Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Produsen Tahu dan Tempe Ogah Produksi, Ridwan Kamil Turun Tangan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil, memberikan tanggapan mengenai naiknya harga beli kedelai yang membuat produsen tahu dan tempe di Jabar mogok produksi.

Kenaikan harga kedelai di Jabar dirasakan produsen sejak Januari 2021, kemudian harga kembali normal pada Februari 2021. Setelah Idul Fitri 2021, kenaikan harga kedelai terjadi dan membuat produsen tahu dan tempe enggan berjualan.

1. Koordinasi akan dilakukan dengan Kementan dan Bulog

Ridwan Kamil. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Emil mengatakan, pada dasarnya yang dirugikan dari naiknya harga kedelai tidak hanya produsen tahu dan tempe, melainkan juga pabrik-pabrik keca. Sehingga, dalam waktu dekat pemerintah provinsi (Pemprov) Jabar akan melakukan koordinasi dengan kementerian terkait.

"Kita koordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Bulog. Kedelai ini kebutuhan utama Jabar. Tahu, kecap, kan produksi dari kedelai," ujar Emil melalui keterangan resminya, Selasa (1/6/2021).

2. Pemprov Jabar segera berikan tindakan terukur mengenai persoalan ini

default-image.png
Default Image IDN

Pemprov Jabar, dalam menangani persoalan pangan diklaim Emil sangat serius. Hal ini dibuktikan dengan adanya sistem pengendalian pangan yang sudah dilakukan oleh dinas terkait di bawah Pemprov Jabar.

"Kami akan koordinasi agar tindakan terukur kami lakukan. Kami punya sistem kendali ketahanan pangan dan ini bisa sesuai tupoksi-nya," kata dia.

3. Disperindag Jabar bilang bahwa pasokan kedelai dari Amerika menipis

https://www.google.co.id

Sebelumnya, Eem Sujaemah, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, mengatakan bahwa meningkatnya harga tahu dan tempe diakibatkan oleh minimnya pasokan kedelai yang masuk ke Indonesia.

"Berdasarkan keterangan Kementerian Perdagangan, importir lagi susah. Amerika sebagai importir lagi banyak permintaan. Kedelai di Jabar sebenarnya ada, tidak langka, namun harganya mencapai Rp10.500-Rp10.700 per kilogram," ujar Eem di Bandung, Kamis (27/5/2021).

4. Wakil Wali Kota Bandung juga mengatakan bahwa kedelai masih tergantung importir Amerika

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana (IDN Times/Galih Persiana)

Senada dengan Eem, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, berdasarkan laporan yang ia dapatkan, ketersediaan stok kedelai impor di Kota Bandung itu sebenarnya tak mengalami kendala. Namun, harganya mengalami kenaikan dari tren harga global di luar negeri.

"Amerika sebagai penghasil kedelai utama dunia itu belum panen. Berdasarkan informasi, ada pesanan yang luar biasa dari China ke Amerika itu sangat banyak. Ini juga mungkin faktor supply-demand, sehingga harga globalnya naik," kata Yana dalam rilis yang diterima IDN Times, Sabtu (29/5/2021).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us