Pj Walkot Harap Pemimpin Baru Bandung Lanjutkan Program Pembangunan

Bandung, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah memastikan pemimpin baru untuk Bandung periode 2024-2029 yakni pasangan M Farhan dan Erwin. Mereka berhasil memenangkan pemilihan kepala daerah dengan meraih suara mencapai 523 ribu.
Penjabat wali kota Bandung, Koswara, berharap pemimpin daerah yang baru dapat melanjutkan dan mempercepat berbagai program pembangunan yang telah dirintis sebelumnya.
"Ini harapan kita bersama, bahwa pengelolaan pembangunan di Kota Bandung dapat dilanjutkan dan diakselerasi dengan baik oleh pemimpin daerah mendatang," kata Koswara, Senin (9/12/2024).
1. Masa transisi harus dipersiapkan dengan matang

Ia menyebut masa transisi kepemimpinan kota harus dipersiapkan dengan matang agar visi dan misi kepala daerah yang baru dapat segera diimplementasikan. Hal ini penting untuk menjaga daya saing Kota Bandung di tengah persaingan dengan daerah lain.
"Menyongsong pergantian kepemimpinan daerah, masa transisi harus disiapkan dengan baik. Sesuaikan semua langkah dengan visi dan misi kepala daerah yang baru sehingga Kota Bandung dapat bersaing dengan daerah lain," tutur Koswara.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran birokrat dalam mendukung proses transisi ini.
"Sebagai birokrat, kita wajib mempersiapkan semua hal dengan lancar demi mendukung keberlanjutan pembangunan di Kota Bandung," kata Koswara.
2. Segera jalin komunikasi dengan berbagai elemen

Sebelumnya, M Farhan akan segera membuka komunikasi seluas-luasnya dengan semua pihak yang memiliki kepentingan politik di Kota Bandung. Mulai dari tingkat Kota Bandung itu sendiri, tingkat provinsi, sampai di tingkat pemerintah pusat.
“Memang kemenangan sudah dicapai, tetapi bagaimanapun juga perjuangan belum selesai. Karena sebetulnya tujuan utama dari perjuangan ini adalah menjadikan Bandung sebagai kota yang lebih baik,” kata Farhan.
Pihaknya akan segera membentuk tim transisi yang akan fokus mengerjakan program Bandung Utama. Mengingat, ada perubahan nomenklatur di pemerintahan pusat yang bisa berpengaruh terhadap pemerintahan provinsi dan kota, seperti Menkominfo yang sekarang menjadi Menkomdigi.
“Kita akan langsung melakukan review bersama tim transisi mengenai postur pemerintahan kota, kedinasan, dan lain-lain. Apakah kita menjadi Diskomdigi atau tetap Diskominfo. Karena saya takutnya kalau diskomdigi nanti media yang tidak digital gimana. Jadi itu salah satu bentuk secara struktural. Yang lainnya, pariwisata dan budaya juga ekraf, sekarang dipisah jadi tiga kementerian, apakah jadi tiga dinas juga? Kan berbeda. Itulah hal-hal yang perlu kita perhatikan secara sempurna,” kata Farhan.
Selanjutnya Farhan-Erwin akan fokus kepada program yang mereka dijanjikan saat kampanye, seperti mengatasi masalah sampah dan transportasi.
3. Jangan sampai ada penumpang gelap

Sementara itu, Ketua Tim Pemenagan Farhan-Erwin Rendiana Awangga, menegaskan tidak ada penumpang gelap alias pejabat titipan dalam pemerintahan M Farhan-Erwin.
“Beredar berita ada daftar nama calon kepala dinas dan calon kewilayahan yang akan dilantik oleh Farhan, itu nggak ada, karena kita tidak pernah menjanjikan jabatan apapun dalam masa kampanye karena kita tidak pernah melibatkan ASN. Jadi gak ada yang namanya penumpang gelap,” tegas Awangga.