Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Suka Menanam Anggrek? Peneliti Unpad Beri Tips Percepat Pertumbuhannya

ilustrasi anggrek bulan (pexels.com/Steven Van Elk)

Bandung, IDN Times - Anggrek menjadi tanaman hias yang digemari banyak orang. Pecinta anggrek pun kerap berburu beragam jenis untuk kemudian dibudidayakan meskipun ada tingkat kesulitan sendiri dalam menumbuhkannya.

Peneliti di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad), Syariful Mubarok memberikan tips agar tanaman anggrek bisa tumbuh dengan cepat. Salah satuny dengan modifikasi hormonal. Peneliti yang telah menggeluti tanaman anggrek sejak 2007 tersebut pun sukses melakukan percobaan untuk membuat anggrek tumbuh dan berbunga dengan lebih optimal.

Syariful menjelaskan, tanaman anggrek memang memiliki masa pertumbuhan yang sangat panjang. Biasanya, pertumbuhan anggrek mulai dari bibit sampai berbunga memerlukan waktu 2 sampai 3 tahun. “Padahal (anggrek) peminatnya sangatlah besar, juga keunikan dari bunganya itu sangat indah dan harum. Apalagi, Cattleya yang berbunganya hanya sedikit,” ujar Syariful melalui siaran pers diterima IDN Times, Minggu (26/1/2025).

1. Gunakan campuran pupuk yang pas

IDN Times/Istimewa

Syariful menjelaskan, tanaman anggrek memang memiliki masa pertumbuhan yang sangat panjang. Biasanya, pertumbuhan anggrek mulai dari bibit sampai berbunga memerlukan waktu 2 sampai 3 tahun.

“Padahal (anggrek) peminatnya sangatlah besar, juga keunikan dari bunganya itu sangat indah dan harum. Apalagi, Cattleya yang berbunganya hanya sedikit,” ujar Syariful dalam rilisnya.

Dalam penelitian yang dilakukan, anggrek cattleya diberikan asupan dua jenis pupuk yang dikombinasikan, yaitu Pupuk NPK dan Pupuk BAP. Gabungan kedua pupuk tersebut diyakini mampu mendorong pertumbuhan anggrek secara optimal.

“NPK itu adalah pupuk majemuk yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. Sementara, BAP memiliki hormon sitokinin yang fungsinya mempercepat pertumbuhan tunas dan pembungaan,” ungkap Syariful.

2. Kombinasi pupuk ini punya banyak manfaat

ilustrasi anggrek hitam papua (pexels.com/Olga)

Lebih lanjut, dirinya menegaskan, perbedaan utama pupuk racikan dalam penelitiannya adalah kedua jenis pupuk tersebut digabung menjadi satu. Artinya, pembudidaya anggrek bisa mendapatkan manfaat keduanya hanya dari satu produk.

“Biasanya pupuk digabungkan dengan hormonal itu aplikasinya dua kali. Nah, untuk mengefisienkan aplikasi, kita buatkan satu produk yang mempunyai kombinasi gabungan pupuk tersebut,” lanjutnya.

Selain mempercepat proses pertumbuhan, penelitian yang dilakukan Syariful juga mampu meningkatkan produktivitas hasil budidaya secara signifikan. Pada satu batang anggrek cattleya, pada umumnya hanya akan tumbuh satu tunas dengan dua atau tiga bunga saat mencapai puncak pertumbuhannya. Namun, inovasi pupuk tersebut mampu meningkatkan produktivitas hingga tiga kali lipat.

“Kalau sebelumnya dari satu tanaman hanya satu saja (tunas) yang muncul,kita bisa mengoptimalkan menjadi tiga tunas baru. Potensi pembungaannya juga lebih besar dengan empat bunga yang muncul,” jelas Syariful.

3. Inovasi pupuk untuk anggrek dongkrak ekonomi petani lokal

Ilustrasi anggrek biru. (freepik.com)

Syariful mengklaim hasil positif inovasi pupuk yang ditunjukkan dalam penelitian tersebut mampu mendorong semangat produksi para petani. Apabila kualitas anggrek terus meningkat, maka nilai jual juga akan naik dan meningkatkan perekonomian petani.

“Ini akan mendukung para petani supaya tanaman itu lebih gomplok, subur, gitu. Sehingga, nanti dari satu tanaman bisa dipecah-pecah menjadi empat tanaman dan dijual dengan harga mahal,” lanjutnya.

Dirinya pun berharap inovasi modifikasi hormonal tersebut dapat menjadi solusi bagi para petani yang menghadapi masalah dalam budidaya anggrek, terutama jenis cattleya.

“Karena (masalah) ini nyata, keluhan-keluhan itu saya dapat langsung dari masyarakat sewaktu kita melakukan PKM dan pengabdian-pengabdian,” ucap Syariful.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa hasil inovasi anggrek tersebut tak hanya dapat diterapkan oleh para petani, melainkan juga masyarakat biasa. Terutama, masyarakat yang gemar membudidayakan tanaman hias anggrek di rumah. Pasalnya, tim peneliti Fakultas Pertanian Unpad kini telah berkolaborasi dengan PT Pupuk Kujang sebagai mitra. Kerja sama tersebut pun diharapkan mampu mempercepat proses produksi massal pupuk tersebut untuk dijual kepada masyarakat.

Syariful juga menyebut bahwa selanjutnya, Fakultas Pertanian Unpad tak hanya akan meneliti dan membawa inovasi dari segi pupuk saja. Melainkan, juga inovasi untuk mengontrol faktor lingkungan, agar anggrek dapat lebih mudah dibudidayakan dan memperkecil risiko gagalnya pertumbuhan secara optimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debbie sutrisno
EditorDebbie sutrisno
Follow Us