Pasca Puncak Pandemik COVID, Ekspor dari Jabar Alami Peningkatan

Jabar salah satu provinsi yang nilai ekspornya tinggi

Bandung, IDN Times - Pasca terjadinya lonjakan kasus COVID-19, perekonomian di sejumlah daerah mulai membaik. Hal ini terlihat dari kinerja ekspor yang meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Jawa Barat September 2021 mencapai 2,99 miliar dolar AS atau meningkat 1,55 persen dibandingkan Agustus 2021. Demikian pula jika dibandingkan September 2020 naik 29,00 persen.

Nilai impor Jawa Barat September 2021 mencapai 0,90 miliar dolar AS atau menurun 9,86 persen dibanding Agustus 2021. Akan tetapi jika dibanding September 2020 naik 32,01 persen.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan, nilai ekspor non migas di bulan September 2021 mengalami peningkatan 2.07 persen dari bulan Agustus 2021 dengan nilai 2974,75 juta dolar AS

“Telah terjadi peningkatan sedikit demi sedikit dari Juli 2021 sampai September 2021, pasca puncak pandemi COVID-19 dan masa PPKM darurat diberlakukan di Jawa Barat,” katanya melalui siaran pers dikutip IDN Times, Jumat (5/11/2021).

1. Ekspor non-migas membaik

Pasca Puncak Pandemik COVID, Ekspor dari Jabar Alami PeningkatanIlustrasi perdagangan ekspor. IDN Times/Istimewa


Arifin mencatat Jawa Barat berhasil menyumbang 15.02 persen dari total ekspor nasional hingga September 2021 dari total ekspor nasional 164.287 miliar dolar AS atau senilai 24.67 miliar dolar AS.

Angka ini menjadikan Jabar menjadi provinsi nomor satu penyumbang ekspor terbesar disusul Jawa Timur dengan nilai ekspor 16.93 miliar dolar AS atau 10.31 persen, dan Kalimantan Timur dengan nilai 16.11 miliar dolar AS.

Pasca Puncak Pandemik COVID, Ekspor dari Jabar Alami PeningkatanData ekspor Jawa Barat. Dokumen BPS

Menurutnya dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai ekspor 10 golongan barang utama pada September 2021 sebagian besar mengalami peningkatan nilai ekspor. Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor non migas 10 komoditas utama di September 2021 mengalami kenaikan 30.85 persen.

“Secara kumulatif ekspor non migas ke negara tujuan utama pada 2021 menguat dibanding 2020, namun ekspor ke Singapura mengalami penurunan dibanding tahun lalu, sebesar 7.08 persen,” paparnya

2. Pencarian pangsa pasar baru terus dilakukan

Pasca Puncak Pandemik COVID, Ekspor dari Jabar Alami PeningkatanIlustrasi perdagangan (Pixabay/Echosystem)

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Rinny Cempaka mengatakan, persentase pelaku usaha di Jabar yang mendapatkan pelayanan urusan perdagangan di Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) mencapai 100 persen pada September 2021.

“Ada 142 pelaku usaha yang dilayani di IPSKA Provinsi Jawa Barat pada September 2021. Secara kumulatif sudah 1230 pelaku usaha yang dilayani dari Januari-September 2021,” tuturnya.

Dari 13 IPSKA di Jabar, IPSKA Kabupaten Bogor tercatat sebagai penerbit surat keterangan asal (SKA) terbesar di September 2021, dimana mengalami peningkatan jumlah form yang terbit sebesar 5.94 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Rinny menuturkan Bidang Perdagangan Luar Negeri terus menggelar sejumlah kegiatan agar kinerja perdagangan tetap menguat selama pandemi. Pertama lewat kegiatan Export Coaching Program yakni pendampingan bagi pelaku usaha yang berorientasi ekspor untuk siap ekspor melalui 8 tahapan yang berlangsung kurang lebih 1 tahun.

Guna memecah masalah perdagangan luar negeri, pihaknya juga secara reguler menggelar dikusi hingga webinar dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sekaligus sarana untuk membuka wawasan bagi para peserta terkait perdagangan luar negeri.

3. Ikut serta dalam berbagai trade expo

Pasca Puncak Pandemik COVID, Ekspor dari Jabar Alami PeningkatanGubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat berbicara di acara Workshop Nasional DPP PAN, Rabu (6/10/2021). (youtube.com/PAN TV)

Emil beberapa kali melakukan pelepasan ekspor produk non migas Jabar sepanjang 2021 ini antara lain ke Kosta Rika, Jepang, Denmark, Belanda, Uni Emirat Arab, hingga Singapura. Adapun produk yang dilepas ekspor antara lain serbuk kelapa, kerajinan rotan, kopi, buah-buahan, hingga tekstil.

“Kami juga mengikutsertakan produk-produk unggulan Jabar di Trade Expo Indonesia-Digital Edition 2021, dan Dubai Expo 2020. Selain itu produk ekspor Jabar rutin kami fasilitasi lewat business matching dan business meeting mulai dengan pengusaha Tunisia, Yunani, Senegal, Tiongkok, Jepang hingga Malaysia,” pungkasnya.

Emil mengatakan, ekspor Jabar semakin membaik karena mitra dagang masih memberikan kepercayaan. Demikian pula dengan naiknya investasi di Jabar meski masih dalam situasi pandemi Covid-19.

“Lobi dagang terus dilakukan, membuka pasar luar negeri yang saat ini mulai membaik membuat ekspor non migas Jabar yang didominasi produk industri tumbuh tinggi," ujarnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya