Tara Basro Serukan Perempuan Berdaya Lewat Kebaya

- Tara Basro mendorong perempuan berdaya melalui kebaya sebagai warisan dan identitas nasional.
- Penggunaan kebaya agar tetap relevan dengan kondisi saat ini, memakai apa yang dirasakan cocok tanpa terlalu banyak aturan.
- Kebaya tidak akan lekang oleh zaman dan akan menjadi lebih populer jika terus dikenakan oleh para pemeran untuk menyampaikan pesan-pesan di dalamnya.
Bandung, IDN Times - Peringatan Hari Kebaya Nasional yang jatuh setiap 24 Juli bukan hanya sekadar langkah pelestarian sandang semata. Momentum tersebut harus terus diperingati seluruh warga Indonesia agar tetap menjaga kebaya sebagai warisan sekaligus identitas nasional.
Pemeran dan model Tara Basro pun mendorong agar para perempuan bisa berdya melalui kebaya yang kini sudah banyak digunakan oleh para perempuan dengan berbagai latar belakang. Dia sendiri merasa bangga setiap kali menggunakan kebaya.
"Setiap kali memakai kebaya ada perasaan bangga, aku merasa powerfull, cantik, itu yang aku rasakan dari memakai kebaya. Aura terpancar," ujar Tara dalam talkshow ‘Berdaya Lewat Kebaya: Menjadi Sosok Otentik Perempuan Berkebaya’ yang diselenggarakan di Posco, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (26/7/2025).
1. Menggunakan kebaya tidak melulu harus mengikuti aturan

Agar tetap relevan dengan kondisi saat ini, menurut Tara, penggunaan kebaya dapat disatukan dengan berbagai nuansa yang dirasa cocok. Menurut Tara, jangan terlalu banyak membuat aturan dalam berkebaya. Semakin banyak diekspresikan dan dipadupadankan, kebaya justru akan semakin unik dan menarik.
"Aku sukanya sepatu aneh-aneh, suka sepatu aneh dengan kebaya. Misalnya boots tinggi, lebih edgy atau di-layer," ucapnya.
Dalam konteks saat ini, Tara berharap para perempuan bisa tetap menjadi diri sendiri untuk berkebaya. Jangan sampai, seorang perempuan tampil karena ekspektasi orang lain.
"Jangan mengorbankan diri sendiri buat orang lain. Jangan mengecilkan diri sendiri buat orang lain," katanya.
2. Kebaya tidak punya tren

Dalam kesempatan ini turut hadir Penata busana Hagai Pakan. Ia menyampaikan jika kebya merupakan fesyen yang tidak akan lekang oleh zaman, dan selalu ada dalam setiap perkembangannya.
"Kebaya gak ada trennya. Akan selalu relevan dengan zaman apapun. Kebaya selalu bisa dipadu-padankan. Bukan karena tren, menghidupkan kembali bentuk kebaya yang sudah ada," katanya.
3. Setiap kebaya punya pesan-pesannya tersendiri

Meski begitu, perancang busana serial Gadis Kretek ini menilai, kebaya akan menjadi lebih populer jika terus dikenakan di pemeran untuk menyampaikan pesan-pesan di dalamnya.
"Memopulerkan sesuatu membutuhkan real opinion leader. Memilih dan melihat siapa figur personal style membawakan pesan ini. Selain disuarakan memang juga harus divisualkan," ujarnya.
Salah satunya, Tara Basro. Menurutnya, aktor tersebut bisa memadupadankan kebaya dengan menonjolkan ciri khas, yakni sesuatu yang disukai.
"Tara selalu akan selalu memberi statement sesuatu di sepatu. Pakai kebaya colorful, sepatunya bentuk sapi. Suka sama sesuatu pakai saja, basic yang kamu suka, nggak pernah salah," tuturnya.