Suhu Panas di Ciayumajakuning, Ini kata BMKG Kertajati Majalengka

- Minim tutupan awan dan posisi matahari di atas Jawa menyebabkan peningkatan suhu udara.
- Pada 14 Oktober, suhu udara di Ciayumajakuning mencapai 37.6°C, tertinggi sepanjang bulan ini.
- BMKG mengimbau warga untuk tidak terlalu lama beraktivitas di luar gedung dan tetap menjaga hidrasi saat suhu udara tinggi.
Majalengka, IDN Times- Suhu udara di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) dalam beberapa hari terbilang cukup tinggi. Kondisi demikian diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober.
Prakirawan BMKG Kertajati Dyan Anggrainy mengatakan, kondisi ini dipicu pergerakan posisi matahari ke selatan. Dengan kata lain, saat ini posisi matahari berada persis di atas wilayah Jawa.
"Kondisi suhu tinggi selama beberapa hari terakhir ini disebabkan pada saat ini posisi matahari mulai bergerak ke selatan garis equator. Artinya posisi matahari sedang berada di atas wilayah jawa," kata Dyan, Rabu (15/10/2025).
1. Minim tutupan awan

Posisi matahari itu, jelas Dyan, berdampak terhadap adanya peningkatan suhu. Selain itu, minimnya tutupan awan, berdampak juga terhadap matahari lebih terik dari biasanya.
"Sedikitnya tutupan awan di wilayah jawa juga menyebakan tidak adanya penghalang yang menutup sinar matahari secara langsung. Sehingga pada saat siang hari akan terasa lebih terik dibandingkan biasanya," kata dia.
Wilayah Ciayumajakuning sendiri saat ini masuk masa pancaroba (pergantian dari kemarau ke hujan). Kondisi saat ini biasa terjadi ketika masa pancaroba.
"Saat pancaroba biasa seperti ini. Siangnya panas terik seperti beberapa hari ini dan potensi hujan saat sore sampe malam," kata dia.
2. 14 Oktober, Suhu capai 37.6°C

Selama Oktober ini, suhu udara di Ciayumajakuning sempat menyentuh angka 37.6°C. Angka tersebut sekaligus sebagai suhu tertinggi yang tercatat di BMKG Kertajati.
"Untuk suhu tertinggi 37.6 derajat celcius, terjadi pada 14 Oktober 2025. Ini berdasarkan pengamatan kemarin. Masih berpotensi terjadi sampai akhir Oktober ini," kata dia.
"37,6 derajat data pengamatan di Jatiwangi.
35.2 derajat data pengamatan di Penggung - Cirebon dan 35.2 derajat data pengamatan di Kertajati. Pengamatan kemarin. Untuk hari ini belum teramati," lanjut dia.
Berdasarkan data pada tahun-tahun sebelumnya, suhu udara bisa mencapai angka 39°C. Bahkan pada Oktober 2002 lalu, suhu udara sempat menyentuh angka 40°C.
"Kalau menurut histori data tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 38 derajat, 39 derajat. Bahkan pernah mencapai 40 derajat pada 12 Oktober 2002," kata dia.
"Untuk kejadian sampai 40 derajat hanya pada kondisi tertentu. Misal, terjadi pada tahun-tahun kejadian El Nino. Namun pada tahun ini suhu maksimum di Ciayumajakuning diprakirakan tidak mencapai 40 derajat," lanjut dia.
Sementara itu, pada Rabu pukul 09.00 tercatat suhu udara di Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka di angka 35°C. Namun tercantum keterangan suhu di daerah itu terasa 38°C.
3. Imbauan saat suhu udara tinggi dan matahari terik

Terkait suhu udara yang tinggi dan cuaca yang terik, BMKG mengeluarkan beberapa rekomendasi. Salah satunya, warga diimbau tidak terlalu lama beraktivitas di luar gedung. Saat bekerja di dalam ruangan, diimbau juga untuk menutup jendela.
Di luar itu, untuk menjaga kesehatan, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga hidrasi. "Kondisi menjadi sangat tidak nyaman dan ada risiko kesehatan yang meningkat, seperti dehidrasi dan heat exhaustion," demikian rekomendasi dari BMKG.