Wisatawan yang Berlibur ke Bandung Harus Sudah Divaksin

Kawasan wisata mulai gunakan aplikasi PeduliLindungi

Bandung, IDN Times - Dalam beberapa pekan terakhir jumlah wisatawan yang melancong ke Kota Bandung membludak. Pelonggaran aturan berwisata dalam pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat masyarakat di dalam dan luar kota Bandung mulai berlibur.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengingatkan agar wisatawan yang hendak datang ke berbagai tempat wisata harus sudah divaksin. Sementara orang yang belum divaksin dilarang masuk ke tempat wisata.

Cara paling mudah memilih orang yang sudah divaksin atau belum, yaitu menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Wisatawan yang hendak masuk kawasan tinggal memindai kode batang yang ada di tempat tersebut.

"Minimal yg datang itu yg sudah divaksin pertama, di aplikasi juga kan sudah kelihatan yang warna merah, hijau, atau kuning," ujar Kenny ditemui di Saung Angklung Udjo, Minggu (26/9/2021).

1. Prokes harus diterapkan secara ketat, jangan euforia

Wisatawan yang Berlibur ke Bandung Harus Sudah Divaksinplay.google.com

Kenny mengimbau pemilih tempat wisata termasuk hotel, restoran bisa menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Mulai dari penggunaan aplikasi PeduliLindungi atau protokol 3M, yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

Jangan sampai relaksasi yang diberikan menjadi sebuah euforia yang nantinya bisa berdampak kembali pada penyebaran virus corona. "Ekoomi dan kesehatan harus berjalan beriringan, seimbang. Jadi silakan berkegiatan tapi prokes tetap dijaga," ungkapnya.

2. Pengawasan dilakukan secara acak

Wisatawan yang Berlibur ke Bandung Harus Sudah DivaksinIlustrasi tes cepat antigeng. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Untuk menjaga agar prokes ini benar diterapkan tempat wisata, Disparbud Bandung pun melakukan pengecekan secara acak. Jika ada kawasan wisata yang tak menerapkan aturan maka akan ditindak.

"Kami sudah ke beberapa restoran, keliling dan memonitor apakah mereka sudah menggunakan aplikasi atau tidak," pungkas Kenny.

3. Ganjil genap di tol ikut persempit lonjakan wisatawan

Wisatawan yang Berlibur ke Bandung Harus Sudah DivaksinIDN Times/Aris Darussalam

Sementara itu, Penerapan ganjil genap diklaim menurunkan mobilitas kendaraan yang masuk ke Bandung Raya dan kawasan Puncak Bogor, pada akhir pekan ini. Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan, mobilitas warga di kawawan puncak menurun hingga sekitar 25 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Sedangkan untuk ke arah Bandung itu mobilitas turun sekitar 20 persen hingga 30 persen.

Di wilayah hukum Polda Jabar, kata dia, ada 43 titik pemberlakuan ganjil-genap di berbagai kota dan kabupaten. Edy berharap, masyarakat semakin patuh agar tidak terjadi peningkatan mobilitas kendaraan setiap akhir pekannya.

"Jadi harapannya demikian, penurunan ini jadi cerminan masyarakat sudah patuh untuk tidak meningkatkan mobilitas," katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar terus menahan diri untuk tetap berwaspada karena pandemik COVID-19 ini belum berakhir.

Baca Juga: 10 Desa Wisata Sabet Juara di BCA Desa Wisata Awards 2021

Baca Juga: [QUIZ] Liburan ke Bandung Berdasarkan Karakter Favoritmu dalam Drama Nevertheless

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya