Bencana Alam Pamijahan Tewaskan 2 Orang, Bey Minta Warga Waspada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin terjun langsung meninjau dua lokasi bencana alam di Kabupaten Bogor yang menewaskan dua orang warga dan empat orang luka-luka. Bey turut menyampaikan belasungkawa atas peristiwa ini.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Desa Cimayang, Pamijahan, Kabupaten Bogor. Menurutnya di lokasi tersebut ada bangunan dan gudang rusak berat yang terdampak karena hujan ekstrem yang disertai angin taifun.
"Kami sampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, ada dua yang meninggal dunia dan empat orang luka-luka, mereka berasal dari Blitar," ujar Bey melalui keterangan resmi, dikutip Rabu (4/9/2024).
1. Ada rumah warga yang turut terdampak bencana
Bey menyampaikan, korban yang meninggal dunia dan luka-luka kini sudah diberangkatkan ke kediaman mereka di Blitar. Setelah itu, ia turut mengunjungi lokasi kedua di Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulan, Bogor yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari lokasi kejadian pertama.
Ia menuturkan, di lokasi itu ada dua rumah yang kondisinya sudah rata dengan tanah, namun tidak ada korban jiwa. Selain itu, ada seorang ibu dan anak yang luka-luka dan sudah ditangan.
"Di sana ada dua rumah rusak, ibu dan anak tersebut sudah dipulangkan ke rumah saudara mereka," ujarnya.
2. Warga diminta perhatikan mitigasi kebencanaan
Atas peristiwa ini, Bey meminta warga Jawa Barat di seluruh kabupaten dan kota terutama di daerah yang dekat dengan lokasi rawan bencana tetap waspada. Tak hanya itu, ia juga mengimbau agar mereka mengikuti semua aturan mitigasi kebencanaan.
"Intinya walaupun kita memasuki musim kemarau, bukan berarti tidak ada hujan, seperti di Bogor ini bisa terjadi hujan ekstrem. Kami minta warga tetap waspada. Kalau hujan besar turun tidak di alam terbuka, cari tempat yang aman," katanya.
Bey juga menghimbau masyarakat membangun rumah dengan fondasi yang kokoh. Belajar dari kejadian di dua lokasi tersebut, hujan besar sering terjadi, di mana kemarin hujan dan angin yang kencang yang terjadi tidak berlangsung lama, hanya 10-15 menit, tapi membuat puluhan bangunan terdampak.
Pemkab Bogor sendiri memastikan akan melakukan upaya tanggap darurat dan assesment pada rumah-rumah warga yang terdampak bencana alam. Hasil assement nanti akan menentukan biaya bantuan senilai Rp60 juta untuk rumah rusak berat, Rp30 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rumah rusak ringan.
3. Potensi cuaca ekstem masih bisa terjadi
Sementara itu Kepala BMKG Kelas I Bandung Teguh Rahayu meminta masyarakat di wilayah Bogor tetap waspada, karena secara klimatologis, Kota Bogor dan sebagian wilayah Kab Bogor merupakan zona satu musim (tidak ada perbedaan yang signifikan antara musim kemarau dan musim hujan) sehingga potensi hujan tetap ada meskipun di musim kemarau.
"Hujan masih berpotensi di sebagian wilayah Jawa Barat, mohon tetap waspada akan potensi terjadinya cuaca ekstrem dan selalu meng-update informasi prakiraan cuaca, karna pada periode saat ini perubahan cuaca bisa terjadi sangat cepat," katanya.
Menurutnya kejadian cuaca ekstrem 2 September 2024, dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yakni MJO yang berada pada kwadran empat dan faktor lokal yakni labilitas atmosfer yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif.
"Kondisi seperti ini masih berpotensi terjadi di beberapa hari ke depan," katanya.
Masyarakat diimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang dan kilat/petir.
"Segera berlindung di tempat aman seperti di dalam rumah/gedung, segera berteduh ketika berkendara dan menjauhi pohon yang tinggi/besar dan tua," kata dia.
Baca Juga: Kemenkumham Jabar Tepis Adanya Pungli di Lapas Cibinong dan Sukamiskin
Baca Juga: Putra Bacagub Dedi Mulyadi Jadi Anggota DPRD Jabar Termuda!