Ternyata Perempuan Dominasi 150 Ribu Toko Kelontong SRC

UMKM dipercaya jadi kunci pemulihan ekonomi nasional

Bandung, IDN Times – Pemerintah pusat meyakini jika usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)—yang didominasi oleh perempuan, menjadi kunci daripada pemulihan ekonomi nasional. Bagaimana tidak, faktanya sektor ini berkontribusi signifikan (60 persen) pada Produk Domestik Bruto Indonesia dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

UMKM dan perempuan sepertinya menjadi dua hal yang tak dapat dipisahkan. Pasalnya, lebih dari separuh UMKM digerakkan atau dimiliki oleh perempuan.

Besarnya peranan perempuan juga terbukti melalui upaya pengembangan UMKM yang telah dijalankan selama ini oleh PT. HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui program Sampoerna untuk Indonesia.

Dari 150.000 toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC), 57 persen di antaranya dimiliki oleh perempuan. Sementara, pada Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang telah membina lebih dari 54.500 UMKM, lebih dari 50 persen digerakkan atau dimiliki oleh perempuan.

1. Toko kelontong SRC menginisiasi program SAPA

Ternyata Perempuan Dominasi 150 Ribu Toko Kelontong SRCToko kelontong SRC (Instagram.com/@srcindonesia)

Data di atas menjadi dasar dari inisiatif Sampoerna dalam melanjutkan upaya pengembangan UMKM dengan mengadakan program Semangat dan Aksi Perempuan Andalan (SAPA) untuk Indonesia.

Khususnya di masa pandemi, pemberdayaan UMKM serta peranan perempuan di dalamnya menjadi perhatian Sampoerna dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Rangkaian kegiatan SAPA untuk Indonesia dimulai pada tanggal 20 September 2021 dan berisi berbagai kelas pelatihan yang disesuaikan untuk kebutuhan pelaku UMKM seperti e-commerce, pemasaran digital, promosi, manajemen keuangan, serta kompetisi digital untuk mengasah kemampuan digital mereka.

SAPA untuk Indonesia ditutup dengan webinar yang berlangsung pada tanggal 5 – 6 Oktober 2021. Penutupan itu dirayakan dengan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pembuat kebijakan, pemimpin bisnis lokal hingga pelaku UMKM.

2. UMKM menyerap Rp32,72 triliun anggaran pemerintah

Ternyata Perempuan Dominasi 150 Ribu Toko Kelontong SRCIDN Times/Fitria Madia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual untuk membuka webinar SAPA untuk Indonesia bilang jika Pemerintah mendukung penuh UMKM serta peranan perempuan dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Pemerintah memberikan alokasi anggaran senilai Rp95,13 triliun yang dimanfaatkan antara lain untuk subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), perluasan kredit modal kerja, restrukturisasi dan penjaminan kredit UMKM, Banpres Produktif Usaha Mikro, dan fasilitas lainnya,” ujar Airlangga, dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa, 5 Oktober 2021.

Menurut dia, UMKM menyerap Rp32,72 triliun, lebih dari separuh dari realisasi program PEN senilai RP61,62 triliun. Khususnya, pada kategori KUR super mikro di mana lebih dari 90 persen penerima manfaatnya adalah perempuan.

“Kita perlu melakukan kolaborasi antar-stakeholder dan membekali UMKM dengan akses pasar, akses finansial, dan akses teknologi dengan pemberdayaan maupun pendidikan. Semoga kita bisa mendorong semangat UMKM perempuan untuk bangkit, maju bersama, menjadi UMKM yang tangguh dan dapat naik kelas,” Airlangga.

3. Ada 30 juta UMKM sudah go digital

Ternyata Perempuan Dominasi 150 Ribu Toko Kelontong SRCIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Di sisi lain, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kinerja para pengusaha berskala mikro, kecil, dan menengah, salah satunya melalui upaya digitalisasi.

“Kita terus mendorong UMKM agar go digital, dan target kita di 2024 adalah 30 juta UMKM sudah go digital. Saat ini baru sekitar 15,9 juta UMKM yang sudah terhubung ke ekosistim digital, atau sekitar 24 persen. Angka ini tumbuh 99 persen jika dibandingkan pada awal 2020 atau sebelum pandemi,” jelas Teten.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Urusan Eksternal Sampoerna Elvira Lianita mengungkapkan komitmen berkelanjutan Sampoerna dalam mengembangkan UMKM, khususnya UMKM perempuan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan.

Ia mengambil contoh besarnya peran perempuan pada komunitas toko kelontong binaan Sampoerna Retail Community (SRC).

“Setiap hari kami berinteraksi dengan pelaku UMKM dan hal ini memberikan pemahaman mendalam mengenai tantangan yang mereka hadapi. Melalui SRC kami membina dan membangun sebuah komunitas yang terdiri dari 150.000 toko kelontong, di mana 60 persennya dimiliki atau dikelola oleh perempuan,” tuturnya.

Baca Juga: Kembangkan Toko Kelontong UMKM, BRI dan SRCIS Teken Kerja Sama 

Baca Juga: 10 Momen Kocak di Warung Kelontong, Siapa yang Pernah Mengalami? 

Baca Juga: Rendah Minat Baca, Sampoerna Academy Gelar Festival Literasi

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya