Tepis Isu Sepi Wisatawan, Disparbud: Bandung Masih Jadi Pilihan

Bandung, IDN Times - Perhimpunan hotel di Kota Bandung menyebut bahwa ada penurunan okupansi hotel saat momen Idul Fitri 2025. Kondisi ini disebut bisa berdampak pada pemasukan daerah Kota Bandung.
Namun, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Arief Syaifudin mengatakan, penurunan okupansi itu bukan berarti kota ini tidak menjadi pilihan untuk masyarakat berwisata. Saat ini Bandung masih menjadi tiga kota pilihan untuk masyarakat yang ingin berlibur baik bersama teman atau keluarga.
"Kalau khusus untuk Lebaran ini kan memang orang fokusnya ke mudik. Beda dengan pas Natal dan Tahun Baru ini terlihat wisatawan yang datang ke Bandung," kata Arief, Selasa (8/4/2025).
1. Kuartal 1 sudah capai target
Menurutnya, untuk melihat pertumbuhan wisatawan yang datang ke Bandung bisa melalui data per tiga bulan atau kuartal 1 yang masuk melalui pendapatn asli daerah (PAD) karena ini menyangkut tempat makan hingga penginapan. Dari Januari hingga Maret 2025 PAD dari sektor pariwisata Rp224.388.940.862, di mana pada tahun lalu di kuartal yang sama angknya Rp222.095.576.178.
Selain itu data dari asosiasi penyewaan mobil rental ada kenaikan mencapai lima persen. Sedangkan penumpang kereta cepat Whoosh ini naiknya mencapai 31 persen dibandingkan tahun lalu.
"Jadi belum ada kekhawatiran kalau untuk sektor wisata di Bandung karena memang angkanya bagus," kata dia.
2. Tawarkan banyak destinasi
Arief menyebut bahwa Kota Bandung masih menjadi salah satu tujuan wisatawan dalam dan luar negeri karena banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Dari Kota Bandung yang banyak tempat kuliner dan fesyen, mereka bisa pergi ke daerah penyangga daerah ketika ingin berlibur dekat dengan alam.
Artinya, wisatawan datang ke Bandung ini tidak hanya bisa menikmati salah satu spot saja, tapi bisa ke banyak tempat. Keberagaman tempat wisata ini justru membuat Bandung masih banyak didatangi wisatawan baik yang hanya pulang pergi atau menetap beberapa hari.
"Jadi Bandung ma sagala aya (segala ada). Orang punya pilihan ketika datang ke sini, ada yang suka kulineran, ke tempat heritage, seni, atau fesyen. Kalau cuman satu pilihan saya mereka belum tentu tertarik ke Bandung," papar Arief.
3. Akhir pekan selalu ramai
Yang bisa dilihat kembali dari maraknya wisatawan ke Kota Bandung adalah ketika akhir pekan. Saat tempat makan dijejali masyarakat khususnya dari luar kota, jalanan hingga pedestrian di titik pariwisata ramai, maka sudah jelas banyak wisatawan di sana.
Maka, Disbudpar tidak takut kehilangan wisatawan karena masyarakat Bandung pun banyak yang memunculkan tempat-tempat baru baik kuliner atau tempat bermain sehingga wisatawan terus berdatangan tak bosan ke kota ini.