Terabaikan, Kendaraan Listrik Lokal Justru Tarik Minat Investor Asing

Bandung, IDN Times – Kehadiran inovasi kendaraan listrik di Indonesia terbukti mendapatkan sambutan hangat dari publik. Sejauh ini, kendaraan listrik dipandang sebagai solusi yang menguntungkan bagi berbagai pihak.
Kendaraan listrik tentu menjadi solusi untuk lingkungan, karena memiliki emisi karbon lebih rendah ketimbang mobil berbahan bakar fosil. Di sisi lain, bagi masyarakat, merawat kendaraan listrik dinilai lebih murah karena adanya subsidi pajak dari pemerintah hingga garansi baterai yang lama dari para produsen kendaraan.
Sambutan yang hangat tersebut membuat investasi dan perhatian terhadap kendaraan listrik di Indonesia mengalami lonjakan besar. Dengan lebih dari 150 juta kendaraan aktif, Indonesia kini menjadi sorotan utama para investor dan perusahaan global.
Menanggapi peluang ini, EV-READY, perusahaan asal Bandung yang berfokus pada kendaraan listrik skala besar seperti Metro Kapsul (LRT mini) dan konversi motor listrik, aktif memperkuat eksistensinya di level internasional.
Namun, bukan berarti mereka tak mendapatkan masalah dalam mengembangkan pasarnya. Apa saja masalahnya?
1. Bermula dari menjadi pembicara di forum global

Pada 23 April 2025 di Abu Dhabi, Raine Renaldi, Presiden EV-READY dan Ketua Asosiasi Provider Smart City Indonesia (APSCI), hadir sebagai pembicara utama di forum global yang dihadiri ribuan pelaku industri dari berbagai negara.
Dalam forum tersebut, Raine menyoroti kemajuan pesat program Smart City di Indonesia, yang kini telah diminati lebih dari seratus kota.
Ia menyatakan bahwa keterlibatannya dalam inisiatif ini bukan hanya soal jabatan, tapi juga dedikasi nyata dalam menyelesaikan masalah kota melalui solusi inovatif seperti Metro Kapsul dan konversi motor bensin ke listrik.
Dalam kesempatan itu, Raine menegaskan pentingnya mengalihkan sebagian dari 129 juta motor berbahan bakar fosil di Indonesia menjadi penggerak listrik demi mengurangi polusi secara signifikan.
2. Negara timur tengah lebih antusias terhadap produk EV-READY

Namun, yang mengejutkan, justru negara-negara Timur Tengah seperti UEA dan Saudi Arabia yang lebih antusias menyambut Metro Kapsul ketimbang pasar dalam negeri.
Di Abu Dhabi, Raine bahkan menemukan kendaraan sejenis bernama Railbus yang nyaris identik dengan Metro Kapsul.
"Indonesia punya banyak orang hebat. Yang dibutuhkan hanya satu: kesempatan," kata Raine, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (28/4/2025).
3. Menyayangkan minimnya dukungan pemerintah

Dalam wawancara dengan UAE Broadcasting Hub, Raine mengungkapkan bahwa investor dari Timur Tengah langsung menunjukkan ketertarikan untuk membawa teknologi ini ke kawasan mereka, termasuk melalui komunikasi lanjutan dengan Prof. Muljo Widodo.
Di sisi lain, Raine menyayangkan minimnya dukungan dari pemerintah Indonesia terhadap inovasi dalam negeri.
“Potensi besar seperti Metro Kapsul justru kurang mendapat perhatian yang layak dari pasar dan pemerintah domestik,” tutur Raine.