5 Sikap Baik ke Diri Sendiri Setelah Dikecewakan Orang Lain

Selama tinggal di dunia dan berelasi dengan manusia, kamu akan terus berhadapan dengan rasa kecewa. Entah itu tetangga julid, teman sok tahu, pacar gak peka, atasan hobi marah-marah, dan masih banyak lagi. Faktanya, kita tidak bisa mengontrol sikap dan kepribadian orang lain.
Merasa kesal, marah, dan kecewa adalah hal wajar. Tapi, jangan biarkan kekecewaan itu membuatmu jatuh berlarut-larut. Tidak perlu tunggu orang lain untuk berbuat baik padamu, ini lima sikap baik yang bisa kamu lakukan untuk pulih dari kekecewaan.
1.Akui dan rangkul setiap perasaan negatif itu

Ditolak, dikecewakan, dikhianati orang yang sudah dipercaya pasti akan memicu perasaan sedih, cemas, dan marah. Seringkali, kita mencoba menekan perasaan ini dengan pemikiran bahwa lebih mudah untuk menganggap perasaan ini tidak ada. Tapi ternyata, hal itu malah berdampak buruk bagi dirimu.
Penting untuk mengakui dan mengungkapkan perasaanmu secara jujur dan terbuka. Ini akan membantumu untuk lebih mengenal diri sendiri tanpa penghakiman. Bagaimana mau berbuat baik kalau dari awal kamu sudah menyangkali perasaanmu?
2.Cari tahu penyebab rasa kecewamu

Penting, lho, untuk tahu mengakui kebutuhan atau keinginanmu yang tidak terpenuhi. Apa yang sebenarnya membuatmu merasa kecewa dengan doi? Apa karena pengertian, empati, dukungan, persahabatan, komitmen?
Lalu tanya dirimu, apa yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya? Apa kamu bisa berkompromi dengan ini dalam jangka panjang? Dengan demikian, kamu bisa lebih tegas saat membangun hubungan alih-alih terus mencemplungkan diri dalam hubungan yang kamu tahu sering mengecewakanmu.
3.Speak up bila perlu

Speak up tentang rasa kecewa kita juga salah satu bentuk kita menghargai diri sendiri. Dari sini pun, kamu bisa menilai lawan bicara. Apakah orang itu mampu mendengar pesanmu, atau mereka hanya akan bersikap defensif dan malah balik menyerangmu?
Tentu keputusan untuk membicarakan ini dengan lawan bicara pun perlu dipertimbangkan baik-baik. Hindari bicara ketika kamu sedang marah-marahnya, karena pasti kata-kata yang keluar penuh dengan emosi yang nantinya malah melukai hati lawan bicaramu.
4.Kelola ekspetasimu dengan orang itu

Setiap kita bisa memiliki ekspetasi yang berbeda dalam hubungan, dan itu adalah hal yang wajar. Tapi, ketika ekspetasi yang kamu miliki kerap bertepuk sebelah tangan, mungkin ini sudah saatnya kamu evaluasi.
Apa ekspetasi yang kamu tetapkan terlalu tinggi? Misal, kamu berekspetasi pasanganmu selalu bisa memberi kabar setiap malam, padahal doi sering ketiduran karena kelelahan kerja. Kamu juga bisa mengomunikasikan dengan orang yang bersangkutan, agar menemukan jalan tengah yang seimbang—tidak merugikanmu dan doi. Kalian pun bisa saling mengerti dan mengenal satu sama lain.
5.Bangun batas dengan orang yang bersangkutan

Tidak enak dikecewakan, apalagi kalau berkali-kali dengan alasan yang sama. Ini tanda bahwa kamu harus membangun batas dengan orang itu. Selain memberi rasa aman secara emosional, batasan hubungan juga tanda bahwa kamu respek dengan diri sendiri. Siapa yang mau dikecewakan untuk alasan yang sama berulang-ulang?
Lima hal di atas menjadi catatan ketika kamu berhadapan dengan rasa kecewa. Merasa kecewa adalah hal yang lumrah, tapi bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi luka seumur hidup.