Mensos Risma Minta Pemkab Garut Bangun Lumbung Sosial di Titik Banjir

Ratusan warga Garut terdampak banjir bandang

Bandung, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan kunjungan ke tempat masyarakat terdampak banjir bandang di Kabupaten Garut, Senin (29/11/2021) malam. Di lokasi banjir bandang Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Mensos langsung menuju titik bencana di tepi Sungai Ciloa melihat kondisi rumah warga yang rusak diterjang banjir bandang.

Di tepi Sungai Ciloa, Risam dan jajaran pejabat daerah tersebut mendiskusikan tentang bagaimana mengantisipasi bencana susulan yang berpotensi masih akan terjadi. Antisipasi diperlukan untuk mengurangi kerugian sebagai dampak bencana baik jiwa maupun materi.

Mensos menyatakan, lumbung sosial diperlukan untuk memastikan masyarakat di lokasi bencana tetap bisa mengakses kebutuhan dasar meskipun akses transportasi terputus. Dalam lumbung sosial tidak hanya diisi kebutuhan pokok seperti beras dan bahan makanan lain, namun bisa juga genset, tenda, kebutuhan dapur, perahu karet, BBM, dan lain sebagainya.

"Jadi isinya tidak hanya kebutuhan pokok. Tapi juga ada peralatan yang diperlukan masyarakat untuk menunjang kehidupannya dalam kondisi bencana," kata Risma melalui siaran pers, Selasa (30/11/2021).

1. Lumbung sosial penting untuk menjaga pasokan pangan ketika terjadi bencana

Mensos Risma Minta Pemkab Garut Bangun Lumbung Sosial di Titik BanjirIDN Times/Istimewa

Di Kabupaten Garut titik koordinat lumbung sosial masih akan dikaji lebih dalam oleh pemerintah daerah. Untuk lokasinya ditentukan oleh kepala desa atau aparat setempat, karena mereka yang paling tahu kondisi di lapangan.

Pada prinsipnya, Kemensos memastikan akan memberikan dukungan kepada pemerintah daerah setempat untuk menanggulangi dampak bencana.

"Kami memberikan dukungan sepenuhnya. Kalau logistik di lumbung sosial habis, buat berita acara nanti akan diisi kembali," kata Mensos.

Untuk membantu warga terdampak banjir, Kemensos menyalurkan bantuan logistik dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat berupa beras reguler sebanyak 1 ton, tenda gulung merah sebanyak 20 lembar, kasur merah sebanyak 30 lembar, kids ware 30 paket, food ware 30 paket, peralatan dapur keluarga 30 paket. Total bantuan Kemensos dari Gudang Dinsos Provinsi Jabar senilai Rp76.797.230.

Berikutnya bantuan Kemensos untuk mendukung pelayanan dapur umun di dua titik dapur umum (sesuai dengan kebutuhan) dan bantuan sembako 200 paket dengan total bantuan Rp40 juta.

Banjir bandang disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Garut pada Sabtu, 27 November 2021, sejak siang sampai dengan sore hari. Banjir bandang terutama karena luapan Sungai Ciloa melanda wilayah Kecamatan Karang Tengah yakni Desa Cintamanik, Desa Cinta, dan Desa Caringin. Ikut terdampak juga Kecamatan Sukawening yakni Desa Sukawening, Desa Sukamukti, Desa Mekarwangi, dan Desa Sukawangi.

2. Dapur umum sudah disiapkan untuk warga terdampak

Mensos Risma Minta Pemkab Garut Bangun Lumbung Sosial di Titik BanjirIDN Times/Istimewa

Bantuan untuk masyarakat di Garut yang terdampak banjir bandang berdatangan dari berbagai sektor, salah satunya Jabar Quick Response (JQR) yang sudah mendirikan dapur umum. Di sana tim JQR mendirikan dapur umum di Kampung Cileles Desa Cintamanik Kecamatan Karangtengah untuk pengungsi, warga dan relawan kebencanaan.

Tim JQR harus bekerja keras untuk sampai ke desa tersebut. Jalur menuju lokasi sempat terputus akibat longsoran dan jembatan penghubung desa yang roboh.

Koordinator Kanal Kebencanaan JQR Ade Fayzal Hidayat mengatakan, akibat sulitnya medan ke lokasi, Desa Cintamanik belum tersentuh bantuan yang cukup. Fayzal melanjutkan, disana terdapat 272 jiwa yang terdampak dan 7 rumah rusak akibat banjir dan longsor pada sabtu sore itu. Beruntung tidak ada korban jiwa dan terluka.

"Kami cepat merepon kebutuhan terdampak bencana di Kabupaten Garut, Hingga hari ini untuk mencapai lokasi baru bisa diakses oleh roda dua, sebelumnya harus dicapai dengan berjalan kaki,” ujar Fayzal.

3. Suplai air bersih masih sulit dilakukan

Mensos Risma Minta Pemkab Garut Bangun Lumbung Sosial di Titik BanjirIDN Times/Istimewa

Dia mengatakan, salah satu persoalan warga adalah suplai air bersih. Menurutnya, selain kemungkinan bencana lanjutan dari banjir atau longsor, krisis air bersih juga menjadi ancaman bagi warga. Pasalnya desa itu berada di daerah pegunungan yang curam dan saluran utama air bersih warga putus tertimpa longsoran.

“Air bersih juga menjadi masalah yang timbul setelah bencana banjir, kami akan upayakan untuk bantuan, untuk sementara saat ini telah kami kordinasikan dengan BPBD, PDAM dan PUPR,” kata dia.

Baca Juga: Pemkab Garut Siapkan Bantuan Rp50 Juta untuk Korban Banjir Bandang

Baca Juga: Banjir Bandang di Garut Diduga Akibat Gundulnya Kawasan Hutan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya