Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisruh Waris Saung Angklung Udjo, Tempat Pagelaran Tak Bisa Dipakai

Pengunjung bermain angklung di Saung Udjo. (instagram.com/ angklungudjo)
Pengunjung bermain angklung di Saung Udjo. (instagram.com/ angklungudjo)
Intinya sih...
  • Persoalan waris Saung Angklung Udjo ingin diselesaikan secara kekeluargaan, Daeng menolak kompensasi yang diberikan oleh kesembilan saudaranya.
  • Nama salah satu anak dihilangkan dari pengelola, Daeng tidak dilibatkan dalam pendirian PT baru untuk mengelola Saung Angklung Udjo.
  • Manajemen pastikan Saung Udjo tetap beroperasi, operasional dipastikan berjalan lancar dan pihaknya akan segera menyelesaikan permasalahan yang hari ini mencuat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Setiap waktu liburan Saung Anklung Ujdo menjadi salah satu tujuan wisatawan yang datang ke Kota Bandung. Mereka biasanya mendapatkan pertujukan pageleran dengan memainkan angklung dan berbagai kesenian lainnya.

Namun sayang kegiatan di tempat wisata tersebut sekarang tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Terjadi kisruh dalam pengelolaan yang membuat tempat pagelaran seni dan budaya di obyek wisata ini mendapatkan penolakan dari salah satu anak Udjo Ngalagena atau Mang Udjo, yakni Daeng Oktaviandi Udjo.

Saat ini kegiatan seni budaya yang biasanya digelar di tempat pagelaran dipindahkan ke bagian belakang kawasan obyek wisata.

Dari informasi yang diterima IDN Times, polemik ini terjadi antara 10 anak Mang Udjo atau pewaris Saung Angklung Udjo. PT Saung Angklung Udjo didirikan tahun 2007 oleh sembilan saudara Daeng yang salah satu di antaranya sudah meninggal. Sembilan anak Mang Udjo, tidak termasuk Daeng, membuat PT baru, di mana PT Saung Udjo diganti PT Saung Angklung Udjo.

Selama masih kisruh belum menemukan titik temu, Daeng menolak pagelaran seni budaya digelar di tempat pertunjukkan. Menurut Daeng, ada haknya di tempat pertunjukan itu sesuai mandat Mang Udjo yang mewariskan tempat wisata ini kepada 10 anaknya.

“Saat menuntut jangan ada aktivitas, kenapa? Karena tidak ada kekuasaan dan legalitas PT SAU (Saung Angklung Udjo) dan saat ini PT SAU kekeuh, mereka berhak mempergunakan ini (ada hak Daeng di tempat pertunjukan),” kata Daeng dalam konferensi pers di Saung Angklung Udjo, Selasa (23/12/2025).

1. Persoalan waris ingin diselesaikan secara kekeluargaan

Potret Saung Angklung Udjo (instagram.com/angklungudjo)
Potret Saung Angklung Udjo (instagram.com/angklungudjo)

Daeng menolak kompensasi yang diberikan kesembilan saudaranya, pasalnya kompensasi yang diberikan disesuaikan oleh keinginan mereka. Selain itu, Daeng juga tidak akan membawa masalah ini ke ranah hukum dan dia minta kepada 9 saudaranya agar bisa berbuat bijak terhadapnya yang tidak dilibatkan dalam pendirian PT baru untuk mengelola Saung Angklung Udjo.

“Saya bertahap, karena ini dari tahun 2020, saya beri kesempatan untuk mereka berpikir,” ujarnya.

Disinggung terkait kepemilikan tempat pagelaran, Daeng sebut jika tempat itu dimiliki oleh 10 orang anak Mang Udjo.

“Ini milik 10 orang, (kejadian seperti) ini sering terjadi untuk tanah yang belum dibagikan. Ini gak boleh digunakan tanpa izin pihak lain (Daeng),” tuturnya.

2. Nama salah satu anak dihilangkan dari pengelola

Youtube.com/Saung Angklung Udjo
Youtube.com/Saung Angklung Udjo

Terkait pendirian PT baru, Daeng tak mengetahui alasan kesembilan saudaranya melakukan hal tersebut. Terlebih dirinya tidak dilibatkan dalam pengelolaan tempat wisata ini.

“Saya tanyakan kenapa buat PT baru dan hilangkan saya, sampai sekarang tidak ada jawaban, mungkin pendapat mereka Allah yang bikin, semua terjadi adalah izinnya, maka harus dibuat PT baru dan Daeng tidak dimasukkan,” jelasnya.

Meski Daeng tak akan membawa permalaman ini ke ranah hukum, dia minta kepada saudara-saudaranya untuk berbuat bijak.

“Saya ingin semua berjalan sesuai dengan legalitas yang benar. Saya tidak ingin mewarisi kan ini kepada anak cucu saya, harus selesai, kita lanjutkan kedepan hal selanjutnya. Bisnis is bisnis, budaya is budaya,” tegasnya.

3. Manajemen pastikan Saung Udjo tetap beroperasi

Saung Angklung Udjo (instagram.com/angklungudjo)
Saung Angklung Udjo (instagram.com/angklungudjo)

Sementara itu, Direktur Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat Udjo mengatakan bahwa operasional Saung Angklung Udjo dipastikan berjalan lancar. Terkait permasalahan yang hari ini mencuat, pihaknya berjanji akan segera diselesaikan.

“Banyak hal yang sedang diperbaiki, administrasi dan lain-lain, maklum kita bangun saung angklung ini dengan berbagai keterbatasan, ada hal yang menyangkut hubungan kekeluargaan. Tidak ada perpecahan, perbedaan pendapat hal wajar, Daeng saudara dari 10 orang (anak Mang Udjo),” kata Taufik.

Taufik menjelaskan, dia dan saudara-saudaranya yang lain masih berkomunikasi dengan Daeang.

“Lami masih kontak dengan beliau. Saya terus terang tidak menganggap masalah besar, ini dinamika keluarga. Ini contoh untuk anak dan cucu saya nanti,” ujarnya.

Taufik menyebut, pihaknya terus berkomunikasi dengan Daeang, komunikasi itu dilakukan demi kebaikan keluarga dan tidak berdampak pada operasional Saung Angklung Udjo.

“Sudah (berkomunikasi), sedang, proses ini enggak sebentar, karena perbedaan berbagai latar belakang, keilmuan, disitu bisa menjadi beda, itu sedang kita coba,” pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Banjir 1 Meter Rendam Sumber Cirebon, Aktivitas Warga Lumpuh Total

23 Des 2025, 18:57 WIBNews