Banjir Wisatawan di Lembang, Pemda Bandung Barat Was-was Ledakan COVID
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Tumpleknya pelancong di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada akhir pekan kemarin menjadi sorotan Pemerintah Daerah KBB. Dikhawatirkan, banjirnya para wisatawan di Lembang ini dapat menimbulkan ledakan kasus COVID-19 baru.
Seperti ketahui, dua hari di akhir pekan kemarin kawasan wisata Lembang dijejali wisatawan lokal maupun luar daerah. Sistem ganjil genap yang diujicobakan pun tampaknya tidak berpengaruh besar pada mebludaknya wisatawan.
Meski obyek wisata belum diizinkan beroperasi, namun sejumlah restoran dan foodcourt di area obyek wisata dibolehkan buka. Ditutupnya obyek wisata ini berdasar pada aturan PPKM Level 3 yang masih diterapkan oleh Pemkab Bandung Barat.
1. Satgas COVID-19 terima kabar macet kemarin
Ketua Harian Satgas COVID-19 Bandung Barat Asep Sodikin membenarkan akan banjirnya kawasan obyek wisata oleh para pelancong lokal maupun luar daerah. Hingga saat ini, Pemkab Bandung Barat masih menunggu evaluasi dari tumpleknya wisatawan di Lembang.
"Saya juga dapat kabar kalau Lembang memang macet lagi, kita lihat dampaknya seperti apa. Kalau berdampak (kasus melonjak), maka harus diketatkan lagi,” kata Asep, Senin (6/9/2021).
2. Harap-harap cemas tunggu dampak wisatawan
Asep menyampaikan, Satgas COVID-19 masih harap-harap cemas menunggu apakah tumpleknya wisatawan akhir pekan kemarin berdampak pada ledakan kasus COVID-19 atau tidak. Jika diketahui timbul ledakan, Satgas COVID-19 mau tak mau harus mengambil langkah pengetatan kembali mobilitas masyarakat.
"Kita lihat dulu dalam beberapa hari ini seperti apa dampak dari membludaknya Lembang saat libur akhir pekan. Kan enggak otomatis melonjak (kasus COVID-19), karena baru beberapa hari,” ujar Asep.
3. Obyek wisata dipastikan masih tutup
Meski demikian, Asep memastikan Pemkab Bandung Barat belum membolehkan pengelola untuk membuka obyek wisatanya. Pengusaha wisata diminta untuk bersabar sampai kasus di wilayah Bandung Barat surut.
"Untuk wisata kan memang tutup. Untuk pelonggaran secara normatif ya harus ikut aturan, di PPKM Level 3 kan wisata harus tutup," jelas Asep.
Baca Juga: Euforia Masyarakat Liburan, Ganjil-Genap di Kota Bandung Tak Efektif
Baca Juga: Cegah Ledakan COVID, Pemkab KBB Berlakukan Ganjil Genap di Akhir Pekan