Partai Nasdem Putuskan Farhan Maju Dalam Bacawalkot Bandung 2024
Bandung, IDN Times - Partai Nasdem akhirnya memutuskan mengusuh Muhammad Farhan untuk maju sebagai bakal calon wali kota (Bacawalkot) Bandung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Hal ini setelah Farhan mendapatkan surat keputusan yang ditandatangani oleh Ketua Bapillu Nasdem, Prananda Surya Paloh.
Dalam unggahan akun Instagram Ketua Nasdem Kota Bandung, Rendiana Awangga terlihat Farhan mendapatkan surat keputusan yang dibawa langsung oleh Saan Mustofa. Dalam unggahan tersebut pun terlihat sebuah surat yang isinya memastikan bahwa Farhan adalah calon yang diusung Nasdem.
"Hasil pleno calon kepala daerah di DPP Nasdem telah menunjuk Muhammad Farhan menjadi calon wali kota Bandung dari partai Nasdem," ujar Rendiana dalam unggahan tersebut, Senin (3/6/2024).
1. Sebelumnya ada dua nama yang masuk penjaringan
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menjelaskan bahwa partainya menyiapkan tiga nama dari kader internal untuk diusung dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2024.
"Ada Farhan (anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan), Kang Saan (Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustopa), ada banyak kader-kader Partai NasDem di sana. Ada Pak Tjetjep juga mantan kepala daerah (anggota Komisi VIII DPR RI/mantan Bupati Cianjur 2006-2016 Tjetjep Muchtar Soleh). Ada banyak stok ya kami di Jawa Barat," kata Willy di NasDem Tower dikutip dari ANTARA.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa NasDem sedang melakukan survei dan membuka komunikasi dengan partai politik lain untuk Pilkada Jabar.
"Artinya, NasDem tetap menjadi partai yang terbuka. Prinsip yang diberikan kepada kami di Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) itu oleh ketua umum, mengajukan putra-putri terbaik. Jadi, tetap aspirasi itu menjadi guidance (petunjuk, red) bagi kami dalam proses pencalonan," jelasnya.
2. Ini isi surat penunjukan Farhan
Salam Restorasi,
Berdasarkan hasil penjaringan dan penyaringan sesuai mekanisme internal Partai NasDem dalam rangka Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandung tahun 2024, dengan ini Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. DPP Partai NasDem telah menyetujui Muhammad Farhan sebagai Calon Walikota Bandung dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandung tahun 2024.
2. DPP Partai NasDem memerintahkan Dewan Pimpinan Daerah Kota Bandung untuk bersama-sama dengan Calon tersebut di atas untuk melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain guna mencari Calon Pasangan Wakil Walikota untuk memenuhi syarat pencalonan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bandung dan melakukan konsolidasi internal guna mendukung pencalonan.
3. Kepada Calon sebagaimana tersebut di atas diwajibkan untuk memenuhi persyaratan pencalonan ke KPUD Kota Bandung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaporkan hasilnya kepada DPP Partai NasDem selambat-lambatnya 14 hari sebelum dibukanya masa pendaftaran pencalonan Pilkada tahun 2024 ke KPUD Kota Bandung.
4. Rekomendasi ini berlaku hingga dikeluarkannya Surat Keputusan DPP Partai NasDem tentang Persetujuan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandung yang menjadi persyaratan pendaftaran Pasangan Calon ke KPUD Kota Bandung.
5. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan atas surat rekomendasi ini maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana diperlukan.
Demikian rekomendasi ini dikeluarkan untuk dilaksanakan.
3. Ajak PKS untuk berkoalisi
Willy menuturkan bahwa saat ini komunikasi dengan parpol lain telah dilakukan, termasuk dengan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Semua kami lakukan. Komunikasi secara terbuka mana yang kemudian bisa saling ketemu chemistry-nya, tentu ini tidak bisa kami paksa," ujarnya.
Willy mengatakan munculnya nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pekerjaan rumah bagi partainya untuk menghadapi Pilkada Jabar.
Namun, Ketua DPW PKS Harus Suandharu memastikan belum ada hitam di atas putih kerja sama antara Nasdem dan PKS dalam Pilwalkot Bandung. Pertemuan kedua partai baru sebatas penjajakan, belum ada perjanjian pasti.
"Belum ada koalisi Nasdem dan PKS. Memang di sana ada pertemuan foto-foto tapi sampai sekarang belum ada. Malah yang serius ini sama Kang Ono ngobrolnya. Jadi memang belum ada kesepakatan dengan partai manapun," kata Haru dalam diskusi Bandung-Cimahi: Peta Elektoral Menjelang Pilkada 2024, Rabu (29/5/2024).
