Jawa Barat Pegang 30 Persen Kerugian Akibat Blackout PLN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times Jabar - Senior Manager General Affair PLN Unit Induk Distribusi Jabar Andhoko Suyono mengatakan kalau saat ini perusahaannya tengah berupaya keras untuk kembali meningkatkan mutu pelayanan setelah peristiwa pemadaman serentak alias blackout pada Minggu (4/8). Salah satu bentuk tanggung jawab PLN terhadap peristiwa itu ialah dengan memberi kompensasi pada para konsumennya.
Di Jawa Barat, kata Andhoko, terdapat sekitar 14,2 juta pelanggan terdampak blackout tersebut. “Maka kira-kira sekitar 30 persen daripada yang kemarin diumumkan. Berarti sekitar Rp330 miliar (total kerugiannya),” kata Andhoko, kepada wartawan pascamenghadiri acara Japri (Jabar Punya Informasi) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (9/8).
Bagaimana mekanisme PLN dalam menuntaskan kompensasi itu?
1. Ganti rugi bagi pelanggan pascabayar dan prabayar
Dalam memberikan kompensasi itu, lanjut Andhoko, PLN akan membagi dua pelanggan sesuai dengan jenis langganannya: pascabayar dan prabayar. Pelanggan pascabayar akan dipotong biaya kelistrikannya yang ditagihkan pada September 2019.
Sementara pelanggan prabayar akan mendapat kompensasi ketika membeli pulsa token. “Jadi nanti dia dapat dua token. Token yang pertama adalah token pembelian, sementara satunya lagi itu token kompensasi karena PLN tidak memenuhi tingkat mutu pelayanan yang dijanjikan,” kata Andhoko.
2. Kompensasi bukan untuk ganti rugi
Soal keluhan pelanggan yang menilai kompensasi tidak sesuai dengan kerugian yang dialami, Andhoko mengatakan jika pemberian kompensasi memang bukan ditujukan bagi ganti rugi atas peristiwa blackout. Kompensasi, kata dia, adalah bentuk tanggung jawab PLN karena telah mengingkari mutu pelayanannya terhadap pelanggan.
“Ini sebagai rambu-rambu. Jika Anda melanggar ini, maka berilah kompensasi pada pelanggan. Seperti itu kira-kira,” tuturnya.
3. Menerjunkan tim investigasi independen
Menurut Andhoko, blackout yang terjadi pada Minggu (4/8) kemarin itu murni karena kesalahan sistem. Saat ini, infrastruktur listrik PLN di Jawa Barat tengah diinvestiasi oleh tim independen guna mencari tahu penyebab-penyebab lainnya.
Ia pun memastikan bahwa peristiwa blackout tidak berkaitan dengan perawatan infrastruktur listrik seperti yang sering dilakukan oleh PLN. “Kalau perawatan, misalnya ada pohon tumbang, PLN wajib memberi informasi bahwa bakal ada pemadaman. Peristiwa kemarin itu berbeda, karena tidak diprediksi sebelumnya,” ujarnya.
4. Kompensasi dari pemotongan gaji karyawan
Sebelumnya, nilai kompensasi PLN yang akan diberikan pada pelanggan berdampak pada pemotongan gaji karyawan mereka. Namun, rencana tersebut ditentang keras Serikat Pekerja (SP) PLN.
SP PLN berencana melakukan pertemuan dengan direksi, salah satunya untuk mencari kejelasan terkait kabar tersebut. “Kami harapkan satu dua hari ada pertemuan, sehingga bisa sampaikan hal-hal tersebut agar tidak menambah politisasi PLN makin kuat. Karena sekarang kan politiasasi, nih,” kata Ketua Umum SP PLN, Eko Sumantri, saat dihubungi IDN Times, Rabu (8/8).