Stok Beras Aman Jabar Jelang Nataru, Bulog Kantongi 590 Ribu Ton

- Bulog memastikan tidak perlu impor beras saat ini, dengan cadangan yang kuat.
- Penyaluran beras program SPHP terus berjalan, dengan 59 ribu ton beras sudah disalurkan.
- Bulog terus memperkuat manajemen logistik dan distribusi untuk menjaga stabilitas pasar hingga periode panen berikutnya.
Bandung, IDN Times - Perum Bulog menegaskan stok beras nasional masih sangat aman menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Hingga akhir November 2025, cadangan beras pemerintah yang dikelola Bulog mencapai sekitar 3,8 juta ton, cukup untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasar.
Kepala Perum Bulog Jawa Barat, Nurman Susilo, mengatakan, masyarakat tidak perlu panik atau mengkhawatirkan isu kelangkaan. Ia menyebut stok yang ada dapat memenuhi kebutuhan hingga musim panen raya 2026.
“Publik Jawa Barat jangan panik. Stok beras sangat mencukupi untuk kebutuhan hingga musim panen raya 2026,” kata Nurman, Jumat (28/11/2025).
1. Intervensi tanpa hambatan

Bulog memastikan tidak memerlukan impor beras saat ini. Dengan kapasitas cadangan yang dinilai kuat, program pemerintah seperti bantuan pangan, penanganan bencana, dan intervensi pasar dapat berjalan tanpa hambatan.
Di Jawa Barat, ketersediaan beras juga dalam posisi aman dengan total sekitar 590 ribu ton yang tersebar di berbagai gudang Bulog di wilayah tersebut.
"Stok ini dapat digunakan sebagai instrumen pengendalian harga dan menjaga inflasi pangan tetap terkendali," paparnya.
2. Penyaluran beras SHPH terus dijalankan

Penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus berjalan melalui berbagai saluran distribusi. Bulog Jawa Barat disebut telah menggelontorkan 59 ribu ton beras SPHP ke pasar hingga saat ini.
Selain itu, bantuan pangan untuk 3,3 juta warga Jawa Barat juga terus disalurkan, masing-masing menerima 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng per bulan untuk alokasi Oktober dan November 2025.
3. Stabilitas pasar harus terjaga

Nurman menambahkan, Bulog terus memperkuat manajemen logistik dan distribusi agar pasokan tetap merata hingga ke wilayah pesisir dan perbatasan. Pemantauan situasi harian juga dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan di Jawa Barat tetap terjaga.
“Kami menjaga agar seluruh titik suplai prioritas tetap aman, sehingga ketahanan pangan daerah dan nasional terjaga,” ujarnya.
Bulog berharap kondisi cadangan yang memadai ini mampu menjaga stabilitas pasar jelang libur akhir tahun serta mengamankan kebutuhan masyarakat hingga masuk periode panen berikutnya.

















