Memetakan Politik Karawang Jelang Pilkada 2020, Siapa Calon Terkuat?

Muncul pula slogan Asal Bukan Cellica (ABC)

Bandung, IDN Times - Tahun depan adalah tahun politik, khususnya bagi warga Jawa Barat. Delapan kota/kabupaten di sana akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 2020. Karawang menjadi salah satu kabupaten yang akan menggelar pesta tersebut.

Luas wilayah Karawang yang mencapai 1.753,27 km persegi, atau 175.327 hektare, memiliki 30 kecamatan dan 309 desa/kelurahan. Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah penduduknya per 31 Desember 2018 sebanyak 2.336.009 jiwa.

Selama lima tahun terakhir ini, Karawang yang dikenal sebagai daerah lumbung padi dan daerah industri dipimpin seorang bupati perempuan, bernama Cellica Nurrachadiana. Sedangkan wakil bupatinya Ahmad Zamakhsyari yang biasa disapa Jimmy.

Cellica dan Jimmy masing-masing sudah memproklamirkan diri akan maju pada Pilkada 2020. Selain itu, masih banyak kandidat bupati lainnya, termasuk Gina Fadlia Swara yang merupakan anak mantan Bupati Karawang Ade Swara.

Bagaimana perjalanan bupati Karawang dari masa ke masa? Berikut pembahasan singkat sesuai data yang dihimpun IDN Times dari berbagai sumber:

1. Duet Cellica-Jimmy kalahkan lima pasangan calon

Memetakan Politik Karawang Jelang Pilkada 2020, Siapa Calon Terkuat?karawangkab.go.id

Jika dirunut ke belakang, pada Pilkada tahun 2015 lalu, pasangan Cellica Nurrachadiana dan Ahmad Zamakhsyari ini merupakan duet maut. Kemenangan pasangan ini cukup telak.

Status Cellica ketika itu ialah Pelaksana Tugas Bupati, menggantikan Bupati Karawang Ade Swara yang tersandung kasus korupsi. Sedangkan Ahmad Zamakhsyari atau Jimmy saat itu merupakan anggota DPRD Karawang dari PKB.

Kehadiran pasangan Cellica dan Jimmy sebenarnya tidak diduga-duga. Pasangan ini muncul menjelang berakhirnya pendaftaran calon bupati dan wakil bupati di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang. Alhasil, Cellica dan Jimmy ketika itu disebut-sebut pasangan "kawin paksa".

Pilkada Karawang 2015 diikuti lima kandidat. Tapi, pasangan Cellica-Jimmy yang ketika itu diusung Partai Demokrat, PAN, PKS, PKB dan PPP (kubu Romi) unggul dengan meraih 533.240 suara.

Disusul pasangan Saan Mustofa-Iman Soemantri yang diusung Partai Golkar, Nasdem, Gerindra dan PPP (kubu Djan Farid) mengantongi 200.509 suara.

Sementara urutan terbanyak ketiga ialah pasangan Akhmad Marjuki-T Dedy Suwandi atau Miing yang diusung PDIP, PBB dan Partai Hanura meraih 198.094 suara.

Untuk tiga pasangan lain yang maju dari jalur independen, yakni pasangan Daday Hudaya-Edy Yusuf, Nace Permana-Yenih, serta pasangan Nanan Taryana-Asep Agustian, hanya meraih puluhan ribu dan ada yang hanya meraih ribuan suara.

2. Dari duet berakhir "duel"

Memetakan Politik Karawang Jelang Pilkada 2020, Siapa Calon Terkuat?Istimewa

Cellica Nurrachadiana yang akan mencalonkan bupati pada Pilkada Karawang 2020 disebut-sebut sebagai calon kuat. Alasannya sederhana, karena Ketua Partai Demokrat Karawang ini berstatus calon petahana.

Beberapa kalangan juga ada yang menyebutkan kalau Ahmad Zamakhsyari (Jimmy) sebagai pesaing berat Cellica. Kedua orang tersebut pada tahun 2019 ini masih menjabat bupati dan wakil bupati yang kemungkinan akan "memainkan" program pemerintah untuk kepentingan Pilkada 2020.

Pada Pilkada 2015, Cellica dan Jimmy duet untuk memimpin Karawang. Tapi pada Pilkada 2020 nanti, kedua orang ini akan berduel memperebutkan kursi bupati.

3. PNS terbelah-belah

Memetakan Politik Karawang Jelang Pilkada 2020, Siapa Calon Terkuat?Diskominfo Karawang

Kabar yang beredar, menjelang Pilkada seperti saat ini, kalangan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Karawang sudah "terbelah-belah". Ada kelompok yang mendukung Cellica pada Pilkada nanti, dan ada pula kelompok yang akan mendukung Jimmy.

Selain itu, ada juga kelompok pegawai negeri sipil yang tidak mendukung kedua-duanya. Kelompok ini kemungkinan akan mendukung Gina Fadlia Swara.

Gina yang merupakan kader Partai Gerindra ini merupakan anak mantan Bupati Karawang Ade Swara. Kini Gina masih tercatat sebagai anggota DPRD Jawa Barat.

Untuk sementara ini, masyarakat masih disuguhkan dengan penawaran tiga kandidat itu, yakni Cellica, Jimmy, dan Gina.

4. Slogan ABC bermunculan

Memetakan Politik Karawang Jelang Pilkada 2020, Siapa Calon Terkuat?pxhere.com

Slogan ABC yang merupakan singkatan "Asal Bukan Cellica" kini tidak hanya muncul di kalangan masyarakat, melainkan juga sudah populer di kalangan pegawai negeri sipil.

Informasi yang berhasil dihimpun, slogan ABC muncul karena banyak masyarakat dan kalangan pegawai negeri sipil yang kecewa terhadap kepemimpinan Cellia. Bahkan hampir setiap hari, slogan ABC selalu muncul di sejumlah akun-akun Facebook masyarakat Karawang.

Meski Cellica dan Jimmy satu paket, bupati dan wakil bupati pemenang Pilkada Karawang 2015, tetapi kekecewaan terhadap Pemkab Karawang hanya dititikberatkan pada bupati. Kondisi itu terjadi setelah sekian lama Jimmy menggaungkan ke publik mengenai keterbatasan wewenang seorang wakil bupati.

5. Jumlah pemilih dan paritipasi pemilih

Memetakan Politik Karawang Jelang Pilkada 2020, Siapa Calon Terkuat?ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Jumlah pemilih pada Pemilu 2019 sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 mencapai 1.669.959 orang, dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) sebanyak 8.280 orang.

Pada Pemilu tersebut, para pemilih menggunakan hak pilihnya di 6.344 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Karawang.

Partisipasi pemilih pada Pemilu 2019, sesuai dengan data KPU Karawang, mencapai 79,23 persen. Capaian partisipasi pemilih itu cukup tinggi, bahkan melebihi target yang telah ditentukan KPU Karawang. Saat itu, KPU Karawang sebenarnya menargetkan partisipasi pemilih 77,5 persen pada Pemilu 2019.

Capaian partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 itu juga cukup tinggi jika dibandingkan dengan Pilgub Jabar 2018. Pada Pilgub Jabar lalu, partisipasi pemilih hanya 65,7 persen.

6. Ada 37 bupati yang pernah memimpin Karawang

Memetakan Politik Karawang Jelang Pilkada 2020, Siapa Calon Terkuat?krawang.id

Roda pemerintahan di Karawang sudah ada sejak tahun 1633. Bupati pertama yang memimpin Karawang ialah Kyai Panembahan Singaperbangsa (R.A.Kertabumi IV), dimulai sejak tahun 1633 sampai tahun 1679.

Jika didata sejak Bupati Karawang pertama memerintah hingga kemerdekaan Indonesia pada 1945, tercatat ada 18 bupati yang memimpin daerah Karawang.

Kemudian sejak tahun 1945 hingga bupati dipilih oleh DPRD pada tahun 2005, ada 13 bupati dan sudah ada enam bupati di Karawang yang dihasilkan dari Pilkada atau pemilihan langsung.

Terakhir, kursi Bupati Karawang ditempati Cellica Nurrachadiana yang menjabat sejak 17 Februari 2016 hingga sekarang.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya