Wagub Uu Imbau Orang Tua Tak Ragu Masukan Anaknya ke Pesantren

Menimba ilmu itu tidak hanya di sekolah formal

Bandung, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengimbau setiap orang tua untuk tidak ragu memasukan anaknya ke pondok pesantren. Menjadi santri di pesantren saat ini bukan hal tabu, karena berbagai fasilitas pendidikan telah disediakan.

"Orang tua murid jangan ragu untuk memasukkan anak ke pondok pesantren. Karena dari pesantren ini pun banyak yang menjadi pemimpin di masa depan," ujar Uu ketika dihubungi, Kamis (22/10/2020).

1. Santri sudah semakin terpandang di hadapan masyarakat

Wagub Uu Imbau Orang Tua Tak Ragu Masukan Anaknya ke PesantrenDok.Humas Jabar

Menurutnya, dengan perkembangan jaman saat ini sudah banyak santri yang paham akan modernisasi. Mereka terus berkembang dengan ilmu keagamaan dan keilmuan lainnya.

Terlebih dengan penetapan hari santri dan terbitnya Undang-undang Pesantren maka masyarakat tidak akan memandang sebelah mata kepada santri dan mereka yang besar di pondok pesantren.

"Sekarang pesantren semakin diakui. Kelulusan dengan ijazah setara SLTA dan strata satu pun sudah diakui negara," paparnya.

2. Santri diharap bisa belajar ilmu agam dengan benar

Wagub Uu Imbau Orang Tua Tak Ragu Masukan Anaknya ke PesantrenUpacara hari santri di sungai Gude Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Mantan Bupati Tasimalaya ini pun berharap setiap santri bisa lebih giat belajar ilmu agama. Jangan setengah-setengah ketika menjadi santri di pondok pesantren. Semua pelajaran harus bisa dilumat dengan baik sehingga ketika lulus dari sekolah di pesantren bisa menjadi lulusan yang benar.

"Jangan tanggung (kalau jadi santri). Yang ada di ponpes ini harus kita pelajari dengan baik," paparnya.

3. Perekonomian di pesantren pun akan ditingkatkan

Wagub Uu Imbau Orang Tua Tak Ragu Masukan Anaknya ke PesantrenIlustrasi pondok pesantren (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, Uu memastikan pemerintah termasuk Pemprov Jabar serius dalam membangun perekonomian di ponpes. Salah satunya dengan membuat program one pesantren one product (OPOP).

Program ini mendukung gerakan pesantren agar bisa lebih mandiri dari segi keuangan. Pemprov Jabar menjadi jembatan setiap produk dari pesantren bisa terjual yang hasil pendapatannya untuk digulirkan kembali di ponpes.

"Jadi ini jangan selalu mengandalkan infak, sedekah, dan bantuan lainnya. Ponpes ini harus tetap tangguh dengan perekonomian yang berjalan mandiri," pungkasnya.

Baca Juga: Kisah KH Hasyim Asy’ari dan Santri, Resolusi Jihad Usir Penjajah 

Baca Juga: Peringati Hari Santri, Para Santri Diimbau Waspadai 3 Paham Ini

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya