Cuaca Esktrem, Jalan Tol Berisiko Alami Genangan dan Longsor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karawang, IDN Times - Pengelola jalan tol mewaspadai cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada awal tahun ini. Mitigasi dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas khususnya pada masa arus balik libur Tahun Baru 2023 yang masih berlangsung hingga hari ini.
Upaya tersebut salah satunya dilakukan Jasa Marga di lokasi rawan genangan air dan longsor saat hujan. Terutama, di jalan tol wilayah Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi dan Trans-Jawa.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menyatakan bahwa ia telah menyiapkan tim khusus.
“Tim tersebut akan memantau kondisi jalan tol di lokasi-lokasi rawan genangan air dan longsor secara berkala,” katanya, melalui keterangan persnya, Senin (2/1/2023).
1. Satgas Banjir-Longsor disiapkan selama liburan Nataru
Tim yang dinamakan Satuan Tugas Siaga Banjir-Longsor disiapkan khusus selama periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"(Tim) mengoptimalkan penggunaan 14 buah sensor genangan air dan memastikan pompa berfungsi secara otomatis serta menyiagakan pompa," ujar Lisye
Ia merinci jenis pompa yang disiapkan adalah pompa permanen dan portable alias mobile. Adapun, jumlah pompa permanen disebut sebanyak 108 unit dan pompa mobile sejumlah 35 unit untuk seluruh Jalan Tol Jasa Marga Group.
2. Saluran air disiapkan hadapi curah hujan yang tinggi
Jasa Marga diakui juga telah melakukan upaya lainnya untuk menghadapi curah hujan tinggi. Di antaranya, melakukan pemasangan dan penguatan tanggul di sekitar jalan tol, penambahan kapasitas pompa air, dan pemasangan pintu air, serta penambahan saluran buangan di ruas-ruas tol.
"Untuk memastikan penanganan yang dilakukan turut melibatkan seluruh stakeholder, Jasa Marga juga terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) setempat," tutur Lisye.
3. Penguatan lereng untuk antisipasi longsor di jalan tol
Lisye menilai koordinasi diperlukan dalam hal pengelolaan sistem drainase di sekitar wilayah jalan tol. Seperti, normalisasi dan pembersihan saluran drainase, pengerukan sedimentasi sungai dan kolam penampungan untuk mengurangi potensi genangan di jalan tol yang akan menimbulkan terganggunya lalu lintas.
Sementara itu, untuk mengantisipasi potensi terjadinya longsor di jalan tol, Jasa Marga melakukan penguatan lereng. "Khususnya di Km 51 Jalan Tol Gempol-Pandaan arah Pandaan serta Km 77 Jalan Tol Pandaan-Malang di kedua arahnya, serta menyiagakan tim dan alat berat pada lokasi-lokasi rawan longsor," kata Lisye.
4. Antisipasi dampak cuaca ekstrem di Jalan Tol Cipali
Antisipasi cuaca ekstrem juga dilakukan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan oleh pihak pengelola, Astra Tol Cipali. Dalam hal ini, mereka menyatakan telah bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan Cisanggarung.
Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk menunjuk konsultan khusus drainase yang melakukan kajian terhadap lokasi rawan genangan pada ruas-ruas Jalan Tol Pulau Jawa. Hasil kajian itu pun digunakan untuk menentukan langkah pemeliharaan atau penanganan jangka pendek, menengah dan jangka panjang akibat adanya perubahan cuaca dan tata guna lahan di sekitar jalan tol.
“Kami selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait tidak hanya dalam melakukan normalisasi Sungai Cilalanang saja, namun juga sampai dengan aspek pemantauan dan pengawasan terhadap beberapa sungai yang melintasi Tol Cipali," kata Firdaus Azis selaku Presiden Direktur Astra Tol Cipali.
Baca Juga: Awal 2023 Volume Kendaran Naik, Jasa Marga Operasikan Tol Japek II
Baca Juga: Jasa Marga Perpanjang Contraflow Arus Balik Libur Nataru di Tol Japek
Baca Juga: Banjir di Serpong, Jasa Marga Tutup Sementara Tol Pondok Ranji