Mahasiswa Asal Majalengka dan WNI Sudah Nyoblos di Rusia 

WNI antusias datang ke KBRI meski suhu udara -19 derajat celsius

Majalengka, IDN Times- Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri, beberapa di antaranya sudah melaksanakan pencoblosan. WNI di Rusia adalah sebagian yang sudah memberikan suaranya untuk Pemilu 2024.

Di negara tersebut, pencoblosan dilakukan berbarengan dengan hari terakhir masa kampanye di Indonesia, Sabtu (10/2/2024). Pencoblosan sendiri dilaksanakan di Kedubes, sejak pukul 08.00-18.00.

Terkait pelaksanaan pemungutan suara, IDN Times berhasil berbincang dengan warga Kabupaten Majalengka yang sedang menempuh studi di Rusia. Rendi Rizky Fahrezy, warga RT 01/03, Blok Cinancang, Desa Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, saat ini tercatat sebagai mahasiswa Sechenov First Moscow State Medical University.

"Alhamdulillah, di sini (Rusia) kami sudah melaksanakan pencoblosan," kata alumni SMA 1 Jatiwangi itu, lewat aplikasi WhatsApp.

1. Nyoblos tanggal 10, penghitungan suara tanggal 14 Februari

Mahasiswa Asal Majalengka dan WNI Sudah Nyoblos di Rusia Istimewa/ proses pemungutan suara di KBRI Moskow

WNI di Rusia bukan satu-satunya yang sudah melakukan pemungutan suara Pemilu 2024 ini. Sejumlah WNI di negara lainnya juga dikabarkan sudah memberikan suaranya pada pemilu ini.

Di Rusia sendiri, WNI melakukan pencoblosan di KBRI Moskow, yang dimulai sejak pagi. "Pencoblosan dilaksanakan tanggal 10 Februari di KBRI Moskow, dari pukul 08:00 sampai 18:00," kata anak sulung dari pasangan Usep Saeful (almarhum)- Betty Nurbaetty itu.

Kendati sudah melaksanakan pencoblosan, tetapi Rendy dan WNI lainnya di Rusia belum bisa mengetahui hasilnya. Pasalnya, proses penghitungan suara tidak dilakukan di hari yang sama, seperti halnya pencoblosan di Indonesia.

"Untuk perhitungan suara akan dilaksanakan secara serentak, tanggal 14 Februari nanti. Kalau tidak bentrok dengan jadwal kuliah mah, insyaallah saya datang," jelas dia.

Di Rusia sendiri, kata dia, ada sekitar 100 WNI yang masuk sebagai DPT pada Pemilu 2024 ini. Untuk latar belakang WNI di Rusia sendiri terbilang cukup beragam.

"Yang saya tahu itu ada sekitar 1.100 lebih. Mereka berasal dari kalangan mahasiswa seperti saya, ada juga dari Diaspora dan para pekerja," kata Rendy.

2. Mengenal para kandidat lewat berita

Mahasiswa Asal Majalengka dan WNI Sudah Nyoblos di Rusia Foto bersama para capres dan cawapres setelah debat kelima usai, Minggu (4/2/2024). (bcc.com)

Media sosialisasi para calon terbilang sangat minim. Namun, kondisi itu tidak lantas membuat mereka tak acuh.

Rendy sendiri mengaku mencari tahu para calon lewat pemberitaan, baik di media sosial (medsos) maupun media mainstream. 

"Di sini tidak ada banyak baliho untuk menentukan pilihan. Kami mengandalkan media seperti menonton debat, dan membaca berita," jelas dia.

Perbedaan pilihan WNI di luar negeri, termasuk Rusia, menjadi suatu keniscayaan. Namun, jelas Rendy, perbedaan tersebut tidak lantas membuat mereka gontok-gontokan.

"Di sini semuanya normal seperti pada umumnya. Apalagi di kalangan mahasiswa, kami tetap harus fokus dengan perkuliahan. Pada intinya, kami di sini saling menghargai perbedaan pilihan itu," beber dia.

Terkait teknis, Rendy menjelaskan, sebelumnya telah dilakukan beberapa kali sosialisasi yang dilakukan pihak KBRI. Bagi Rendy yang juga sebagai pemilih pemula, sosialisasi dari KBRI itu cukup membantu.

"Ada beberapa kali sosialisasi tentang pemilu, seperti bagaimana tata cara pemungutan suara dan juga perhitungan suara, dan lainnya. KBRI Moskow mensosialisasikannya dengan sangat baik," kata dia.

"Tata caranya mah sama seperti di Indonesia. Menandatangani surat kehadiran, menunggu nama dipanggil, masuk ke bilik suara,memasukan kertas ke kotak suara, terus nyelupin jari jempol sebagai tanda sudah memilih," lanjut Rendy.

3. Proses pencoblosan di suhu -19 derajat jadi pelajaran berharga

Mahasiswa Asal Majalengka dan WNI Sudah Nyoblos di Rusia Istimewa/ suasana di luar KBRI Moskow

Bagi Rendy, keterlibatannya dalam proses pemungutan suara Pemilu 2024 ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Pemilu 2024 ini menjadi sejarah bagi dia, karena tercatat sebagai pemilih pemula.

"Kesan yang pertama tentu saja sangat excited ya. Ini pertama kalinya saya memilih atau andil dalam pesta demokrasi. Ditambah ini juga pengalaman yang luar biasa, memilih di negeri orang," kata dia.

Suhu udara Rusia yang sangat rendah juga menjadi catatan menarik tersendiri bagi Rendy. "Bertepatan pada saat musim dingin dan suhu di sini sekarang mencapai -19°C pada hari pemungutan suara ini. Intinya saya sangat bahagia menjadi salah satu penentu masa depan NKRI," tegas dia.

Dalam pelaksanaannya, pencoblosan di KBRI Moskow diatur secara tertib. Dengan demikian, meskipun di lokasi cukup ramai, tetapi proses pencoblosan berjalan dengan sangat tersusun.

"Saya kebetulan kebagian pada pukul 14:00-16:00. Jadi saya berangkat dari asrama sekitar pukul 13:00 naik Metro, karena jarak dari asrama ke KBRI cukup jauh. Di Metro juga memakan waktu yang tidak sebentar," jelas dia.

"Di sana (KBRI) sangat ramai, tapi tertib. Karena pihak panitia telah mengatur menggunakan sistem sesi, ya seperti tadi, saya kebagian dari jam 14:00. Jadi semuanya tertib, meskipun sangat ramai," papar dia.

Sama seperti anak bangsa lainnya. Rendy berharap, pemimpin hasil Pemilu 2024 ini akan bisa membawa Indonesia lebih baik lagi. 

Baca Juga: Susul Kampus Lain, Universitas Majalengka Sampaikan Penyataan Sikap 

Baca Juga: Bagaimana Nasib Program Desak Anies dan Slepet Imin Usai Pilpres 2024?

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya