Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KONI Ungkap Penyebab Atlet Terjun Payung Terjatuh di Laut Pangandaran

Ilustrasi meninggal dunia (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi meninggal dunia (IDN Times/Sukma Shakti)
Intinya sih...
  • Dua atlet terjun payung Kabupaten Bandung terjatuh di laut dekat Bandara Nusawiru, Pangandaran
  • Penyebab kecelakaan adalah kendala teknis saat mengikuti ajang Babak Kualifikasi Porprov Jabar
  • Satu orang dinyatakan meninggal dunia dan seseorang lagi masih hilang belum ditemukan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Dua atlet terjun payung Kabupaten Bandung terjatuh di laut dekat Bandara Nusawiru, Kabupaten Pangandaran, Selasa (30/12/2025). Dari peristiwa ini satu orang dinyatakan meninggal dunia dan seseorang lagi masih hilang belum ditemukan.

Adapun korban bernama Rusli (64 tahun) dinyatakan meninggal dunia dan korban atas nama Widiasih (58 tahun) masih dalam pencarian. Hal ini juga dibenarkan oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Barat, Budiana.

"Ada dua yang terkena musibah ya, yang satu meninggal dunia dan satu lagi sedang dalam pencarian. Tetapi, sampai sekarang ini saya belum mendapatkan laporan hasil dari pencarian," ujar Budi saat dihubungi, Selasa (30/12/2025).

1. Dugaan ada kesalahan teknis

ilustrasi meninggal (IDN Times/Mia Amalia)
ilustrasi meninggal (IDN Times/Mia Amalia)

Budiana menuturkan, berdasarkan informasi sementara penyebab dua atlet terjun payung itu mengalami kecelakaan karena ada kendala teknis saat mengikuti ajang Babak Kualifikasi (BK) Porprov Jabar.

"Ada penerjunan, faktornya agak jauh dari titik yang seharusnya dilakukan kalau enggak salah. Itu saja ya (informasi) yang saya dapatkan," kata Budiana.

Salah satu korban yang meninggal dunia, kata dia, sudah diberangkatkan dari Pangandaran menuju Kabupaten Bandung. Jenazahnya, diperkirakan akan tiba di rumah duka sekitar pukul sekitar pukul 21.00 WIB atau 22.00 WIB.

"Kalau pencarian sementara untuk atlet yang satunya lagi (yang belum ditemukan), masih dilanjutkan dibantu oleh Pol Airud, lalu kemudian Basarnas dan tim lain yang terlibat melakukan pertolongan," ucapnya.

2. Keduanya merupakan atlet senior

Pantai Pangandaran (instagram.com/infopangandarantoday)
Pantai Pangandaran (instagram.com/infopangandarantoday)

Budiana mengatakan, jika dilihat dari sisi usia, kedua atlet ini terbilang sudah senior dan sudah terbiasa mengikuti kejuaraan, baik single maupun multievent. Sebab, untuk cabor terjun payung ini tidak ada pembatasan usia.

"Jadi maksudnya kalau dilihat dari sisi usia, nampaknya kedua atlet ini sudah banyak mengikuti kegiatan," kata Budiana.

Budiana memastikan, dengan adanya kejadian ini KONI Jabar akan memberikan atensi, dan KONI Kabupaten Bandung juga tentunya akan melakukan hal yang sama karena pihaknya melihat tragedi ini dari aspek kemanusiaan.

"Aspek kemanusiaan akan kita ke depankan terlebih dahulu lah. Untuk menghormati jasa besar almarhum juga di dunia terjun payung Jawa Barat dan Nasional," ujarnya.

3. Polisi sebut ada faktor cuaca

ilustrasi angin kencang di gunung (pexels.com/Oleksandr P)
ilustrasi angin kencang di gunung (pexels.com/Oleksandr P)

Sementara, Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan mengatakan, peristiwa ini bermula saat pesawat latih Cessna 185 PK-SRC milik Fly School Ganesha lepas landas dari Bandara Nusawiru sekitar pukul 10.15 WIB dengan membawa lima orang penerjun.

"Pada ketinggian kurang lebih 10.000 feet terjadi perubahan arah angin yang cukup signifikan. Kondisi ini membuat para atlet kehilangan kendali dan arah pendaratan," ujar Andri dalam keterangan resminya.

Akibat perubahan cuaca tersebut, tiga atlet berhasil melakukan pendaratan darurat di Pantai Bojongsalawe dalam kondisi selamat. Namun, dua atlet lainnya terjatuh ke perairan laut. Satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat tenggelam, sementara satu korban lainnya sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan dan dipastikan meninggal dunia.

Dua korban meninggal dunia diketahui bernama Rusli dan Widiasih, atlet terjun payung asal Kabupaten Bandung. Sementara tiga korban selamat yakni Khudlori, Muhammad Almuthofa, dan Karni, telah mendapatkan penanganan medis dan dinyatakan selamat.

"Kondisi gelombang cukup tinggi dan angin cukup kuat. Hal ini menjadi kendala dalam proses pencarian dan evakuasi,” katanya.

Sebagai informasi, kegiatan terjun payung ini berlangsung selama dua hari, yakni 30 hingga 31 Desember 2025. Namun, setelah ada musibah seluruh rangkaian acara resmi dihentikan demi kepentingan keselamatan dan penyelidikan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Koinsayang Bertransformasi Jadi OSL Indonesia, Kenalkan Standar Global

31 Des 2025, 00:26 WIBNews