Ridwan Kamil: Rp1,4 Triliun untuk Citarum Harum Bukan Hibah tapi Utang

Pinjaman ini nantinya akan dibayar pemerintah pusat

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendapat bantuan dana untuk memperbaiki kondisi sampah yang selama ini mengotori Sungai Citarum. Uang tersebut didapat dari Bank Dunia melalui kerja sama yang dilakukan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Setelah ditanya lebih jelas kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan bahwa uang tersebut bukan dalam bentuk hibah, melainkan pinjaman melalui pemerintah pusat.

"Ini bentuknya loan (pinjaman)," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate usai melantik Bupati Bekasi, Rabu (12/6).

Baca Juga: Pemprov Jabar Dapat Dana Rp1,4 Triliun untuk Bersihkan Sampah Citarum

1. Pinjaman dilakukan secara G to G

Ridwan Kamil: Rp1,4 Triliun untuk Citarum Harum Bukan Hibah tapi UtangIDN Times/Galih Persiana

Pinjaman uang ini memang dilakukan secara goverment to goverment (G to G). Artinya utang ini kemudian akan dibayar oleh pemerintah pusat.

"Presentasinya Senin, Insya Allah kalau lulus uangnya turun," ujarnya.

2. Kejar pinjaman, Pemprov Jabar segera lakukan presentasi

Ridwan Kamil: Rp1,4 Triliun untuk Citarum Harum Bukan Hibah tapi UtangIDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk meloloskan pinjaman ini, Pemprov Jabar juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota/Kabupaten yang dilewati sungai Citarum. Koordinasi tersebut, kata dia, dilakukan untuk mengefisienkan dana bantuan itu dalam menyelesaikan persampahan sungai Citarum.

3. Dana pinjaman Bank Dunia akan digunakan berbagai program

Ridwan Kamil: Rp1,4 Triliun untuk Citarum Harum Bukan Hibah tapi Utang

Emil, sapaan akrabnya, menambahkan, dana dari bank dunia rencananya bakal digunakan untuk edukasi, menyiapkan infrastruktur wilayah, lokasi pemilihan sampah, serta menyiapkan teknologi terkait sampah, termasuk fasilitas daur ulang sampah menjadi bahan bakar.

"Baik untuk menambahi truk sampah, membenahi manajemen sampah, mengatur zona-zona daur ulang sampah, dan lain-lain," katanya.

Terkait fasilitas daur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar, Emil mengaku pihaknya tengah mencari lokasi strategis. Sedangkan untuk model teknologinya, masih dalam tahap pembahasan. Dia pun memastikan Pemprov Jawa Barat sangat terbuka dengan berbagai teknologi. 

"Teknologi apa pun bisa dipakai, yang penting bisa menuntaskan masalah sampah," ucapnya.

4. Pencemaran lingkungan di Sungai Citarum jadi sorotan dunia

Ridwan Kamil: Rp1,4 Triliun untuk Citarum Harum Bukan Hibah tapi UtangWPL Foundation

Kondisi Sungai Citarum memang jadi keprihatinan dunia. Oleh karena itu, Bank Dunia bersedia mengeluarkan dana untuk mengatasinya. Persoalan Sungai Citarum sendiri pun sudah menjadi perhatian Pemerintah Pusat. 

Progres penataan Citarum, kata Emil, tergolong baik. Apalagi, semenjak Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi salah satu elemen dalam masalah teknis. Pun saat ini, di sepanjang Sungai Citarum sudah tidak ada lagi pemukiman. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Jepang Bantu Persoalan di Citarum 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya