Bisnis Peternakan Masih Menggiurkan, Diperlukan Peran Millennial

Bisnis peternakan tak terganggu pandemi

Bandung, IDN Times - Indonesia merupakan negara agraris, yang membuat sektor pertanian menjadi salah satu tonggak guna menopang pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan. Sementara itu peternakan, sebagai subsektor dari pertanian, memegang peran strategis buat perputaran ekonomi.

Bagaimana tidak, geliat peternakan di Indonesia dapat memengaruhi upaya ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, pemberdayaan ekonomi masyarakat, hingga dapat memacu pengembangan sebuah wilayah. Maka itu, jangan heran jika peternakan sebenarnya masih menjadi salah satu peluang bisnis yang bisa jadi pilihan.

Namun masalahnya, industri yang memerlukan peran anak muda (millennial dan gen z) ini justru terbilang sepi peminat. Maka itu, dibutuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan agar anak muda dapat menyumbang kemampuan guna mengembangkan ekosistem peternakan di Indonesia.

1. Daging dan telur ayam masih menjadi peluang bisnis menggiurkan

Bisnis Peternakan Masih Menggiurkan, Diperlukan Peran MillennialTelur ayam dan telur bebek (Instagram.com/lilisucipto)

Menurut data yang diterima IDN Times, permintaan daging ayam dan telur ayam pada 2005-2030 diperkirakan tumbuh masing-masing sebesar 61 dan 39 persen. Sementara berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor usaha lainnya pada triwulan II 2021.

Sektor ini tumbuh sebesar 12,93 persen dibanding triwulan sebelumnya. Bahkan, sejak awal pandemi hingga sekarang, sektor pertanian tidak pernah mengalami minus. Di saat industri lainnya terpuruk, industri pertanian terbukti tangguh menghadapi pandemi COVID-19.

Di luar kedua data tersebut, banyak data lainnya yang menunjukkan jika pertanian dengan subsektor peternakan masih menjadi bisnis menjanjikan dalam beberapa tahun ke depan.

2. Diperlukan transfer ilmu antara mahasiswa dan peternak

Bisnis Peternakan Masih Menggiurkan, Diperlukan Peran MillennialPeternak ayam petelur di Tuban. IDN Times/Imron

Namun, masalahnya, pendidikan dan pelatihan saat ini kurang berfokus pada pengembangan di sektor agrikultur. Padahal, industri agribisnis di Indonesia semakin membutuhkan sumber daya, khususnya generasi muda yang berkompeten untuk regenerasi pelaku usaha agrikultur yang juga turut serta mengembangkan ekosistemnya di Indonesia.

Tantangan serta isu di dunia agrikultur tersebut memerlukan peran swasta untuk ikut memberikan solusi. Salah satunya ialah yang digelar oleh Yayasan Edufarmers International (Japfa Foundation), di mana meluncurkan program Bertani Untuk Negeri yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan petani rakyat.

Bekerja sama dengan Rabo Foundation, program ini rencananya akan mempertemukan mahasiswa dengan peternak ayam petelur di Jawa Timur. Harapannya, mereka dapat saling mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat terjadi peningkatan produktivitas.

“Program magang ini terbuka untuk umum bagi laki-laki atau perempuan berusia maksimal 35 tahun dan pendidikan minimal setara D3 semua jurusan (diutamakan jurusan peternakan, kedokteran hewan, dan manajemen bisnis atau sejenisnya), dari seluruh perguruan tinggi negeri/swasta di Indonesia,” tutur Lucky Nurrahmat, COO Edufarmers, dalam rilis yang diterima IDN Times, Rabu (5/1/2021).

3. Program ditutup pada 14 Januari 2022

Bisnis Peternakan Masih Menggiurkan, Diperlukan Peran MillennialEdufamers peternak millennial (IDN Times/Istimewa)

Program tersebut rencananya akan dilaksanakan secara offline di Jawa Timur selama enam bulan. Rangkaian program akan diawali oleh bootcamp selama satu bulan bagi para peserta untuk mengenal bisnis peternakan, dampak perubahan iklim, dan pemeliharaan secara lebih mendalam.

“Selama program berlangsung, peserta akan didampingi oleh para mentor terbaik di industri peternakan. Peserta magang akan mendapatkan tunjangan transportasi dan uang saku setiap bulannya,” kata Lucky.

Pendaftaran program ini akan ditutup pada 14 Januari 2022. Masyarakat dapat mendaftar langsung dengan ketentuan yang telah dibagikan melalui Instagram @edufarmers dan @bertaniuntuknegeri.

Untuk saat ini, Lucky memastikan bahwa tidak ada program lain seperti Bertani Untuk Negeri yang memberi kesempatan anak muda untuk belajar praktek agrikultur terutama industri peternakan langsung dari experts.

Di sisi lain, kata Lucky, “peserta magang bisa bertemu dengan teman-teman dari seluruh Indonesia, menciptakan dampak untuk peternak rakyat bersama sama."

Baca Juga: Mensos Risma Dirikan 10 Peternakan Ayam di Asmat Papua

Baca Juga: Cerita Winarko, Lirik Peternakan Kambing Perah dan Produksi Susu Kambing

Baca Juga: 10 Potret Jenita Janet di Usia 34 Tahun, Suami Beri Kado Peternakan!

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya