Pemesanan Tiket Hotel Tahun Baru 2026 di Bandung Baru 70 Persen

- Tingkat pemesanan hotel untuk malam tahun baru 2026 di Bandung baru mencapai sekitar 70 persen menurut PHRI Jawa Barat.
- Penurunan pemesanan ini disebabkan oleh faktor ekonomi, isu bencana di beberapa daerah, dan terpotongnya waktu cuti pada masa libur Natal dan Tahun Baru.
- Tingkat hunian hotel di wilayah Bandung Raya pada masa Libur Natal hanya mencapai sekitar 75 persen, dengan okupansi hotel bintang tiga, empat, dan lima sekitar 80 persen.
Bandung, IDN Times - Tingkat pemesanan hotel untuk malam tahun baru 2026 di Kota Bandung masih belum banyak. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat menyatakan sampai saat ini pemesanan belum mencapai 90 persen.
Ketua PHRI Jawa Barat, Dodi Ahmad Sofiandi mengatakan, tingkat pemesanan hotel untuk masa pergantian tahun 2025/2026, masih jauh dari harapan dimana pemesanan hotel di Kota Bandung saja baru mencapai sekitar 70 persen.
"Kalau pemesanan untuk tahun baru berdasarkan laporan dari para GM di Hotel-Hotel baru di sekitar 70 persen, data itu kita himpun dari pesanan seperti di aplikasi-aplikasi ya dari onlinr itu kugang lebih baru 70 persen," kata Dodi, Selasa (30/12/2025).
1. Berharap bisa menyamai tahun sebelumnya

Kondisi ini, diungkapkannya, berbeda dengan tahun sebelumnya yang mayoritas sudah 90 persen pemesanan untuk malam pergantian tahun. Dia memastikan, penurunan ini bisa jadi karena bertepatan dengan hari normal.
"Kita berharapnya minimal bisa memyamai tahun kemarin disekitar 85 sapai 90 persenan lah, tapi kalau kita lihat kan peaknya kemarin karena waktu liburnya terpotong tanggal 29 dan 31 (Desember) masyarakat kerja lagi," kata dia.
2. Ada berbagai macam faktor penyebab menurunya kunjungan

Sebelumnya, Dodi mengatakan, secara keseluruhan tingkat okupansi Hotel di Provinsi Jawa Barat selama masa libur Natal 2025, baru mencapai sebesar 60 persen. Angka tersebut mengalami penurunan sebanyak 25 sampai 30 persen dari 2024 yang tembus kurang lebih 90 persen.
Dodi mengatakan, ada berbagai faktor penyebab penurunan ini, seperti kondisi ekonomi, adanya isu bencana di sejumlah daerah, hingga terpotongnya waktu cuti pada masa Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
"Memang kondisi ekonomi masyarakat menengah kebawah sekarang sedang tidak baik, kemudian juga faktor cuaca dan bencana alam di Aceh dan Sumatera sehingga itu mempengaruhi hingga terjadi penurunan (jumlah) tamu," kata Dodi.
3. Kondisi Sumatera juga tengah berkabung

Selain itu, bencana Sumatera juga menjadi faktor, sepinya kunjungan wisatawan di Jabar. Sebab, pada tahun sebelumnya, banyak para wisatawan yang ke wilayah Jawa Barat dari Sumatera.
"Karena biasanya yang dari Sumatera banyak juga yang ke Bandung (tapi) sekarang yang menjadi tujuan wisata di Indonesia itu yang pertama Jogja," ucapnya.
Kemudian, tingkat hunian hotel di wilayah Bandung Raya, mulai dari hotel melati sampai hotel bintang lima rata-rata hanya mencapai sekitar 75 persen pada masa Libur Natal kemarin dari tanggal 24-27 Desember 2025.
"Kalau Natal, hotel bintang tiga, empat dan lima okupansinya kurang lebih di 80 persen, hotel bintang satu, dua dan melati sekitar 60 sampai 70 persen. Nah kalau dirata-ratakan, okupansi di Bandung Raya itu jadi disekitar 70 sampai 75 persen," katanya.
















