Real Count KPU: Cagub dan Cabup KIM Unggul di Majalengka

Majalengka, IDN Times - Pasangan calon Kepala Daerah (Paslon Kada) yang diusung partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilkada 2024 meraih suara terbanyak di Kabupaten Majalengka. Data tersebut bersumber pada hasil rapat pleno rekapitulasi suara tingkat kabupaten yang digelar Selasa (3/12/2023) dan Rabu (4/12/2024).
Untuk Pilgub, Paslon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan meraih suara sebanyak 489.355 suara. Peroleh suara paslon yang diusung KIM plus itu jauh di atas tiga paslon lainnya.
Paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie yang berada di posisi dua, hanya meraih suara sebanyak 96.921 suara. Posisi ketiga ada Paslon Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (72.197 suara ) dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja sebanyak 69.702 suara.
1. KIM Plus unggul di Pilbup

Hasil yang sama juga terjadi untuk Pilbup Majalengka. Paslon Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan (HADE) unggul dengan perolehan suara 441.570.
Paslon yang diusung partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus itu meraih suara jauh di atas lawannya Karna Sobahi-Koko Suyoko (KK). Paslon KK yang diusung PDIP, PKS, dan partai nonparlemen, meraih suara sebanyak 296.229 suara.
"Jumlah suara sah sebanyak 737.799, suara tidak sah 26.916," kata Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Majalengka Andhi Insan Sidieq usai rapat pleno rekapitulasi di salah satu Hotel di Majalengka Wetan, Rabu (4/12/2024)
1. Partisipan menurun dibandingkan Pilkada 2018

Terkait angka partisipan, Andi menjelaskan ada penurunan dibanding Pilkada 2018 silam. Kendati demikian, penurunan itu relatif kecil.
"Partisipan di angka 76,44 persen. Dibandingkan 2018, kita turun sekitar 1 persen," ujar dia.
Meskipun mengalami penurunan, Andi menjelaskan, angka partisipan di Majalengka terbilang tinggi untuk level Jawa Barat. Majalengka, kata dia, masuk tiga besar angka partisipan tertinggi di Jawa Barat.
"Tapi di partisipasi ini, kami masuk tiga besar di tingkat provinsi. Kalau di Ciayumajakuning kami yang pertama," kata Andi.
Di sisi lain, pada pencoblosan kemarin, angka suara yang sah terbilang cukup tinggi yakni sekitar 73 persen. Untuk suara yang tidak sah, sebagian besar dipicu adanya coblosan yang lebih dari satu tempat.
"Surat suara yang sah, kurang lebih di angka 73 persen untuk pemilihan bupati. Untuk suara tidak sah sekitar 2,7 persen. Alasannya di antaranya mencoblos lebih dari satu titik. Ada juga yang nyoblosnya tuh di dalam kolom sama di luar," kata Andi
3. Selasa kemungkinan penetapan cabup cawabup terpilih

Lebih jauh dijelaskan Andi, setelah rekapitulasi, tahapan selanjutnya adalah penetapan calon terpilih. Untuk waktu sendiri, jelas dia, bergantung dari pihak-pihak terkait, apakah akan melakukan gugatan atau tidak.
KPU sendiri memberi waktu tiga hari kerja kepada masing-masing paslon untuk mengajukan gugatan ke MK.
"Tahapan selanjutnya kami tinggal penetapan. Namun kami menunggu, apabila ada yang mengajukan ke MK itu, tiga hari kerja setelah rekapitulasi. Sampai Senin," kata dia.
Ketika tidak ada pengajuan gugatan, penetapan cabup cawabup terpilih akan dilaksanakan pada Selasa (10/12/2024). "Kalau Senin gak ada, berati Selasa kami penetapan bupati terpilih. Kalau ada gugatan, ya kami menunggu sampai putusan," tutur Andi.