Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Bersyukur Distribusi Elpiji 3 Kg Bisa Sampai ke Pengecer

Ilustrasi LPG 3 Kg. (Dok. Istimewa)

Bandung, IDN Times - Warga Jawa barat sangat bersyukur dan menyambut baik distribusi elpiji 3 kg di wilayahnya sudah kembali normal usai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyempurnakan tata kelola penjualan elpiji 3 kg dengan mengubah status pengecer menjadi sub pangkalan.

Salah satu warga yang juga pengecer elpiji 3 kg, Andri, mengatakan beberapa hari yang lalu kesulitan mencari gas melon tersebut. Namun, hari ini elpiji 3 Kg sudah bisa dia dapatkan dengan mudah di tempatnya.

“Saya dari kemarin keliling-keliling, susah. Ya alhamdulilah kalau bisa jual (elpiji 3 Kg) lagi mah. Bisa masak, bisa jual lagi,” kata Andri, Selasa (04/02/2025).

1. Jangan sampai gas susah ketika Ramadan

Gas LPG 3 kilogram (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kabar gembira tersebut juga disambut baik warga Bandung lainnya, Eni. Dia bercerita dua hari yang lalu harus menelpon sejumlah pengecer untuk bisa mendapatkan gas melon. Namun hari ini, hal tersebut sudah tidak lagi terlihat di pangkalan maupun pengecer elpiji 3 kg di dekat rumahnya.

“Ya bagus lah kalau bisa (beli) lagi kita di warung-warung gitu. Iya kaya gini (ngantri) sebelumnya, harus ke agen gitu,” ungkap Eni.

Kabar ini juga menjadi hal menggemberikan untuk Silvia. Salah satu pengecer di Bandung ini mengaku patuh dengan aturan pemerintah soal tata kelola penjualan elpiji 3 kg yang baru, asalkan tidak ada kelangkaan barang. Terlebih sudah mendekati bulan suci ramadhan, di mana kebutuhan gas melon meningkat.

“Iya ada aturan, ga masaah, ikutin aja dulu. Nanti ke depannya gimana nanti. Karena ini, banyak banget yang cari semua nanyain ada gas ga? Semingguan susah cari gas," kata dia.

2. Pengecer akan jadi sub pangkalan

PT Pertamina (Persero) mendukung kebijakan pemerintah dalam menata penyaluran liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg bersubsidi dengan mengubah status pengecer menjadi sub pangkalan. (Dok, Pertamina)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bergerak cepat merespons dinamika di masyarakat soal tata kelola penjualan elpiji 3 Kg dengan mengubah status pengecer menjadi sub pangkalan. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan aturan itu dilakukan untuk mencegah permainan harga di level pengecer.

Bahlil mengumumkan bahwa seluruh pengecer elpiji 3 Kg di Indonesia sekitar 375 ribu akan dinaikkan statusnya menjadi sub pangkalan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan distribusi elpiji bersubsidi tepat sasaran dan harga tetap terjangkau.

Dia menekankan bahwa masyarakat yang hendak membeli gas elpiji 3 kg di pengecer tetap harus menunjukkan KTP. Nantinya harga maksimal penjualan gas elpiji 3 kg adalah Rp19 ribu untuk memastikan subsidi tepat sasaran.

"Nah, ini lagi kita mempertimbangkan juga agar RW ini bisa menjadi sub pangkalan, karena yang tahu masyarakat di sekitarnya itu kan RW, ini lagi kami mempertimbangkan," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/2/2025).

3. Pertamina akan ikut atur pendistribusian

Gas LPG 3 KG (pexels)

PT Pertamina (Persero) mendukung kebijakan pemerintah dalam menata penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi dengan mengubah status pengecer menjadi sub pangkalan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan distribusi elpiji subsidi lebih terkendali, tepat sasaran, dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.

Sebagai bentuk komitmen terhadap kebijakan ini, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, turut mendampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dalam inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Pangkalan elpiji di Jakarta dan Tangerang (4/2/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us