Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Stok Beras di Kuningan Melimpah, Surplus 119 Ribu Ton

Pedagang beras di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)
Pedagang beras di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)
Intinya sih...
  • Tren surplus berlanjut
  • Luas tanam lampaui target
  • Harga gabah dan ketahanan pangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kuningan, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Kuningan memastikan ketersediaan beras daerah dalam kondisi aman sepanjang 2025. Berdasarkan catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan), produksi beras tahun ini mencapai 254.124 ton, sementara kebutuhan konsumsi masyarakat diperkirakan sekitar 134.191 ton per tahun.

Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, mengatakan capaian tersebut menunjukkan ketahanan pangan daerah berada pada level yang sangat baik.

Dengan jumlah penduduk sekitar 1,22 juta jiwa, produksi beras dinilai mampu mencukupi kebutuhan masyarakat secara stabil.

Menurut dia, surplus ini menjadi modal penting bagi Kuningan untuk menjaga pasokan pangan sekaligus mendukung distribusi ke wilayah lain bila diperlukan.

"Kondisi surplus beras bukan hanya terjadi pada 2025, tetapi telah menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mencerminkan konsistensi sektor pertanian padi di Kuningan yang terus tumbuh di tengah berbagai tantangan," ujar Wahyu, Selasa (23/12/2025).

1. Tren surplus berlanjut

IMG_20250715_104622.jpg
Tumpukan beras yang siap dikirim dari Pasar Dargo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Wahyu menjelaskan, pada 2023 produksi beras Kuningan tercatat sebesar 224.593 ton dengan surplus sekitar 93 ribu ton. Tren tersebut berlanjut pada 2024, saat produksi meningkat menjadi 225.995 ton dan surplus mencapai 93.070 ton.

Memasuki 2025, lonjakan produksi semakin terasa hingga menembus angka lebih dari 254 ribu ton. Kenaikan ini, kata dia, memperkuat posisi Kuningan sebagai salah satu daerah penyangga pangan di wilayah Jawa Barat.

Ia menilai, keberlanjutan surplus ini tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah daerah, penyuluh pertanian, serta para petani yang konsisten menjaga produktivitas lahan.

Selain itu, kebijakan daerah yang berpihak pada sektor pertanian turut mendorong peningkatan hasil panen dari tahun ke tahun.

2. Luas tanam lampaui target

ilustrasi beras merah (pixabay.com/VincentNguyen)
ilustrasi beras merah (pixabay.com/VincentNguyen)

Wahyu mengatakan, salah satu faktor utama pendorong naiknya produksi adalah realisasi luas tanam dan panen padi yang melampaui target.

Hingga musim tanam 2024/2025 sampai 2025, luas tanam padi di Kuningan mencapai 64.185 hektare, dengan luas panen 64.188 hektare.

Angka tersebut jauh di atas target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni luas tanam 52.975 hektare dan luas panen 50.817 hektare.

Dari capaian itu, produksi gabah di Kabupaten Kuningan mencapai 396.388 ton dengan produktivitas rata-rata 61,75 kuintal per hektare.

"Kondisi agroklimat yang relatif stabil, ditandai pola kemarau basah dan curah hujan yang mendukung, ikut meningkatkan indeks pertanaman. Dalam kondisi tertentu, petani bahkan mampu melakukan panen lebih dari dua kali dalam setahun, sehingga total produksi dapat terus terdongkrak," ujarnya.

3. Harga gabah dan ketahanan pangan

Ilustrasi Beras (Pexels.com/Suki Lee)
Ilustrasi Beras (Pexels.com/Suki Lee)

Selain faktor iklim, Pemkab Kuningan juga mendorong optimalisasi lahan pertanian melalui pengembangan irigasi pemompaan, penyediaan alat dan mesin pertanian, serta bantuan stimulan pengelolaan lahan.

Langkah ini dilakukan untuk mempercepat penambahan luas tanam sekaligus menjaga produktivitas sawah.

Di tengah kondisi surplus, pemerintah daerah memastikan harga gabah di tingkat petani tetap terjaga. Penyerapan gabah oleh Bulog dilakukan dengan harga Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen, sehingga petani tetap memperoleh pendapatan yang layak.

Wahyu menegaskan, pengelolaan stok dan stabilitas harga menjadi kunci agar surplus tidak justru merugikan petani.

“Kami berkomitmen menjaga ketersediaan pangan sekaligus melindungi pendapatan petani guna memperkuat ketahanan pangan daerah,” ujarnya.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Ridwan Kamil Minta Maaf ke Atalia, Akui Ada Dosa Selama 29 Pernikahan

23 Des 2025, 20:46 WIBNews