Rengganis, Rumah Singgah Bagi Pasien yang Butuh Tempat Beristirahat

Baru ada 28 tempat tidur yang bisa pakai pasien

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendirikan rumah singgah untuk pasien yang butuh tempat beristirahat. Rumah peristirahatan yang disebut Rengganis atau rumah singgah humanis Jawa Barat ini bisa digunakan ketika ada pasien yang kekurangan dana untuk menyewa kamar atau rumah ketika harus melakukan pemeriksaan di rumah sakit di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) atau rumah sakit lainnya yang ada di sekitar Bandung.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menuturkan, selama ini banyak masyarakat dari daerah-daerah jauh datang ke Bandung khususnya RSHS untuk berobat. Ketika menjalani pengobatan pasien kerap harus tinggal karena tes yang dilakukan hanya selang beberapa hari saja.

"Ada yang harus pulang tapi kan terlalu jauh bisa 4-8 jam, tapi besoknya harus ke RS lagi. Mereka juga kerap tidak punya uang untuk menginap di hotel bahkan sampai menggelandang, itu juga tidak baik," ujar Ridwan Kamil dalam peresmian Rengganis, Selasa (20/8).

Keberadaan Rengganis pun diharap menjadi solusi bagi pasien yang membutuhkan karena untuk menginap di sini tidak ada pungutan biaya sepeserpun. Pasien bisa menetap sampai tes atau pengobatan yang dijalani selesai.

1. Rumah seperti ini bisa dibuka di daerah lain

Rengganis, Rumah Singgah Bagi Pasien yang Butuh Tempat BeristirahatIDN Times/Debbie Sutrisno

Emil, sapaan akrabnya, menyebut konsep rumah seperti ini adalah yang pertama ada di Jawa Barat. Dia tidak menutup kemungkinan Rengganis bisa didirikan di daerah lain sesuai dengan kebutuhan.

Ketika ada rumah sakit yang ramai digunakan pasien dan membutuhkan rumah singgah, maka Pemprov Jabar siap membangunnya sesuai dengan permintaan dari pemerintah daerah setempat.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi wajah Indonesia yang solid, toleran, dan tinggi atas rasa kemanusiaan," ujarnya.

2. Menyerahkan rekomendasi dari rumah sakit

Rengganis, Rumah Singgah Bagi Pasien yang Butuh Tempat BeristirahatIDN Times/Debbie Sutrisno

Ketua Umum Jabar Bergerak, Atalia Praratya menjelaskan, untuk dapat menginap di Rengganis pasien yang bersangkutan terlebih dahulu harus mendapat surat rekomendasi dari RSHS, karena baru rumah sakit ini yang diajak bekerja sama. Setelah ada surat rekomendasi pihak Rengganis akan melihat ketersediaan kasur dalam setiap kamar apakah memungkinkan atau tidak.

Jumlah kasur yang ada di Rengganis memang belum banyak baru mencapai 28. Kasur ini cukup besar agar bisa digunakan dua orang karena para pasien nantinya akan mendapat pendamping yang bisa diajak berbicara hingga berkeluh kesah.

"Harap kami betul-betul bisa memberikan solusi, sehingga tidak ada lagi yang tidur di koridor-koridor rumah sakit," papar Atalia.

3. Bebagai fasilitas yang menunjang disediakan di Rengganis

Rengganis, Rumah Singgah Bagi Pasien yang Butuh Tempat BeristirahatIDN Times/Debbie Sutrisno

Rumah singgah ini memiliki berbagai fasilitas penunjang, selain kamar ada juga ruang tengah yang bisa digunakan untuk berbincang sesama pasien.Terdapat dapur juga yang bisa dipakai memasak pasien.

Di sisi lain, Rengganis juga menyediakan transportasi menuju RSHS setiap harinya untuk beberapa kali keberangkatan. Dengan demikian pasien yang akan berobat bisa pergi dan kembali ke Rengganis tanpa harus repot mencari kendaraan umum atau pribadi.

"Transportasi ini untuk pulang pergi," kata dia.

4. Sisipkan desain aksara sunda di setiap sudut ruangan

Rengganis, Rumah Singgah Bagi Pasien yang Butuh Tempat BeristirahatIDN Times/Debbie Sutrisno

Hal yang unik dari Rengganis adalah tulisan aksara sunda yang terlihat jelas terpampang di setiap sudut ruangan. Tulisan aksara sunda tersebut ditempel di tembok dengan kata-kata yang memotivasi.

Misalnya tulisan aksara sunda yang memiliki arti "Seia sekata hidup rukun saling menghormati". Kemudian ada kalimat "Hidup selalu bersama-sama baik suka maupun duka".

Atalia menyebut tulisan ini merupakan desain yang memang dipersiapkan secara detail. Karena tidak ingin menghilangkan budaya sunda dalam rumah ini maka ditempelkanlah beberapa tulisan aksara sunda dengan kalimat memotivasi.

"Di dalam (kata-kata ini) ada motivasi untuk setiap pasien," kata dia.

Baca Juga: Semarak HUT ke-74 RI, Ridwan Kamil Bersama Warga Papua Menari Sajojo

Baca Juga: Kota Sukabumi Terancam Tercemar Sampah Akibat Lahan TPA Menyempit

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya