Pemprov Jabar Alokasikan Rp6,3 Triliun untuk 50 Sekolah Baru di 2026

- Pemprov Jabar alokasikan Rp6,3 triliun untuk 50 sekolah baru di 2026
- APBD 2026 sebesar Rp28,4 triliun dengan belanja pendidikan tertinggi
- Kepala Bappeda Jabar: Prioritas program di 2026 tetap pada infrastruktur dan pembangunan sekolah baru
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan DPRD telah menyepakati Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2026. Dalam dokumen tersebut APBD 2026 yang ditetapkan sekitar Rp28,4 triliun.
Adapun peruntukan terbesar adalah belanja pegawai dan fix cost sebesar Rp8,36 triliun atau 29,36 persen, sementara belanja infrastruktur tertinggi adalah sektor pendidikan sebesar Rp6,3 triliun atau 22,14 persen dari postur APBD yang disepakati dalam KUA PPAS 2026.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, jumlah tersebut melenceng dari prakiraan awal sekitar Rp31 triliun, akibat susutnya dana transfer ke daerah (TKD) Rp2,4 triliun dari pemerintah pusat.
"Puasa untuk internal. Tapi untuk eksternal, layanan publiknya pesta. Karena kan alokasi-alokasi pembangunan untuk kepentingan masyarakat malah mengalami peningkatan pada tahun ini (2025)," ujar Dedi usai mengikuti Rapat Paripurna, dikutip Sabtu (1/11/2025).
1. Prioritas program tetap pada infrastruktur

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Dedi Mulyadi mengungkapkan KUA PPAS yang ditetapkan dan disepakati sebesar Rp28,7 triliun. Menurutnya, jumlah itu sudah mengakomodir pengurangan TKD seperti yang disampaikan Kementerian Keuangan.
"Namun demikian, sesuai dengan kebijakan Pak Gubernur, bahwa 2026 walaupun dengan tanpa dana transfer yang maksimal, maka prioritas program di 2026 tetap ada pada infrastruktur," ucapnya.
Konsentrasinya selain pendidikan, kata Dedi, juga infrastruktur yang meliputi jalan, jembatan, transportasi, sumber daya air dan perhubungan dengan total Rp4,01 triliun atau 14,09 persen dari yang disepakati.
"Kalau pendidikan ada di Rp6,3 triliun, kemudian di kesehatan di Rp2 triliun, selebihnya terbagi ke ekonomi, sosial, lingkungan hidup sampai dengan program lain," terangnya.
2. Sekolah baru dibangun menggunakan lahan milik kabupaten dan kota

Untuk pendidikan, yang menelan porsi paling besar, Dedi menjelaskan, di antaranya untuk pembangunan sekolah baru sebanyak 50 unit, juga ruang kelas baru dan rehabilitas kelas. Ada pula operasional pendidikan, BOS, BOPD dan beasiswa bagi siswa miskin di sekolah swasta.
Untuk pembangunan sekolah baru, Pemprov Jabar hanya mengakomodir pembangunan infrastruktur.
"Pembebasan lahan? Kami sesuai dengan arahan Pak Gubernur, untuk pembangunan unit sekolah baru, (lahan) menggunakan tanah atau lahan yang disiapkan oleh kabupaten/kota," kata dia.
3. Difokuskan ke wilayah perkotaan

Sejauh ini, sudah ada enam bupati/wali kota kata Dedi yang telah menyiapkan lahan untuk pembangunan sekolah baru, dari target 50 sekolah.
"(Lokasinya) tersebar. Salah satu pertimbangan yang Pak Gubernur fokus adalah di wilayah perkotaan yang jumlah usia anak sekolahnya tinggi dan tidak tertampung," ujarnya.
Sebab pertimbangannya, bila dibangun per kecamatan belum tentu jumlah siswanya memenuhi. "Nanti jadi kosong juga," ucap Dedi.

















