Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Sungai Cimanuk Meluap, Banjir Bandang Kembali Terjang Garut

IDN Times / Istimewah

Garut, IDN Times - Banjir bandang kembali menerjang wilayah Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (23/02/2022) sore. Bencana ini diduga disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur daerah tersebut sehingga Sungai Cimanuk meluap.

"Iya benar kejadiannya itu terjadi kemarin sore sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Asep warga Cimanuk saat dihubungi IDN Times, Kamis (24/02/2022) pagi.

1. Sungai Cimanuk tak bisa tampung air hujan

Foto banjir di Kabupaten Garut. IDN Times / Istimewah

Asep menjelaskan bahwa sebelum terjadi banjir bandang, hujan dengan intensitas cukup tinggi melanda sejumlah wilayah Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Hujan lebar itu bikin debit air Sungai Cimanuk meningkat.

“Sungai Cimanuk kemudian meluap dan naik ke pemukiman warga hingga akhirnya menyebabkan banjir bandang. Air sempat masuk ke area warga dan merendam sejumlah rumah yang lokasinya tidak begitu jauh dari sungai,” katanya.

2. Sungai sudah surut, tapi sisakan material lumpur

IDN Times / Istimewah

Kepala Bidang SDM Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Garut, Tubagus Agus Sofyan membenarkan bahwa banjir bandang yang terjadi pada hari Rabu 23 Februari kemarin menerjang Kampung Cimanuk, Desa Sukatani, Kecamatan Cisurupan.

Akibatnya, dari informasi sementara yang ia terima, banjir bandang tersebut merendam rumah warga dan jembatan gantung yang melintang di atas sungai Cimanuk.

Selain itu, tembok penahan tanah di Sungai Cimanuk ikut mengalami kerusakan.
Saat ini, kata Tubagus, debit air Sungai Cimanuk sudah kembali surut.

“Air yang sempat merendam rumah-rumah warga juga kini sudah surut namun menyisakan material lumpur,” katanya.

3. Warga sempat mengungsi ke lokasi tinggi

IDN Times / Istimewah

Ketika banjir terjadi, warga langsung mengungsi ke rumah sanak saudara mereka yang memiliki lokasi lebih tinggi. Tubagus memastikan bahwa kejadian tersebut tidak menyebabkan korban jiwa maupun luka.

“Untuk kerugian akibat banjir bandang ini masih dalam perhitungan. Banjir bandang ini berdasarkan catatan kami sudah kali keempatnya terjadi,” kata Tubagus.

Share
Editorial Team