Polisi Belum Ketahui Penyebab Laka di Tol Cipali yang Tewaskan 6 Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kepolisian Daerah Jawa Barat, belum memastikan penyebab kecelakaan lalu lintas yang menewaskan enam orang dan satu mengalami luka berat di Tol Cipali kilometer 113 pada Minggu (1/12) pukul 05.00 WIB.
Kepala bidang (Kabid) Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kemungkinan-kemungkinan memang akibat kelalaian. Namun, Polda Jabar belum dapat memastikan kelalaian dilakukan oleh pihak mana.
"Hasil dari penyidik adanya kelalaiannya. Tapi, belum tahu siapa yang lalai," kata dia di Mapolda Jabar, Selasa (3/12).
1. Olah TKP sudah dilakukan pihak kepolisian
Truno menyebutkan, pihak kepolisian sudah melakukan serangkaian Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pascaperistiwa maut yang terjadi di KM 113, Tol Cipali. Hasil dari Olah TKP itu nantinya akan dijadikan bahan penyelidikan.
"Polres Subang dan Polda Jabar sudah olah TKP dan scan TKP. Kami akan lakukan FGD dari hasil scan yang kemudian semua itu akan menjadi bahan dari proses penyidikan ini," ungkapnya.
2. Lelah adalah kerawanan terjadi kecelakaan di Tol Cipali
Truno menyebutkan, Tol Cipali memiliki kontur jalan yang lurus dan bergelombang. Sehingga, untuk para pengendara di jalan tersebut diharapkan berhati-hati pada jam-jam menjelang pagi hari.
"Cipali ini lurus dan bergelombang. Memang puncak kerawanannya itu jam tertentu dari pukul 5 dari Jateng ke Jakarta maupun sebaliknya itu adalah titik kejenuhan lelah pengemudi," tuturnya.
3. Polisi telah amankan sejumlah barang bukti
Truno menyebut, dari peristiwa tersebut, Polisi mengamankan beberapa barang bukti di Pos PJR Tol Cipali di Cilameri yakni dua kendaraan yang terlibat kecelakaan.
"Barang bukti kendaraan telah di amankan di pos polisi di Cipali," jelasnya.
Truno menambahkan, untuk identitas data korban yang meninggal dunia yakni, Sutarno (44), pekerjaan Pengemudi, alamat Jakarta Selatan, kemudian Sukardi (42), pekerjaan wiraswasta, Kota Tangerang. Sunarto (33), pekerjaan Pengemudi, Jakarta Selatan. Tutik Kurniawati (34), pekerjaan Ibu Rumah tangga, alamat Kabupaten Boyolali.
"Untuk dua orang lagi ada pria dibawah umur, sedangkan yang mengalami luka berat, Partini (41), pekerjaan Ibu Rumah tangga, alamat Jakarta Selatan," kata dia.