Kisah Santana, Warga Bandung yang Selamat dari Kerusuhan di Wamena

Penyelamatan diri selama 7 jam yang penuh ketegangan

Bandung, IDN Times - Kerusuhan di Wamena, Papua beberapa waktu lalu telah menimbulkan trauma bagi para korban. Tak terkecuali Santana dan Yudha Saputra, warga Kota Bandung yang selamat dari peristiwa mencekam tersebut.

Kini, ayah dan anaknya itu bisa bernafas lega karena selamat dalam konflik yang terjadi di Tanah Cendrawasih pada Senin (23/9) lalu. Warga Jalan Sukagalih Barat, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi ini sekarang telah kembali bersama keluarga besar di Kota Bandung.

Santana ikut dievakuasi bersama puluhan warga Jawa Barat lainnya dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU pada Kamis(10/10). Meski terlihat lelah, Santana sempat menceritakan peristiwa mencekam yang terjadi di Wamena.

1. 3 tahun tinggal di Wamena menjadi juru masak

Kisah Santana, Warga Bandung yang Selamat dari Kerusuhan di WamenaIDN Times/Yogi Pasha

Santana tiba di Kota Bandung pada Kamis(10/10), malam lalu. Hampir 3 tahun lalu, dirinya memutuskan merantau ke Tanah Papua, tepatnya di Wamena. Di sana, Santana bekerja sebagai juru masak di sebuah restoran.

Menurut dia, selama hampir 3 tahun tinggal di Wamena, tidak pernah ada kejadian yang cukup mengerikan seperti peristiwa kerusuhan pada Senin(23/9). Selama itu, dia dan putranya, Yudha tinggal rukun bersama warga asli Wamena.

"Semuanya rukun. Warga asli Wamena itu baik. Mereka akan lebih baik, kalau kita berbuat baik. Mereka akan melihat kesan pertama dari warga pendatang," kata Santana dikediamannya, Jumat(11/10).

2. Santana sedang di dapur saat kerusuhan terjadi

Kisah Santana, Warga Bandung yang Selamat dari Kerusuhan di WamenaIDN Times/Humas Bandung

Peristiwa kerusuhan Wamena terjadi sekitar 09.30 waktu setempat pada Senin(23/9). kejadian itu menjadi pengalaman yang cukup buruk dalam kehidupan Santana. Sebab, kerusuhan warga yang terpicu informasi simpang siur tersebut telah merusak kondisi Kota Wamena dan korban jiwa.

Menurut dia, saat kerusuhan terjadi, dirinya sedang berada di dapur restoran untuk melakukan persiapan. Sebab, selama ini, Santana bekerja sebagai juru masak. "Posisi saya saat itu sedang prepare di dapur. Karena, profesi saya juru masak. Saat itu, terdengar suara tembakan karena ada kabar terjadi tawuran antar siswa sekolah," kata dia.

3. Menyalamatkan diri dengan bersembunyi di rumah warga lokal

Kisah Santana, Warga Bandung yang Selamat dari Kerusuhan di WamenaIDN Times/Humas Bandung

Kerusuhan warga yang terjadi di Wamena pada Senin(23/9) semakin brutal. Santana yang posisinya saat itu sedang berada di dapur restoran mencoba untuk melihat kondisi di luar.

Ketika itu, dirinya mencoba berpindah tempat ke lantai dua atau mess, tempat dirinya tinggal selama di Wamena. Melihat kondisi yang semakin tak terkendali, Santana bersama belasan karyawan restoran memutuskan untuk menyelamatkan diri.

"Posisi mess itu ada di lantai dua. Ceritanya saya mau lihat seperti apa kondisi keributan yang terjadi di luar dari atas. Ternyata, kerusuhan itu sudah ada di depan restoran," kata dia.

Melihat peristiwa tersebut Santana bersama sejumlah orang termasuk karyawan restoran memutuskan lari dan menyelamatkan diri. Dia kabur melalui jalan belakang dengan menjebol benteng seng yang dijadikan sebagai pembatas pekarangan.

"Saya lari ke belakang, meloncati benteng dan seng. Karena, satu-satunya jalan yang dikira aman adalah melalui belakang. Sebab, di depan kondisinya sudah ramai, dengan massa" ujar dia.

Pada jam pertama kerusuhan, Santana berhasil kabur dari restoran dan bersembunyi di rumah warga lokal tidak jauh dari lokasi kerumunan massa. Merasa tidak nyaman, mereka akhirnya memutuskan untuk pindah mencari persembunyian yang aman.

"Teriakan massa semakin jelas. Kalau sembunyi di sini pasti tidak akan aman. Kebakaran sudah dimana-mana. Kami khawatir massa mengejar kita. Warga asli saja mengungsi, apalagi kami yang pendatang," ungkap Santana.

4. Sempat pasrah dalam 7 jam pelarian yang mencekam

Kisah Santana, Warga Bandung yang Selamat dari Kerusuhan di WamenaIDN Times/Humas Bandung

Pelarian Santana bersama sejumlah warga pada hari kerusuhan saat itu terus berlangsung sekitar 7 jam lamanya. Mereka sempat berpindah ke sejumlah tempat untuk mencari lokasi aman dari kerusuhan massa.

Menurut Santana, massa rusuh yang terjadi di Wamena ketika itu memang mencari warga pendatang yang di luar Papua dan Wamena. Karena itu, banyak warga pendatang yang memilih menyelamatkan diri agar terhindar dari bentrokan massa.

"Kami terus berpindah-pindah. Menjebol benteng seng untuk mencari jalan. Hingga akhirnya, menemukan satu rumah warga pendatang," ungkap dia.

Di lokasi ini, kata Santana, para pengungsi juga belum cukup aman. Meskipun, lokasi rumah warga ini berada paling pinggir dari pusat kota. Namun, bisa saja gerombolan massa yang rusuh menemukan persembunyian mereka.

"Di sini saya hanya bisa berzikir dan pasrah saja. Karena, dipinggir sudah hutan. Kami berkumpul di halaman rumah. Satu-satunya cara hanya berdoa saja," kata dia.

5. Diselamatkan Kopasus dan anggota Polri

Kisah Santana, Warga Bandung yang Selamat dari Kerusuhan di Wamenainstagram.com/kopasus_komando

Pelarian Santana bersama putranya, Yudha ini akhirnya selesai di Bandara Mamena. Sejumlah warga yang mencari keselamatan sempat dievakuasi sejumlah anggota pasukan khusus (Kopasus). 

Mereka dievakuasi dari persembunyian rumah warga dan dipindahkan ke sejumlah tempat. Selama hampir 7 hari, Santana bersama anaknya selalu berpindah mencari tempat aman.

Mulai dari rumah warga lokal, Polres, Kodim, hingga klinik. Namun, kata dia, bandara adalah lokasi persembunyian terakhir sebelum Santana bersama puluhan warga Jabar berhasil diterbangkan menggunakan Pesawat Hercules.

6. Berterima kasih pada Pemprov dan Pemkot Bandung

Kisah Santana, Warga Bandung yang Selamat dari Kerusuhan di WamenaIDN Times/Yogi Pasha

Santana mengaku peristiwa yang terjadi di Wamena beberapa waktu lalu masih membuatnya trauma. Kendati demikian, Santana mengucapkan terima kasih kepada pemerintah baik Provinsi Jabar dan Kota Bandung. Sebab, tanpa bantuan dari pemerintah daerah, dirinya dan sang anak tidak akan bisa dievakuasi kembali ke kampung halaman.

Menurut dia, pemerintah daerah bergerak cepat terhadap warganya yang terjebak dalam peristiwa mencekam tersebut. "Responsnya begitu cepat. Jabar langsung mengevakuasi warganya yang terjebak di Wamena," ujar dia.

7. Oded siapkan pendampingan untuk Santana

Kisah Santana, Warga Bandung yang Selamat dari Kerusuhan di WamenaIDN Times/Humas Bandung

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku telah menyiapkan bantuan untuk warga Bandung yang terkena dampak kerusuhan di Wamena, Papua. Oded bersama istrinya Siti Muntamah bahkan menyempatkan diri untuk menjenguk Santana bersama putranya, Jumat(11/10).

"Insya Allah saya sudah tugaskan ke Pak Kadinsos untuk fasilitasi beliau, biar beliau tenangkan dulu jiwanya, perasaannya," kata Oded, saat ditemui di rumah Santana.

Dia juga akan mencoba mencarikan peluang usaha untuk Santana. Karena menurutnya itu penting demi bisa menyambung hidup keluarga ke depannya. Apalagi Santana memiliki keahlian memasak.

"Insya Allah, kita pikirkan. Toh, beliau juga punya keahlian (memasak)," ujarnya.

Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga akan membantu pemulihan psikis Santana dan Yudha Saputra. Karena menurut Oded, secara kejiwaan keduanya tentu cukup terganggu dan perlu menenangkan diri. Apalagi keduanya menjadi korban kerusuhan dan harus menyelamatkan diri.

"Mereka termasuk korban saat Wamena terjadi kerusuhan dan melihat seperti lautan api. Alhamdulillah mereka bisa selamat, berkat kerja sama yang baik dari Pemerintah Provinsi dan unsur lainnya. Sekarang mereka bisa menenangkan diri dengan berkumpul bersama keluarga," ungkap Oded.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya