Sepanjang 2019-2020, 700 PMI Meninggal Dipulangkan ke Indonesia

11 Feb 2021, 18:26 WIB

Ilustrasi pekerja migran Indonesia (PMI). (ANTARA FOTO/Reza Novriandi)

Bandung, IDN Times - Sebanyak 700 jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dipulangkan ke Tanah Air selama 2019 hingga 2020. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melalui keterangannya dalam video conference, Kamis (11/2/2021).

Ia mengatakan, ratusan jenazah yang dipulangkan itu merupakan korban dari kekerasan hingga mengalami depresi kemudian bunuh diri.

"Mereka sebagian besar bahwa ada yang sakit, tetapi sebagian besar yang mengalami kekerasan di negara penempatan," ujar Benny.

1. Sebanyak 460 PMI dipulangkan dan mengalami tindakan kekerasan

ilustrasi anak pekerja migran (idntimes.com)

Kemudian, BP2MI juga berhasil memulangkan 460 pekerja migran yang terkena sakit, bahkan ada beberapanya yang mengalami tindak kekerasan hingga cacat fisik.

"PMI itu punya penyakit, tetapi tidak sedikit dari mereka yang sakit karena mengalami kekerasan, cacat secara fisik, ada yang disetrika badannya," ungkapnya.

2. BP2MI Bandung berhasil ungkap korban calo ilegal

(Ilustrasi pekerja migran asing ilegal di Malaysia) Kantor berita Bernama

Kemudian, Kepala BP2MI Bandung Ade Kusnadi mengatakan, sebanyak tujuh PMI asal Lombok berhasil digagalkan dari penyaluran pekerja migran ilegal oleh calo asal Jakarta.

"Pemulangan berdasarkan informasi yang didapatkan dari masyarakat, kemudian kami telusuri dan dapat ini," jelasnya.

3. Calo ilegal berasal dari DKI Jakarta

Ilustrasi pekerja migran Indonesia. (ANTARA FOTO)

Saat dilakukan infeksi mendadak (Sidak), calo yang membawa PMI asal Lombok itu tidak ditemukan di lokasi. Sedangkan, berdasarkan informasi dari PMI, calo itu kini masih berada di Jakarta.

"Calo dan sponsor kini berada di wilayah Jakarta. Rencananya para pekerja imigran itu bakal diberangkatkan ke Dubai pada tanggal 11 Februari," katanya.

4. Tujuh korban calo ilegal akan dipulangkan ke Lombok

Camera

Ade menambahkan, PMI asal Lombok ini akan dipulangkan di tempat asal masing-masing. Hanya saja, petugas akan meminta sejumlah keterangan secara jelas mengenai praktik ilegal ini.

"Mereka ditampung tak diberi pelatihan, penempatan ke timur tengah dimoratorium, itu yang kita indikasikan ilegalnya," kata dia.