Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rekonstruksi Fosil Gajah Purba: Ketinggian Diperkirakan Capai Tiga Meter

IMG-20251117-WA0015.jpg
Tim Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi memulai melakukan proses rekonstruksi terhadap fosil gajah purba, Stegodon Trigonocephalus (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Tim Museum Geologi mulai rekonstruksi fosil Stegodon Trigonocephalus yang ditemukan di Nganjuk, Jawa Timur.
  • Proses penguatan dan pembersihan dilakukan untuk membuat rekonstruksi kerangka gajah purba ini menjadi utuh.
  • Tinggi kerangka Gajah Stegodon setelah direkonstruksi diperkirakan mencapai 3 meter dengan panjang sekitar 4 meter, memakan waktu sekitar satu tahun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Tim Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi memulai melakukan proses rekonstruksi terhadap fosil gajah purba, Stegodon Trigonocephalus yang ditemukan di Nganjuk, Jawa Timur beberapa waktu kemarin. Kelengkapan dari fosil ini pun dipastikan mencapai 70 persen.

Diketahui, Tim Museum Geologi menerima kerangka fosil ini pada tanggal 6 November 2025 lalu. Penemuan fosil gajah purba cukup mengejutkan publik karena diperkirakan umurnya sekitar 800 ribu tahun.

Proses rekonstruksi dimulai dengan dilakukan pembersihan, pemilahan, sampai dengan penguatan dari fosil tersebut agar menjadi bagian utuh dari kerangka gajah Stegodon Trigonocephalus.

1. Penguatan terhadap fosil tengah dilakukan

IMG-20251117-WA0018.jpg
Penampakan fosil Stegodon Trigonocephalus (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Ketua Tim Kerja Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi, Unggul Prasetyo Wibowo mengungkapkan, proses penguatan penting dilakukan agar nantinya rekonstruksi sempurna. Beberapa fosil pun kini masih ada yang terbungkus.

"Kemarin kami dapat kiriman satu fosil kerangka gajah stegodon dan itu posisinya masih terbungkus matriks dari lokasi. Sekarang kami sudah masuk ke tahap persiapan," ungkap Unggul saat diwawancara, Senin (17/11/2025).

"Artinya kami akan beri penguatan-penguatan supaya yang tadinya rapuh jadi kuat, nanti output terakhirnya kami taruhkan untuk direkonstruksi," katanya.

2. Kelengkapan fosil 70 persen

IMG-20251117-WA0021.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Waktu pertama ditemukan di Nganjuk, fosil sangat rentan karena posisinya sudah sangat dekat dengan agen perusak alami seperti akar pohon.

"Saat ditemukan memang posisinya sudah dekat permukaan sekitar satu meter, jadi memang sudah ada agen perusak alami seperti akar, sehingga ini memang mau tidak mau harus segera diselamatkan terlebih dahulu," katanya.

Meskipun sudah berada dekat dengan agen perusak alami, Unggul memastikan, struktur kerangka gajah Stegodon Trigonocephalus masih cukup keras dengan kelengkapan mencapai 70 persen, dan tinggi kerangka Gajah Stegodon setelah direkonstruksi bisa mencapai tiga meter dengan panjang sekitar empat meter.

"Memang kami beruntung kondisi fosil cukup keras ya, tadi juga bisa dilihat didalam ruangan, katanya.

3. Rekonstruksi kemungkinan selesai satu tahun lebih

IMG-20251117-WA0018.jpg
Penampakan fosil Stegodon Trigonocephalus (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Lebih lanjut, Unggul memperkirakan pengerjaan rekonstruksi bisa memakan waktu sekitar satu tahun lebih guna menyusul banyaknya serpihan tulang yang sudah terpisah dari tempat awalnya.

Selain itu, ketika ditemukan, fosil gajah dalam kondisi tertutup oleh matriks atau material sehingga diperlukan proses pembersihan sebelum disatukan kembali menjadi bagian utuh.

"Paling delapan sampai dua belas bulan lah untuk kami selesaikan sampai rekonstruksi," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Cegah Fenomena Fatherless, PKS Kota Bandung Bentuk Forum Ayah

17 Nov 2025, 19:54 WIBNews