Sudah Tiga Petugas Pemilu Kota Bandung Meninggal Usai Pencoblosan 

Ratusan petugas sempat mengeluh sakit

Bandung, IDN Times - Penjabat (Pj) Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono bersama Forkopimda lainnya melayat ke rumah salah satu petugas KPPS yang meninggal dunia kemarin, Selasa (20/2/2024). Petugas bernama Eri diketahui meninggal karena sesak napas. Eri sempat dibawa ke rumah sakit. Tetapi, dia tidak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit.

Bambang menuturkan, Eri merupakan sosok pahlawan demokrasi karena dia sudah bekerja untuk salah satu kegiatan terbesar di Indonesia. Terlebih yang bersangkutan saat ini masih dalam kondisi bertugas.

"Walaupun kejadian sesak napasnya di luar tugas yang bersakutan, tetapi almarhum masih dalam koridor melaksanakan tugas. Oleh karenanya tidak berlebihan kalau misalkan saya bilang bahwa almarhum ini adalah salah satu pahlawan demokrasi Kota Bandung," kata Bambang, Rabu (21/2/2024).

1.Tak siapkan santunan khusus untuk petugas

Sudah Tiga Petugas Pemilu Kota Bandung Meninggal Usai Pencoblosan uang

Dengan meninggalnya Eri, maka sudah ada tiga orang yang menghembuskan napas terakhir ketika masih bekerja sebagai anggota KPPS. Satu petugas ada di Ujungberung, Tamansari, dan Buahbatu.

Bambang menuturkan, Pemkot Bandung masih melakukan pemantauan kepada petugas Pemilu yang masih berjalan. Ketika ada petugas yang harus mendapatkan perawatan, Pemkot Bandung siap memberikan bantuan termasuk menanggung biaya rumah sakitnya.

"Kemudian santunan secara khusus tidak ada itu yang bisa kita lakukan" kata dia.

2. Ratusan petugas sempat mengeluh sakit saat pencoblosan

Sudah Tiga Petugas Pemilu Kota Bandung Meninggal Usai Pencoblosan Ilustrasi petugas KPPS. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bandung Jawa Barat menangani sebanyak 345 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengalami kelelehan selama masa pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024.

Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian menuturkan.
sebanyak sembilan orang di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena membutuhkan penanganan lebih lanjut.

"Dari semua itu ada total sembilan yang masuk rumah sakit, sekarang jadi delapan orang karena sudah pulang dan masih tersisa satu orang yang dirawat,” katanya.

Menurut dia, berdasarkan hasil diagnosa, kebanyakan petugas mengalami kelelahan, sakit kepala hingga beberapa yang punya penyakit bawaan. Para petugas, sebagian besar terlambat makan hingga bekerja dengan waktu yang panjang.

“Mereka bekerja dari subuh ketemu subuh, sehingga perlu ada persiapan energi yang lebih. Sehingga harus diperhatikan ke depan,” katanya.

Lebih lanjut, Anhar mengimbau kepada para petugas KPPS yang mengalami penurunan kesehatan pascabertugas untuk dapat langsung datang ke layanan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas.

3. Sudah ada 85 petugas pemiliu se-Indonesia meninggal

Sudah Tiga Petugas Pemilu Kota Bandung Meninggal Usai Pencoblosan IDN Times/Agung Sedana

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengungkapkan penyebab 84 anggota petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 atau Badan Ad Hoc meninggal dunia selama proses pelaksanaan pemungutan suara pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden serta calon anggota legislatif, Senin (19/2/2024).

Menurut data terbaru Kemenkes RI, penyakit jantung adalah penyebab kematian tertinggi yang dialami oleh petugas Pemilu 2024, yakni sebanyak 19 orang, kemudian diikuti oleh penyebab yang masih dikonfirmasi, kecelakaan, dan hipertensi.

Menteri Kesehatan (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa sebanyak 6,8 juta petugas Pemilu 2024 telah melakukan skrining kesehatan sebelum bertugas. Namun, hanya 6,4 juta orang yang dinyatakan sehat dan tanpa risiko tinggi.

"400 ribunya berisiko tinggi. Nah, ini yang masih banyak lolos," ungkap Budi dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes RI, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya