KPU Jabar: Wacana Rapid Test kepada Pemilih akan Sulit Terealisasi

Butuh kesiapan anggaran hingga tenaga medis untuk rapid test

Bandung, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menyambut baik wacana Pemerintah Provinsi yang ingin melakukan rapid test kepada setiap pemilih di delapan daerah yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 9 Desember mendatang. Meski demikian wacana ini kemungkinan sulit terealisasi karena butuh tenaga dan anggaran besar untuk melakukannya.

Ketua KPU Jawa Barat (Jabar) Rifki Alimubarok menuturkan, rapid test kepada pemilih bisa saja asal dilakukan jauh hari sebelum pencoblosan dilaksanakan. Sebab, ketika pemilih melakukan tes kesehatan saat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) maka banyak hal perlu dipersiapkan.

"Kalau harus rapid test di TPS tidak mungkin. Akan sangat memakan waktu saat hari pencoblosan," ujar Rifki saat dihubungi, Selasa (1/12/2020).

1. Kesiapan alat juga harus dipersiapkan betul

KPU Jabar: Wacana Rapid Test kepada Pemilih akan Sulit TerealisasiIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Berdasarkan data KPU Jabar, lanjut Rifki, jumlah pemilih aktif yang akan dikut dalam Pilkada di delapan daerah ada 11,6 juta. Jika mengau pada wacana Pemprov Jabar yang akan melakukan rapid test kepada pemilih di atas 40 tahun, maka angkanya sekitar 30-40 persen atau mencapai lima juta pemilih.

Belum lagi anggaran untuk melakukan rapid test tersebut jelas besar. Di sisi lain, kesiapan tenaga medis pun harus dipersiapkan, karena jumlah TPS yang akan menggelar Pilkada tahun ini mencapai 33.305.

"Petugas kesehatan ini di TPS siap tidak jumlahnya setiap daerah. Karena kan ada yang satu daerah ratusan sampai ribuan TPS," papar Rifki.

2. KPU Jabar perlu 3-4 hari untuk rapid test seluruh petugas TPS

KPU Jabar: Wacana Rapid Test kepada Pemilih akan Sulit TerealisasiIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Menurutnya, KPU Jabar saat ini telah menyelesaikan rapid test untuk seluruh petugas TPS yang jumlahnya mencapai lebih dari 299 ribu. Pengetesan kepada petugas TPS membutuhkan waktu 3-4 hari.

Ketika Pemprov Jabar ingin melakukan tes kepada sekitar 5 juta pemilih maka waktu yang dibutuhkan diprediksi akan lebih lama. "Kita saja yang ratusan ribu butuh waktu, apalagi ini jutaan orang," kata dia.

3. Petugas sudah dipersiapkan jalankan pencoblosan sesuai protokol kesehatan COVID-19

KPU Jabar: Wacana Rapid Test kepada Pemilih akan Sulit TerealisasiIlustrasi (IDN Times/Melani Indra Hapsari)

Rifki menegaskan, KPU telah memastikan petugas penyelenggara akan sehat ketika hari pencoblosan. Mereka pun telah melakukan tes kesehatan lebih dulu.

Saat pencoblosan, protokol kesehatan pun telah dipersiapkan sematang mungkin mulai dari pengecekan suhu hingga meminimalisir penyebaran dengan penyediaan tempat mencuci tangan.

"Kalau untuk protokol kesehatan sudah kita siapkan sehingga kalau memang ada indikasi dari suhu bahwa pemilih kurang sehat maka bisa langsung di tes rapid," papar Rifki.

Dia berharap pelaksanaan pencoblosan nanti bisa berjalan sesuai rencana dan tidak menimbulkan klaster baru COVID-19.

Baca Juga: Berpotensi Merugikan Masyarakat, MUI Jabar Minta Pilkada 2020 Ditunda

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya