Tanggul Sungai Cikeruh Jebol, Warga Rancaekek Kebanjiran!
Kabupaten Bandung, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, membuat tanggul Sungai Cikeruh jebol. Akibatnya, air melupa dan membanjiri pemukiman warga di Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (15/11/2021) malam.
Camat Rancaekek Baban Banjar mengatakan, banjir yang terjadi di Kecamatan Rancaekek saat ini melanda dua titik pemukiman.
"Yang pertama akibat tanggul jebol di Babakan Rawa dan yang kedua di sini akibat meluapnya sungai," ujar Baban, saat menijau rumah warga yang banjir di Kampung Bobodolan, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa (16/11/2021).
1. Akibat jebolnya tanggul Sungai Cikeruh, seribu rumah mengalami kerugian

Baban mengatakan, hingga saat ini belum terdapat data yang rinci terkait korban banjir, namun dari data sementara ada sekitar seribu kepala keluarga yang terdampak.
"Ya dari sekitar seribu KK yang terdampak kurang lebih," tuturnya.
2. Sebanyak tiga rumah warga rusak parah dan tidak layak dihuni

Selain itu, luapan air Sungai Cikeruh pun menyebabkan tiga rumah warga rusak parah, dengan kondisi kini tidak layak dihuni.
Salah seorang warga, Entin (57 tahun) menceritakan awalnya terjadinya banjir tersebut. "Awalnya air sungai meluap sekitar pukul 19.00 WIB. Terus tanggul sungai jebol sekitar pukul 20.00 WIB," ujar Entin kepada IDN Times, Selasa, (16/11/2021).
Dede, korban lainnya mengaku sedang berada di dalam rumah ketika suara gemuruh terdengar. Teriakan Entin membuat Dede dan keluarganya melarikan diri dari dalam rumah.
"Pas lihat air besar, langsung menyelamatkan anak-istri ke RT sebelah," katanya.
Air dari dalam rumah Entin menabrak tembok rumah Dede hingga jebol. Perabotan dari rumah Entin terbawa air sampai ke dalam rumah Dede.
"Airnya memang besar. Sekitar 1 meter. Tidak ada barang yang bisa diselamatkan," tuturnya.
3. Tidak ada korban jiwa akibat banjir dan jebolnya Sungai Cikeruh

Peristiwa bencana banjir akibat jebolnya Sungai Cikeruh ini tidak memakan korban jiwa. Namun, kerugian material diprediksi mencapai ratusan juta rupiah.
Selain memorak-porandakan rumah, satu unit motor terbawa arus dan beberapa warga mengalami luka ringan. Warga saat ini terlihat memilah barang yang bisa digunakan setelah banjir, dan membersihkan rumah serta fasilitas umum dari lumpur sisa banjir.