Survei DBS-Manulife: Persiapan Warga Lindungi Masa Depan Masih Minim

Tidak lebih dari 50 persen warga yang terproteksi asuransi

Bandung, IDN Times - Masyarakat Indonesia memiliki aspirasi yang kuat untuk membeli asuransi agar melindungi masa depan. Namun, masih banyak juga dari masyarakat yang belum membuat keputusan untuk membeli asuransi.

Berdasarkan DBS-Manulife Future Ready Survey 2022 yang dilakukan DBS Treasures dari
PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) dan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
(Manulife Indonesia) pada segmen affluent, terlihat bahwa 61persen respondens
menginginkan asuransi melindungi mereka di hari tua, namun banyak yang belum mengambil langkah persiapan yang dilakukan.

Head of Investment and Insurance Product PT Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo
mengatakan, seiring potensi kepemilikan asuransi di Indonesia serta penemuan perilaku terbaru Nasabah di atas, DBS Treasures menyikapi sejak awal dengan memperkaya solusi terkait perlindungan yang mencakup tiap tahap kehidupan dan dapat disesuaikan dengan aspirasi tiap Nasabah.

Sehingga, menurut dia, nasabah dapat mengantisipasi risiko kehidupan serta mempersiapkan peninggalan berharga bagi diri dan orang terkasih. Mulai dari produk bancassurance untuk kesehatan, penyakit kritis, jiwa/legacy, pensiun dan pendidikan anak.

1. Kesenjangan aspirasi dan persiapan masyarakat Indonesia masih rendah

Survei DBS-Manulife: Persiapan Warga Lindungi Masa Depan Masih MinimNasabah asuransi Manulife mendapatkan informasi terkait produk baru Proteksi Prima Masa Depan. (dok. Manulife)

Dia menyebutkan, berdasarkan DBS-Manulife Future Ready Survey 2022 diketahui dalam perlindungan kesehatan sebanyak 63 persen mengkhawatirkan peningkatan biaya medis dalam 30 tahun mendatang. Namun, hanya 37 persen yang sudah memiliki asuransi. Bahkan untuk penyakit kristis yang dapat menghambat atau menghentikan pekerjaan penderitanya, 72 persen justru mengharapkan pasangan untuk mengurus mereka secara finansial jika mereka tidak dapat bekerja.

Sementara dalam sektor biaya pendidikan, sebanyak 75 persen memiliki aspirasi mempersiapkan dananya. Tetapi, baru 67 persen diantaranya yang merasa sudah mempersiapkan dana cukup.

Selain itu, di masa pensiun, sebanyak 75 persen memiliki aspirasi mempersiapkan dana yang dibutuhkan. Namun, hanya 34 persen memiliki asuransi dengan annuity plan atau Manfaat Tunai Tahunan (pembayaran tunai setiap tahun selama periode tertentu) yang dapat menjadi salah satu rencana pensiun.

Begitu juga dengan legacy planning. Survei yang sama menyebutkan bahwa 78 persen respondens yang merupakan orang tua berencana meninggalkan peninggalan berharga, namun baru 64 persen di antaranya yang sudah memiliki asuransi jiwa sebagai bagian dari legacy plan.

“Berdasarkan survei, sangatlah jelas terlihat keinginan yang kuat untuk memiliki proteksi yang lebih baik, namun ada kesenjangan dalam prilaku atas keinginan tersebut,” jelas Chief of Bancassurance Manulife Indonesia, Amy Gochuico.

2. Sediakan Smart Insights untuk perencanaan perlindungan sesuai aspirasi

Survei DBS-Manulife: Persiapan Warga Lindungi Masa Depan Masih Minim

Dia mengungkapkan, DBS Treasures menyediakan nasabah dengan Smart Insights yang berupa fakta-fakta seputar perencanaan perlindungan yang sesuai aspirasi nasabah dan disampaikan melalui ragam media komunikasi berdasarkan preferensi. Sebagai contoh informasi ini dapat berupa gambaran biaya mengenai penyakit kristis, biaya pendidikan anak di luar negeri dalam 5 tahun ke depan, hingga solusi legacy yang memberikan ketenangan.

Selain itu, Nasabah dapat mengikuti rangkaian acara Smart Talk bersama narasumber terkemuka lokal dan global dengan topik dan isu yang disesuaikan berdasarkan tren dan kebutuhan nasabah. Salah satunya rangkaian acara “More Future Ready, Less Worry” di bulan Agustus 2022 terkait legacy planning mencakup hukum dan pajak waris di Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya. Sebelumnya telah diadakan juga acara online mengundang dokter dan ahli kesehatan terkait penyakit autoimun, mental wellness, dan lainnya.

“Di Manulife Indonesia, kami menginginkan untuk membantu nasabah untuk memudahkan keputusan dan membuat hidup lebih baik. Oleh karenanya, melalui kerjasama dengan Bank DBS Indonesia, kami senantiasa untuk berinovasi dalam memberikan solusi asuransi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa(18/10/2022).

3. Siap membantu nasabah mempersiapkan masa depan

Survei DBS-Manulife: Persiapan Warga Lindungi Masa Depan Masih MinimLayanan di kantor Manulife Indonesia(Dok. Manulife Indonesia)

Dia menyebutkan, Manulife Indonesia siap membantu nasabah untuk memudahkan keputusan dan membuat hidup lebih baik. Oleh karenanya, melalui kerja sama dengan Bank DBS Indonesia, Manulife senantiasa untuk berinovasi dalam memberikan solusi asuransi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang.

"Bersama, DBS Treasures dan Manulife Indonesia menyediakan ragam solusi bagi nasabah dan keluarga mereka untuk membantu melindungi setiap momen kehidupan mereka melalui perencanaan keuangan yang efektif, efisien dan terpecaya," ungkap dia.

Hal ini diwujudkan dengan berbagai link produk bancassurance seperti, MiTreasure Future Smart Assurance dan MiTreasure Future Lifesaver yang merupakan asuransi jiwa dwiguna (pendidikan & retirement), asuransi jiwa murni seperti MiTreasure Whole Life Legacy, maupun asuransi jiwa dengan investasi untuk peruntukan legacy – unitlink seperti MiTreasure Optimax Protection, MiTreasure Ultimate Protection untuk peruntukan legacy, untuk asuransi kesehatan terdapat pada produk MiUltimate Health Care dan MiEarly Critical Protection untuk asuransi penyakit kritis.

Nasabah juga dapat menyesuaikan kebutuhan mereka dengan menambahkan asuransi
tambahan dengan beragam manfaat untuk mengantisipasi risiko kehidupan kebutuhan masing-masing individu.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya