei, Ridwan Kamil Belum Berharap di Pilpres 2024IDN Times/Yogi Pasha

Kendati belum berharap untuk bisa masuk dalam politik nasional, Emil mengaku, dirinya akan tetap berkampanye di Jawa Barat dengan menjalankan program pembangunan di daerah. Menurut dia, proses itu sebagai nilai positif dari posisi incumbent yang menjalankan tugas.

"Kalau kita ambil hakekatnya, kami ini sebenarnya berkampanye setiap hari, bertemu, berkenalan dan mengajak simpati kepada warga. Itulah kelebihan incumbent kan gitu. Kalau incumbent-nya disukai, seharusnya teorinya diatas 60 persen. Kecuali, programnya tidak terasa mungkin surveinya turun. Tapi, kami berharap kami disukai," ungkap dia.

Baca Juga: Survei Capres 2024, Ridwan Kamil di Bawah Prabowo dan BTP

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya