Jaga Marwah Pancasila, PP Jabar Konsisten Jadi Garda Terdepan

Pemuda Pancasila siap amankan falsafah hidup bangsa

Bandung, IDN Times - Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Jawa Barat menyatakan komitmennya untuk konsisten menjadi garda terdepan dalam mengamankan dan mengawal Pancasila sebagai faslafah hidup bangsa Indonesia.

Komitmen tersebut disampaikan Ketua MPW PP Jabar, Dian Rahadian dalam kegiatan Seminar Kebangsaan dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila di Rumah Perjuangan PP Jabar, Jalan BKR, Kota Bandung, Rabu (1/6/2022).

Kegiatan Seminar Kebangsaan tersebut dihadiri sejumlah tokoh Jabar, di antaranya
mantan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan; mantan Kapolda Jabar, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan; Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar; Anggota DPRD Jabar, Abdy Yuhana, dan mantan teroris, Asep Kalipaksi.

"Saat ini, kami tetap berkomitmen dan konsisten. Apabila ada pihak-pihak yang ingin coba-coba menggangu Pancasila, maka berhadapan dengan Pemuda Pancasila," tegas Dian dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis(2/6/2022).

Selain Seminar Kebangsaan, MPW PP Jabar juga menggelar beragam kegiatan lainnya dalam rangkaian Peringatan Hari Lahir Pancasila 2022, di antaranya gebyar vaksin, gelar budaya yang menghadirkan kesenian debus, hingga halal bi halal seluruh anggota keluarga besar MPW PP Jabar.

1. Konsisten implementasikan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian

Jaga Marwah Pancasila, PP Jabar Konsisten Jadi Garda TerdepanIDN Times/Istimewa

Dian juga meyakinkan bahwa seluruh kader PP Jabar berkomitmen dan konsisten untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam menjalankan seluruh program kerja, termasuk aktivitas kesehariannya.

"Kegiatan ini pun menjadi bagian dari upaya kami, agar seluruh kader semakin konsisten, introspeksi diri, evaluasi diri, agar kesehariannya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Apa yang dituangkan oleh narasumber dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pegangan, suplemen bagi seluruh kader PP di Jabar," tutur Dian seraya menyebutkan, kader PP di Jabar kini sudah mencapai lebih dari 150.000 orang.

Dian pun menyatakan, akan terus melakukan upaya pembinaan kepada seluruh kadernya, agar PP semakin dicintai dan perannya semakin dibutuhkan oleh masyarakat, salah satunya melalui pendidikan dan latihan (diklat) kaderisasi yang wajib diikuti seluruh kader di setiap tingkatan.

"Perbaikan terus dilakukan, kaderisasi juga. Semoga PP menjadi ormas yang dicintai dan diharapkan peran sertanya oleh masyarakat," kata Dian.

2. Rangkul OKP lain dalam berbangsa dan bernegara

Jaga Marwah Pancasila, PP Jabar Konsisten Jadi Garda TerdepanIDN Times/Istimewa

Sementara itu, mantan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan berpesan kepada seluruh kader PP, agar terus konsisten terhadap pendiriannya sebagai garda terdepan dalam menjaga Pancasila.

"Oleh sebab itu, PP sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) harus merangkul OKP lainnya dalam berbangsa bernegara, khususnya untuk para generasi muda untuk menjaga Pancasila," kata Heryawan.

Heryawan juga menyatakan bahwa Pancasila yang sudah disepakati sebagai falsafah dan ideologi kebangsaan harus menjadi landasan dalam membangun bangsa dan negara.

"Marilah kita pelopori melalui generasi muda untuk selalu menghadirkan narasi persatuan, kebersamaan, dan nasionalime atas dasar Pancasila yang sudah disepakati bersama-sama," katanya.

3. Pancasila bukan hanya sekadar filosofi dan dasar negara

Jaga Marwah Pancasila, PP Jabar Konsisten Jadi Garda TerdepanIDN Times/Istimewa

Senada dengan Ahmad Heryawan, mantan Kapolda Jabar, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan menegaskan bahwa Pancasila tidak hanya sekadar filosofi atau dasar negara. Lebih dari itu, Pancasila seharusnya menjadi norma dan etika yang dapat menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

"Pancasila harus menjadi norma dan etika yang bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari," kata pria yang kerap disapa Abah Anton itu.

Kendati begitu, Abah Anton mengingatkan adanya kelompok tertentu yang ingin mengubah ideologi Pancasila. Hal itu menurutnya tidak bisa dinafikan dan harus diwaspadai karena sudah banyak contoh di negara lain dan akhirnya rakyatlah yang sengsara.

"Sebuah negara yang berubah karena diiming-imingi oleh dogma-dogma agama, sehingga negara itu tidak menjadi tentram tapi menjadi tidak aman dan miskin," ungkapnya.

"Ini sejarah yang sudah terjadi, untuk itu kita harus waspada. Sekali pun Pancasila dikatakan sakti, tetapi kita tetap terus waspada. Apabila tidak waspada, tidak menutup kemungkinan Pancasila akan tergantikan," tandas Abah Anton.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya