Kemenkes Bilang Warga Jabar Banyak yang Belum Dapat Vaksin

Vaksin di Jabar baru 27 juta jiwa dari target 37 juta jiwa

Bandung, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa jumlah penduduk yang paling banyak belum mendapatkan vaksin COVID-19 berada di Provinsi Jawa Barat. Data itu tercatat pada 3 September 2021.

"Jumlah penduduk yang paling banyak belum mendapatkan vaksin itu ada di Jabar, yaitu mencapai lebih dari 27 juta jiwa dari target sekitar 37 juta jiwa," ujar Vivi Setiawaty, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Puslitbangkes) Kemenkes RI, ANTARA, Kamis (16/9/2021).

Meski menjadi yang terbanyak belum mendapatkan vaksin, Vivi mengatakan, peserta vaksinasi dosis pertama di Jabar mengalami kenaikan dua juta penduduk dalam sepekan terakhir.

1. Hanya DKI Jakarta yang penduduknya paling banyak divaksin

Kemenkes Bilang Warga Jabar Banyak yang Belum Dapat VaksinKetua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Vivi bilang, berdasarkan laporan mingguan pandemi COVID-19 yang disusun oleh Puslitbangkes bersama sejumlah pihak terkait, provinsi yang penduduknya paling banyak mendapatkan vaksin dosis lengkap adalah DKI Jakarta.

Adapun populasi penerima dosis lengkap di wilayah DKI sekitar 6,3 juta jiwa, disusul Jatim, Jabar dan Jateng. Sedangkan 30 provinsi lainnya paling hanya mencapai sekitar 1,9 juta jiwa.

"DKI Jakarta adalah satu-satunya provinsi yang berdasarkan target tidak lagi terdapat masyarakat yang belum mendapatkan vaksin sama sekali," jelasnya.

2. Kemenkes berharap pemerintah daerah bisa menggencarkan pelayanan vaksinasi

Kemenkes Bilang Warga Jabar Banyak yang Belum Dapat VaksinTenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada anak saat vaksinasi massal bagi anak di Gedung PKK Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/7/2021).Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada anak saat vaksinasi massal bagi anak di Gedung PKK Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/7/2021). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Vivi menambahkan, pemerintah daerah diharapkan bisa menggencarkan kembali pelayanan vaksin untuk mencapai target dan terbentuknya kekebalan kelompok. 

"Pemerataan pemberian vaksin di Indonesia sesegera mungkin penting untuk mewujudkan tujuan pemberian vaksin, yaitu menciptakan herd immunity," kata dia.

3. Pemprov Jabar sempat protes karena mendapatkan dosis vaksin tidak proporsional

Kemenkes Bilang Warga Jabar Banyak yang Belum Dapat VaksinPelaksana tugas Dinkes Jabar Dewi Sartika. IDN Times/Istimewa

Diberikan sebelumnya, Dewi Sartika, Ketua Harian Satgas COVID-19 Jabar mengatakan, sampai saat ini dosis vaksin yang diterima Pemprov Jabar masih belum ideal dari jumlah target yang ditetapkan pemerintah dan, berdasarkan standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Jabar ini jumlah penduduknya mencapai 20 persen dari penduduk Indonesia. Dan target kita harus 37,9 juta orang telah divaksin," ujar Dewi, Rabu (25/8/2021).

Dengan jumlah target vaksinasi yang banyak. Dewi bilang, seharusnya alokasi dosia vaksin ke Pemprov Jabar dari pemerintah pusat juga lebih banyak. Saat ini Pemprov Jabar hanya menerima satu juta dosis vaksin setiap bulan.

"Kami perlu vaksin per bulan 15 juta dosis, kalau untuk mengejar Desember 2021. Saat ini, kami istilahkan vaksin masih belum proprsional karena masih di bawah 15 juta, karena seharusnya kita mendapat 15 juta," kata dia.

Baca Juga: Keluh Ridwan Kamil Tentang Vaksinasi: Suplai ke Jabar Tak Proposional

Baca Juga: Jabar Mulai Vaksinasi Ibu Hamil, Apakah Aman?

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya